BANGKAPOS.COM, MAGETAN - Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mengundurkan diri dari anggota DPR RI. Langkah ini diambil hanya sehari setelah sikapnya menandatangani absensi di luar ruang sidang paripurna DPR, namun absen mengikuti sidang.
Mundurnya Edhie Bhaskoro Yudhoyono (EBY) atau populer dipanggil Ibas dari kursu DPR-RI disayangkan warga di daerah pemilihan (Dapil) VII, terutama warga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Pasalnya, di Kabupaten Magetan Ibas sering berkunjung dan ketemu warga simpatisannya yang dijanjikan diberikan bantuan.
"Kalau Mas Ibas mundur, saya pribadi sangat menyayangkan dan kecewa. Karena saya ini salah satu warga yang memilih dia (Ibas)," kata Sadiran warga Kelurahan Selosari, Kecamatan/Kabupaten Magetan yang pernah mendapat hadian umroh dari Ibas ini kepada Surya, Kamis (14/2/2013).
Dengan mundurnya Ibas, lanjut Sadiran, program-program yang pernah dijanjikan terancam tidak akan terealisasi. Apalagi banyak warga kurang mampu di Kabupaten Magetan yang terlanjur berharap janji Ibas.
"Di sini, khususnya di Kabupaten Magetan program-program Mas Ibas banyak yang belum dipenuhi. Warga kurang mampu yang kemarin ketemu terlanjur berharap banyak dari janji Mas Ibas, mendadak ada kabar mundur. Ini mungkin sangat mengecewakan," katanya.
Hal lain dikatakan Joko warga Desa/Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan yang mengaku bukan simpatisan Ibas, namun sangat tertarik dengan program-program jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) yang diperbuat putra Presiden SBY ini di Kabupaten Magetan.
"Kalau tiba-tiba mundur dan hanya ngurus partai, itu tidak adil. Karena warga pemilih dia pastinya sangat berharap untuk kemajuan negara dan bangsanya. bukankah partai juga untuk kepentingan rakyat," ujar Joko.
Ia minta, Ibas bisa mengurungkan niatnya mundur dari DPR-RI. Kalau pun terpaksa partai tidak bisa ditinggalkan, lebih baik konsentrasi untuk dua-duanya. "Kalau ditinggal "prung" (begitu saja), kasihan konstituen-nya. Ibarat kata, sudah terlanjur cinta, ditinggal lari,"jelasnya.
Alternatif lain, kalau tetap mundur, membuat pos-pos aspirasi yang bisa dijadikan menampung masalah-masalah simpatisannya. "Yang penting, kalaupun mundur, program-program yang dijanjikan kepada warga kurang mampu di dapil tujuh di realisasikan dulu. Karena janji adalah utang," ujar Joko.
Bagi keluarga, langkah mundur Anas dari DPR tidak mudah. Sang ayah, Presiden Susilo Bambang Yudhyono, ibu Ani Yudhoyono dan Mayor Infantri Agus Harimurti, kakaknya bersama Ibas sendiri berunding sampai malam untuk membahas kemudnuran Ibas.
Mekipun tidak mudah menerima putusan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mundur dari keanggotan DPR RI, akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat menyetujuinya.
"Saya menghormati keputusan Ibas itu dan dengan bulat keluarga mendukung keputusan untuk mengundurkan diri dari DPR RI dengan argumentasi dengan alasan yang saudara-saudara sudah dengar semuanya," ungkap SBY, saat memberikan keterangan menanggapi mundurnya putera bungsunya Ibas dari keanggotan DPR RI di depan Kantor Presiden, kompleks Istana.
Lebih lanjut, SBY mengaku bangga dengan keputusan Ibas yang dinilai bertanggung jawab. Pun bangga dengan Ibas yang mau meminta maaf atas insiden absensi saat rapat paripurna DPR baru-baru ini.
"Saya mungkin subyektif, tetapi sebagai ayah, saya bangga, Ibas bertanggungjawab, sekaligus meminta maaf atas insiden absesnsi, Saya ulangi, atas insiden absesnsi beberapa hari yang lalu dalam rangkaian sidang paripurna yang dilaksanakan di DPR RI," ujarnya.