PANWASLU Pangkalpinang menertibkan alat peraga kampanye (APK) peserta Pemilu 2014 yang bertebaran di berbagai sudut Ibukota Provinsi Babel. Ribuan alat peraga telah diamankan dan akan berlanjut sampai hari pemungutan suara.
Memasuki masa tenang kampanye Pemilu 2014, terhitung Minggu (6/4) hingga di hari pemilihan 9 April 2014, Panwaslu dibantu Satpol PP menyisir seluruh jalan di Pangkalpinang.
Pembersihan ini melibatkan seluruh pengawas dan 56 personil Satpol PP Pangkalpinang. "Tadi pagi sudah kami bersihkan. Kami kerahkan personel untuk menertibkan APK di wilayah Pangkalpinang," papar Anggota Panwaslu Pangkalpinang, Agustian Safitri, Minggu (6/4).
Panwaslu menemukan begitu banyak alat peraga kampanye masih terpasang. Peserta pemilu tidak melepas sendiri atribut mereka yang terpasang di wilayah Pangkalpinang. "Karena banyak yang belum diturunkan sendiri, kami yang menertibkannya," kata Agustian.
Langkah penertiban selanjutnya mengarah pada alat peraga yang terdapat di mobil angkutan umum serta kendaraan pribadi.
"Kecuali milik parpol, itu akan kami tertibkan. Kami akan memberitahukan kepada seluruh peserta pemilu," kata Agustian.
Ia juga mengutarakan permintaan Panwaslu Pangkalpinang kepada KPU agar melarang pemilih membawa telepon seluler berkamera dan kamera ke bilik suara. Permintaan panwaslu ini merupakan langkah menangkal kemungkinan pemilih terlibat praktik jual beli suara dengan memotret kertas suara yang sudah dicoblos saat berada di bilik suara.
"Kami usul untuk handphone dilarang dibawa ke bilik suara. Kami sampaikan kepada KPU," kata Agustian.
Ia mengatakan, Panwaslu terus mengintensifkan pengawasan jelang pemungutan suara. Terlebih pada masa tenang yang rawan pelanggaran dari peserta Pemilu.
"Kita intensifkan pengawasan. Sejauh ini perintah dari ketua, dan hasil koordinasi dengan KPU kita tidak lanjuti," katanya.
Ketika KPU dan panwaslu sibuk mengawasi masa tenang, tak semua warga sudah mengambil keputusan siapa wakil rakyat yang akan dipilih pada 9 Apil mendatang.
Ijah, pedagang di Pantai Kuarsa, Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, sudah memastikan dirinya aklan datang ke TPS, tapi ia tidak tahu siapa caleg yang akan ia pilih.
"Saya hanya tahu satu parpol saja, tidak tahu yang lain. Siapa calegnya juga tidak tahu. Nanti pas mencoblos Tuhan kasih tahu saya, jadi saya baru bisa menentukan siapa yang dicoblos," kata Ijah yang sudah 10 tahun berjualan penganan di Pantai Kuarsa, Tempilang, Sabtu (5/4).
Tak jauh dari Ijah, ada Idut yang mengaku selalu ikut pemilihan umum dan telah menetapkan diri untuk memilih sebuah parpol. "Aku pilih yang sudah biasa saja. Dari dulu sudah pilih parpol itu," kata Idut sambil mengunyah sirih.
Idut sudah punya pilihan sebuah parpol. Tapi soal siapa wakil rakyat yang ia rasa cocok untuk duduk di parlemen, Idut hanya tahu dua caleg perempuan dari parpol berbeda.
Tunup, pemuda Tempilang yang sehari -hari mencari nafkah sebagau buruh perkebunan kelapa sawit menyebut dirinya akan memilih seorang caleg perempuan. "Ibu itu orangnya cantik dan baik. Semoga dia bisa memperbaiki Bangka Belitung ne, terutama Tempilang," katanya. (mg1/tea)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ribuan Alat Kampanye Dicopot
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2014/04/ribuan-alat-kampanye-dicopot.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ribuan Alat Kampanye Dicopot
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar