BANGKAPOS.COM, JAKARTA.-- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mempercepat realisasi investasi sektor kelistrikan di Indonesia. Upaya ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin memprioritaskan sektor kelistrikan sebagai pemicu pertumbuhan investasi.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea bilang, ada 11 proyek kelistrikan berkapasitas 8.768,46 megawatt (MW) yang siap dipercepat realisasi investasinya. Caranya, BKPM akan mengatasi berbagai sumbatan (debottlenecking) investasi di sektor kelistrikan. Sebab, nilai investasi proyek itu mencapai Rp 146,59 triliun.
Tamba menyatakan, salah satu penyumbat izin investasi proyek kelistrikan itu adalah masalah izin pembangkit transmisi. "Ada juga masalah ketersediaan lahan proyek, izin pinjam pakai kawasan hutan, hingga jaminan pasokan," katanya, Selasa (17/2).
Tamba membeberkan, 11 izin investasi sektor kelistrikan itu terdiri dari enam proyek PLTU, dua proyek PLTA, serta masing-masing satu proyek PLTP dan PLTG. Berdasarkan wilayahnya, proyek tersebut tersebar di Sumetera Utara, Jambi, Jawa Tengah, Bali, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Untuk mengurai sumbatan investasi tersebut, BKPM berjanji mempercepat pengurusan izin yang menjadi masalah proyek kelistrikan melalui sistem perizinan investasi Layanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat yang telah beroperasi sejak Januari lalu.
Tamba optimistis, melalui PTSP, proses perizinan proyek kelistrikan dapat dipercepat realisasinya. Apalagi, sistem PTSP telah menunjukkan hasil. Contohnya, pada periode 13 Januari-9 Februari 2015, ada 13 investor (10 PMDN dan 3 PMA) mengajukan proyek kelistrikan senilai Rp 5,4 triliun melalui PTSP Pusat. Total kapasitas proyek listrik baru itu mencapai 265,6 MW.
Selain itu, ada 25 perusahaan tengah antre untuk ekspansi investasi kelistrikan di tahun ini. Bahkan, 15 perusahaan di antaranya telah mematok kapasitas kelistrikan sebesar 9.021 MW.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, debottle necking dan layanan PTSP Pusat merupakan andalan BKPM untuk menggaet lebih banyak investor. Dari upaya itu, Franky berharap, target listrik 35.000 MW yang dipatok pemerintah lima tahun ke depan bisa terpenuhi.
Anda sedang membaca artikel tentang
11 Proyek Listrik Terhambat Masalah Perizinan
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2015/02/11-proyek-listrik-terhambat-masalah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
11 Proyek Listrik Terhambat Masalah Perizinan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
11 Proyek Listrik Terhambat Masalah Perizinan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar