Laporan Wartawan Bangka Pos, Teddy Malaka
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kita bisa membayangkan produk UMKM seperti kemplang dan getas dipasarkan secara nasional. Bagaimana kemudian itu menjadi industri yang punya potensi.
Itu contoh kecil, kami percaya banyak potensi Bangka Belitung yang bisa digarap. Menurut Ketu HIPMI Pangkalpinang, Muhammad Iqbal pada era pasar bebas, tentunya menjadi tantangan sendiri.
"Peluang tentunya akan sangat terbuka. Pengusaha muda harus lebih cerdas dalam memanfaatkan semua ide yang dimiliki," kata Iqbal.
Saat ini pengusaha muda di Bangka Belitung cukup berkembang. Sudah puluhan bahkan ratusan yang munuai sukses.
"Tetapi sebenarnya, bukan berapa yang sukses, tetapi sebanyak apa yang gagal. Berapa orang-orang muda yang menganggur," kata lelaki yang kerap disapa Baban ini.
Menurutnya, Mereka yang punya ide, punya kreatifitas, namun terkendala. Modal jadi masalah utama, karena untuk berusaha haruslah punya modal.
"Ini yang menjadi kendala besar. Disitulah letak fungsi pemerintah. Pelatihan dan manajerial dapat dipelajari, namun modal ini pastilah menjadi hambatan," ujarnya.
Paling penting adalah mendukung, bagaimana pemerintah sudah seharusnya bertanggung jawab kepada perkembangan wirausaha.
"Kita sangat memimpikan wirausaha dapat berkembang di kalangan pemuda dan remaja. Lebih baik menjadi bos bagi diri sendiri, besar kecilnya ditanggung sendiri," pungkasnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
News Analisys: Punya Ide tak Punya Modal
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2015/03/news-analisys-punya-ide-tak-punya-modal.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
News Analisys: Punya Ide tak Punya Modal
namun jangan lupa untuk meletakkan link
News Analisys: Punya Ide tak Punya Modal
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar