BANGKAPOS.COM - Raksasa minyak dan gas Chevron menuai kecaman gara-gara mengajukan pertanyaan kepada calon karyawan seputar sejarah kesehatan reproduksi seperti apakah pernah mengalami keguguran atau pernah melakukan aborsi.
Pertanyaan yang memicu kecaman itu dimuat dalam formulir kesehatan yang diedarkan Chevron kepada calon karyawan yang akan direkrutnya. Formulir berjudul Pemeriksaan Fisik dan Rekam Medis tersebut di dalamnya memuat pertanyaan seputar apakan calon karyawan pernah mengandung, sedang mengandung atau pernah melakukan prosedur sterilisasi.
Chevron mengatakan pertanyaan itu bersifat sukarela dan memenuhi ketentuan hukum, namun Serikat Pekerja Kelautan mengatakan perusahaan gas itu keterlaluan.
Formulir kesehatan itu juga mengajukan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan umum pelamar kerja, pola olahraga dan diet.
Namun juru bicara serikat pekerja kelautan, Matthew Elliott mengatakan di bagian F yang diberi label "Kesehatan Reproduksi", sangat keterlaluan.
"Menurut saya bagian tersebut sangat keterlaluan, saya tidak percaya apakah perusahaan benar-benar butuh keterangan mengenai sistem reproduksi calon karyawannya, dan saya juga mempertanyakan apakah calon pekerja terlebih lagi pasangannya, perlu membeberkan informasi sejarah kesehatan reproduksinya seperti itu," kecamnya.
"Tanggal lahir atau penghentian kehamilan, cacat lahir, keguguran, lahir mati atau aborsi medis - semua pertanyaan ini tidak relevan dengan posisi pekerjaan yang dapat saya pilih," protesnya lagi. "Kenyataan orang harus mengingat kembali pengalaman traumatis di dalam hidupnya untuk kepentingan perekrutan karyawan itu juga benar-benar mengerikan."
Menyikapi kecaman ini, Chevron mengatakan menjawab pertanyaan itu bersifat sukarela dan di formulir itu sudah diberikan catatan yang menyatakan pertanyaan itu bersifat pilihan.
Elliot mengatakan meskipun pertanyaan itu bersifat pilihan, orang tetap saja merasa tertekan untuk menjawabnya dan seharusnya pertanyaan seperti itu ditiadakan.
"Chevron harus menarik dokumen ini segera dan duduk dengan MUA dan serikat pergerakan buruh dan segera menerapkan sistem yang adil dan bijaksana dalam menilai calon pekerja kondisi kesehatannya," desak Elliot.
"Chevron sudah mengatakan dan di formulir itu memang bersifat sukarela, tetapi formulir itu juga menyatakan laki-laki dan perempuan harus mengisi semua pertanyaan ini berdasarkan pengetahuan terbaik mereka dengan semua kata digarisbawahi."
Istri karyawan mengaku pertanyaan itu sangat pribadi
Keberatan juga diungkapkan isteri dari calon karyawan Chevron terkait formulir kesehatan tersebut. Terry, isteri dari pekerja Chevron kepada Radio ABC Local di Kawasan Barat Australia mengatakan ia merasa pertanyaan itu sangat menohok.
"Dia bekerja di perusahaan itu, ketika ia diminta mengisi seluruh formulir tersebut dua tahun lalu, ada pertanyaan yang terkait isterinya, dan karena saya memiliki sejumlah keluhan dengan kandungan dan sebagainya, saya sempat merasa pertanyaan itu sangat personal," tuturnya. "Saya tidak mengerti apa hubungannya informasi itu dengan pekerjaaan yang dilamar oleh suami saya," katanya.
Chevron tidak bersedia diwawancarai, namun pernyataan yang dikeluarkan perusahaan Chevron mengatakan informasi di dalam formulir kesehatan itu hanya akan digunakan oleh para profesional medis yang berwenang "
Program ABC PM juga mengajukan permohonan wawancara dengan perwakilan lembaga industri pertambangan Australia, namun mereka juga menolak untuk mengomentarai isu ini dengan menyebut kasus ini hanya bisa ditanggapi langsung oleh Chevron.
Anda sedang membaca artikel tentang
Chevron Dikecam Gara-gara Tanyakan Calon Karyawan Soal Aborsi
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/10/chevron-dikecam-gara-gara-tanyakan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Chevron Dikecam Gara-gara Tanyakan Calon Karyawan Soal Aborsi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Chevron Dikecam Gara-gara Tanyakan Calon Karyawan Soal Aborsi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar