BANGKAPOS.COM, CILACAP - Tidak hanya di dermaga Wijara Pura, Penjaja batu akik juga tampak di Nusakambangan Timur, bagian dari Pulau Nusakambangan yang terbuka untuk umum.
Bedanya, apabila di Wijaya Pura mereka tergolong perajin, karena merubah bongkahan batu kasar menjadi halus dan cantik dengan berbagai bentuk, di Nusakambangan timur mereka hanyalah penjual.
Batu yang dijajakan adalah hasil olahan atau kerajinan para narapidana yang tinggal di Lapas Terbuka, satu dari tujuh Lapas yang ada di Nusakambangan.
Menurut Sakim, seorang penjual di Nusakambangan Timur, para Napi memiliki keahlian dalam mengolah batu akik lantaran mendapat pelatihan terlebih dahulu.
"Kan yang tinggal di Lapas Terbuka yang hukumannya tinggal satu tahun kurang, jadi sebelum keluar mereka diberi pelatihan terlebih dahulu," Ujar Sakim, penjual di sekitar Nusakambangan Timur.
Batu hasil olahan para Napi memiliki sejumlah kelebihan. Salah satunya ada detil. Lantaran memiliki waktu luang serta peralatan yang memadai. Untuk mengambil batu olahan tersebut, lanjut Sakim dirinya mendatangi Lapas Terbuka satu minggu sekali, pada hari besuk.
Disitulah biasanya para Napi menitipkan barang hasil olahannya untuk dijual.
Anda sedang membaca artikel tentang
Napi Lapas Nusakambangan Olah Batu Akik Penyu
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2015/03/napi-lapas-nusakambangan-olah-batu-akik.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Napi Lapas Nusakambangan Olah Batu Akik Penyu
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Napi Lapas Nusakambangan Olah Batu Akik Penyu
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar