Bangkapos.com - Minggu, 27 Januari 2013 10:44 WIB
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua Dewan Majelis Tinggi Nasional Partai NasDem, Surya Paloh, saat berbicara di hadapan kader dan simpatisan pada pembukaan Kongres I Partai NasDem di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (25/1/2013). Kongres yang diadakan selama dua hari ini untuk menyamakan strategi dalam menghadapi Pemilu 2014 dan mengukuhkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem.
BANGKAPOS.COM, JAKARTA
- Surya Paloh, pendiri sekaligus inisiator Partai NasDem enggan buka-bukaan perihal pergantian Ketua Umum Partai NasDem. Namun demikian, Surya Paloh memastikan ada maksud dari pergantian Ketua Umum Partai NasDem."Jadi pasti adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk ini (pergantian ketua umum)," kata Surya Paloh saat berpidato di penutupan Kongres I Partai NasDem tadi malam, Jakarta Convention Centre.
Surya Paloh sendiri mengakui penunjukannya secara aklamasi sebagai ketua umum adalah amanat yang sangat besar untuk dijalankan.
"Saya ingin katakan ini amanah yang berat sekali. Pendiri, inisiator, majelis tinggi, sekarang ketua umum partai," ujarnya.
Ia mengemukakan, kehadiran NasDem di Indonesia bukan untuk bermusuhan dengan putra-putri nasional.
"Nasdem menawarkan keinginan tulus penuh persahabatan dengan berjabat tangan mengajak seluruh parpol di negeri ini untuk memberikan sesutu yang berarti dan membangkitkan negara ini," tukasnya.
Bekas politikus Partai Golkar itu sempat menyinggung pendapat pengamat politik yang mengatakan Surya adalah seorang yang haus kekuasaan.
Namun, politikus kelahiran Banda Aceh itu santai menjawabnya dengan menyerahkan jawabannya kepada keluarga besar NasDem.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pendiri NasDem Enggan Buka-bukaan Mengenai Pergantian Ketua Umum
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/01/pendiri-nasdem-enggan-buka-bukaan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pendiri NasDem Enggan Buka-bukaan Mengenai Pergantian Ketua Umum
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pendiri NasDem Enggan Buka-bukaan Mengenai Pergantian Ketua Umum
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar