Opini: Mutiara Kesehatan Itu Puasa

Written By Unknown on Senin, 30 Juni 2014 | 11.37

Slamet Sunaryo, Bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Lampur Bangka Tengah

Bukan tanpa maksud Allah memerintahkan manusia untuk menjalankan puasa Ramadhan. Selain tujuan utamanya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah swt, sederet keuntungan lain akan diperoleh oleh manusia yang menjalankan puasa tersebut. Puasa akan membentuk jiwa filantropis. Di samping itu terbentuk juga sikap disiplin diri dan kecerdasan mental yang baik. Kesehatan jasmani akan juga diraih jika puasa tersebut dilaksanakan sesuai denga sunnah Nabi Muhammad SAW.
Dalam opini ini penulis akan menjabarkan beberapa keuntungan kesehatan yang akan diraih oleh orang yang berpuasa berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan. Trepanowski dan Bloomer (2010) menyebut dalam penelitiannya puasa Ramadhan sebagai Alternate Day Fasting (ADF). Pada percobaan terhadap binatang  didapatkan hasil bahwa ADF akan memperpanjang angka harapan hidup sebagai pencegahan terhadap berkembangnya banyak morbiditas termasuk penyakit kardiovasikuler, ginjal, kanker dan diabetes. Selain itu ADF akan menjaga tekanan darah tetap normal, meningkatkan variabilitas detak jantung dan mengurangi risiko gagal jantung post-infark. ADF akan meningkatkan sensitivitas insulin pada laki-laki.
Puasa Ramadhan berkaitan dengan penurunan berat badan dan kolesterol darah. Hallak dan Noormani (1988) menemukan dalam peneltiiannya bahwa orang dengan overweight kehilangan lebih banyak berat badan dibandingkan dengan orang normal atau kurus.
Penurunan berat badan berada dalam range 1,7-3,8 kg, namun mungkin akan lebih banyak lagi pada orang dengan overweight. Athar (1996) dalam penelitiannya menemukan bahwa pada setengah bulan pertama Ramadhan terjadi penurunan berat badan dan pada setengah bulan selanjutnya berat badan ini akan relatif konstan. Dia juga menemukan bahwa serum glukosa darah menurun pada sepuluh hari pertama tetapi secara perlahan akan naik pada akhir Ramadhan dan akan kembali pada level normal seperti sebelum Ramadhan.  
Adlouni, et.al (1997) dalam penelitiannya berhasil menyatakan bahwa puasa Ramadhan meningkaykan high density lipoprotein (HDL) dan menurunkan low density lipoprotein (LDL). HDL dikenal sebagai kolesterol baik sementara LDL dikenal sebagai kolesterol jahat. Dijuluki demikian karena HDL berperan dalam mencegah terjadi arterioskleoris sementara LDL berperan sebaliknya, meningkatkan risiko terjadinya arteriosklerosis. Arteriosklerosis merupakan penyumbatan pembuluh darah yang menjadi sebab utama penyakit kardiovasikuler termasuk di dalamnya stroke dan penyakit jantung koroner. Meningkatnya HDL membawa dampak positif bagi tubuh sementara meningkatnya LDL adalah ancaman bagi kesehatan tubuh.
Cott (1975) dalam bukunya yang berjudul "Fasting as a Way of Life" menyebutkan bahwa puasa akan mengistirahatkan saluran pencernaan dan sistem syaraf pusat dan juga menormalkan metabolisme tubuh. Secour (2004) mengutip penelitian yang dilakukan oleh Dr. Shahid Athar yang menunjukkan bahwa Puasa Ramadhan akan menurunkan kadar lipid darah, menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah sistolik dan mengatasi hipertensi.
Dr. Shahid juga menekankan bahwa berdasarkan laporan dari para dokter diketahui bahwa puasa akan memberikan dampak psilkologis yang baik bagi pikiran dan kedamaian jiwa. Secour (2004) juga mengutip dari penelitian yang dilakukan oleh Kernt, et.al yang menemukan bahwa puasa akan menyebabkan perubahan pada struktur biomekanis termasuk peningkatan produksi Growth  Hormone oleh kelenjar pituitari yang akan membawa dampak positif bagi penguatan sistem kekebalan tubuh. Bahkan yang mengejutkan, Jack Goldstein dalam bukunya "Triumph Over Disease" menyebutkan bahwa dari banyak penelitian yang menunjukan toksin berbahaya seperti DDT (dichlorodiphenyltrichloroethane), sebagai insektisida mutagenik dapat dikeluarkan dari tubuh dengan berpuasa.  Lebih dari itu peneliti seperti GS. Roth et al pada tahun 2001 menemukan bahwa pembatasan kalori sebagaimana yang dilakukan pada saat puasa akan mencegah menurunannya plasma melatonin terkait dengan umum pada monyet Rhesus. Hormon melatonin diproduksi di kelenjar pineal dan berfungsi sebagai antioksidan dan mengontrol tidur. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan kesulitan tidur, pembesaran prostat, depresi, kelelahan, siklus haid tidak etratur, sindrom presmenstruasi, katarak, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan aritmia.
Dari semua yang telah diuraikan di atas yang perlu dicatat adalah bahwa puasa yang membawa banyak berkah tersebut hanya akan terjadi manakala memperhatikan dan mentaati sunnah Rasulullah. Artinya, puasa bukan sekedar hanya menahan lapar dan haus, namun juga harus menahan hawa nafsu dan amarah. Sangatlah tidak bermanfaat jika puasa tetap saja suka marah dan mengumpat orang. Selain puasanya yang sia-sia di mata Tuhan, efek kesehatan tidak akan diperoleh. Bagaimanapun juga kebiasaan mengumbar hawa nafsu terutama egosentrisme diri akan berdampak pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Orang yang suka marah-marah dan menang sendiri rentan terhadap hipertensi dan stroke.
Selain itu dalam adab makan puasa perlu diperhatikan agar menjaga asupan makan seimbang dan tidak berlebihan. Buka puasa bukan balas dendam setelah seharian puasa, makan banyak tanpa kendali. Buka puasa tetep dengan menu seimbang sehingga efek kesehatan tetap terjaga. Bagaimanapun juga makan berlebihan akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Normani (1997) menyatakan bahwa puasa Ramadhan yang dilakukan oleh Umat Islam sebaiknya memakan makanan dengan komponen 36 persen energi dari lemak, yang mana juga termasuk lemak tidak jenuh tidak ganda, akan bermanfaat bagi mencegah naiknya kolesterol darah atau asam urat dan retensi protein yang lebih baik di tubuh.
Memperbanyak amal kebajikan terutama dengan memberikan sedekah dan derma selama kita berpuasa selain menambah pahala juga akan memberikan efek kesehatan terutama ketentraman hati. Berbagai penelitian telah membuktikan efek sedekah terhadap kesehatan jiwa dengan memberikan ketentraman hati dan kedamaian jiwa.
Pada akhirnya puasa akan bermanfaat bagi pelakunya jika dilakukan sesuai dengan sunah Nabi Muhammad. Puasa kaffah adalah puasa yang menyejahterakan lagi menyelamatkan.(*)
    


Anda sedang membaca artikel tentang

Opini: Mutiara Kesehatan Itu Puasa

Dengan url

http://bangkabarita.blogspot.com/2014/06/opini-mutiara-kesehatan-itu-puasa.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Opini: Mutiara Kesehatan Itu Puasa

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Opini: Mutiara Kesehatan Itu Puasa

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger