Pedagang Makanan Kehilangan Rp 3 Juta/Hari

Written By Unknown on Senin, 07 April 2014 | 11.37

PARITTIGA, BANGKA POS - Tiga pekan terakhir menjadi hari-hari yang berat bagi Toni, pedagang buah, makanan dan minuman ringan di Pasar Jebus. Omset penjualan barang dagangannya merosot dari Rp 4 juta per hari menjadi Rp 1 juta setelah seharian berjualan. Para pelanggan Toni yang kebanyakan kalangan pekerja tambang banyak yang membatasi jumlah belanjaan di pasar.
Toni menyebut usaha berjualan aneka penganan yang ia jalani di Pasar Jebus mengecap pendapatan lumayan, menembus omset kisaran Rp 4 juta, ketika sektor pertambangan berjalan lancar. Namun situasinya berbalik ketika usaha pertambangan lesu. Ia pun kehilangan potensi omset Rp 3 juta per hari.
"Sejak TI pada tutup, dagang juga ikut sepi. Ya secara otomatis omset dagang kami turun drastis. Rata-rata sekarang hanya Rp 1 juta per hari. Kalau pas TI pada buka, omset dagang bisa Rp 4 juta," ungkap Toni, Jumat (4/4) lalu.
Dari pengamatan Toni, para pelanggan mulai berkurang atau membatasi belanjaan setelah aktifitas tambang timah banyak yang berhenti beroperasi tiga minggu ini.
"Sektor perdagangan, ekonomi di daerah ini masih mengandalkan sektor tambang. Kalau penambangan tidak berjalan, pada berhenti seperti ini, ya dagang sepi juga, kami sangat merasakan dampaknya. Minat beli waduh sepi sekali," kata Toni.
Toni dan pedagang lainnya saling berkeluh kesah soal lesunya kegiatan perdagangan di Jebus. "Kami sesama pedagang sering sama-sama mengeluh, saling mengadu, itu saja yang bisa kami lakukan. Ya kita berharap pemerintah dan pihak-pihak terkait bisa mengatasi situasi ini, sehingga aktifitas ekonomi pedagang dan masyarakat pulih kembali," harapnya.
Tak hanya Toni, para pedagang di Pasar Parittiga dan Jebus Kabupaten Bangka Barat, sejak tiga minggu lalu sudah merasakan sepinya pembeli.
Dari pengamatan Bangka Pos, dalam beberapa hari terakhir median jalur dua Pasar Parittiga, kawasan terminal, jalan lingkar Pasar Parittiga yang biasanya ramai kegiatan jual beli menjadi lebih lengang. Setiap toko dan lapak di pasar hampir seluruhnya buka, tapi pembelinya tak sebanyak bulan-bulan lalu.
Pedagang sembako di pasar setempat, Akiat, menuturkan besarnya pengaruh kegiatan pertambangan pada usaha perdagangan bahan pokok di Parittiga-Jebus.
"Kalau TI pada berhenti, ya semua akan merasakan dampaknya, termasuk pedagang, masyarakat pada umumnya. Ya kita pasrah saja lah. Kita mau berbuat yang bagaimana mana ada kemampuan. Kita hanya pedagang kecil begini kok," ujarnya.
Ketua Asosiasi Tambang Rakyat Daerah (Astrada) Kabupaten Bangka Barat Rudi Fitrianto mengungkapkan, berhentinya kegiatan penambangan membawa dampak pada berbagai sektor usaha masyarakat.
"Sudah jelas, sektor tambang ini membawa  efek domino, apalagi dengan berhentinya aktifitas penambangan ini, semua akan kena dampaknya. Kemudian yang paling kita khawatirkan juga adalah stabilitas kamtibmas akan terganggu juga," tandas Rudi.
Ia berharap, semua pihak memperhatikan kondisi ini dan mencari jalan keluar agar situasi kembali normal, penambang bisa beraktifitas seperti biasa dan mata rantai dari pertambangan  juga tidak ikut terjepit lagi. (yik)


Anda sedang membaca artikel tentang

Pedagang Makanan Kehilangan Rp 3 Juta/Hari

Dengan url

http://bangkabarita.blogspot.com/2014/04/pedagang-makanan-kehilangan-rp-3.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pedagang Makanan Kehilangan Rp 3 Juta/Hari

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pedagang Makanan Kehilangan Rp 3 Juta/Hari

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger