PANGKALPINANG, BANGKA POS -- Hingga saat ini Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belum menerapkan muatan lokal (Mulok) Bahasa daerah Bangka di sekolah-sekolah. Padahal Mulok ini sangat penting untuk melestarikan bahasa daerah dan sudah diterapkan di sejumlah provinsi di Pulau Jawa.
"Di kita muatan lokal di sekolah belum ada. Untuk itu perlu diupayakan bagaimana pemda mengupayakan mulok di sekolah-sekolah," ungkap kepala Kantor Bahasa Provinsi Babel Drs Umar Solikhin, Jumat (12/12).
Umar Solikhin menjelaskan untuk penerapan mulok bahasa daerah Babel di sekolah-sekolah di Babel terlebih dahulu harus dilakukan pemetaan dialek mana yang akan dijadikan muatan lokal.
Untuk itu perlu dilakukan inventarisir bahasa supaya batas-batanynya jelas agar penggunaan tuturan dan bahasa mana dalam mulok nantinya tepat sasaran.
"Soalnya untuk bahasa daerah ini mungkin beda kecamatan sudah beda dialek," ungkapnya.
Menurut Umar, bahasa daerah dimasukkan dalam mulok banyak sekali manfaatnya, antara lain agar siswa mengenal bahasa daerah dengan baik dari struktur, bentuk makna dan fungsinya serta melestarikan dan nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa bisa diimpelentasikan sejak dini.
"Untuk bahasa daerah ini yang perlu diwaspadai seiring kemajuan teknologi tidak ada batas wilayah, informasi dari berbagai belahan dunia biasa diakses dengan mudah. Maka itu sekarang generasi muda sekarang mudah terpengaruh bahasa asing sehingga menggeruas bahasa Indoneasia dan bahasa daerah. Lihat saja di tempat umum saat ini mayoritas gunakan bahasa asing," papar Umar.
Sehubungan dengan rencana mulok bahasa daerah di sekolah-sekolah, menurut Umar kendala pertama belum ada kebijakan secara serius dari pemda untuk gunakan bahasa daerah, kedua belum ada pemetaan bahasa daerah.
"Pendidik belum belum siap dan belum menguasai pembelajaran bahasa daerah karena memang tidak ada fakultas sastra daerah. Provinsi lain banyak yang sudah terapkan mulok. Di pulau Jawa mayoritas sudah, di luar pulau Jawa yang belum," jelas Umar.
Sehubungan dengan pemetaan bahasa daerah Bangka, Umar mengatakan Kantor Bahasa provinsi Kepulauan Bangka Belitung sejak tahun 2013 sampai sekarang masih melakukan inventarisir.
"Saat ini untuk pulau Bangka kita sudah lakukan penelitian di 13 daerah dan ini masih berlanjut. Kita terkendala tenaga peneliti yang saat ini hanya ada 8 orang," pungkasnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kantor Bahasa Teliti 13 Bahasa Daerah di Bangka
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2014/12/kantor-bahasa-teliti-13-bahasa-daerah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kantor Bahasa Teliti 13 Bahasa Daerah di Bangka
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kantor Bahasa Teliti 13 Bahasa Daerah di Bangka
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar