BANGKAPOS.COM, BOGOR - Berdalih mencintai EA (46), seorang oknum direktur perusahaan konsultan, nekat melamar HL (17), siswi SMK di Jakarta. Karena lamaran ditolak, EA nekat menunjukkan rekaman mereka sedang melakukan hubungan suami-istri.
Niat EA menunjukkan rekaman tersebut sebagai bukti bahwa keduanya saling mencintai. Namun tak dinyana, dia malah dijebloskan ke sel Polres Bogor Kota, setelah dihajar keluarga HL terlebih dahulu.
Kepada penyidik Unit Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreksrim Polres Bogor Kota, HL mengaku awalnya berkenalan dengan EA di sekitar tempat hiburan Taman Topi, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, akhir Juli 2013.
"Saat itu korban sedang bersama ibunya," kata Kepala Satreskrim Polres Bogor Ajun Komisaris Condro Sasongko, Kamis (10/10/2013).
Kepada HL, EA mengaku sedang berburu obyek foto dan mencari model. EA kemudian memberikan nomor telepon kepada korban. Selang beberapa hari, HL menghubungi EA dan bersedia difoto untuk dijadikan model.
Keduanya kemudian bertemu di Kebun Raya Bogor untuk melakukan pemotretan. Dari pertemuan itu, hubungan EA dan HL semakin dekat. Terlebih lagi, pelaku menyatakan bahwa dirinya mencintai wanita berparas cantik itu.
Percintaan keduanya dilakukan diam-diam, tanpa diketahui keluarga HL. EA dan HL juga telah melakukan hubungan suami-istri.
EA yang sudah berumur kemudian meminta izin untuk melamar HL kepada orangtunya, tetapi ditolak. Dia lalu menggunakan rekaman itu untuk membuktikan kepada keluarga HL bahwa dia dan putrinya saling mencintai.
Hal ini membuat keluarga HL emosi. EA kemudian dihajar, baru kemudian dibawa ke kantor polisi.
Anda sedang membaca artikel tentang
Oknum Direktur Melamar Bawa Rekaman 'Hubungan Intim'
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/10/oknum-direktur-melamar-bawa-rekaman.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Oknum Direktur Melamar Bawa Rekaman 'Hubungan Intim'
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Oknum Direktur Melamar Bawa Rekaman 'Hubungan Intim'
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar