Kartika Sari, MPdi
Kepala SMA Muhammadiyah Pangkalpinang dan Dosen STKIP MBB
Permasalahan umat saat ini begitu komplek sehingga menjadikan tugas Guru pendidikan agama Islam (GPAI) menjadi sangat berat. Karena bukan hanya mengajarkan tentang pengetahuan agama saja tetapi lebih jauh kepada pembentukan karakter atau watak peserta didik. GPAI biasa tidak terlalu menjadi istimewa baik di sekolah sampai perguruan tinggi, malah ada sekolah yang menjadikan mereka sebagai perlengkap saja. Namanya akan muncul bila generasi-generasi penerus bangsa sudah mulai keluar dari norma-norma yang telah ditetapkan. Kita ambil contoh sederhana apabila dalam suatu sekolah peserta didiknya nakal yang didulukan adalah siapa guru agamanya.
Melihat tujuan pendidikan Nasional dan kurikulum pendidikan agama Islam serta tujuan pendidikan agama Islam di sekolah, maka pendidikan agama Islam mempunyai peran yang strategis, dimana tujuan pendidikan nasional tersebut salah satunya adalah menciptakan manusia beriman, bertakwa, berakhlak mulia serta nilai-nilai kepribadian Islami yang seiring dengan tujuan pendidikan Islam dan pada hakekatnya menuju kepada tujuan hidup manusia yakni Insan Kamil, maka disini peran pembelajaran PAI menjadi inti atau core terdepan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Krisis multi dimensi yang dialami bangsa ini diyakini berpangkal dari krisis akhlak dan moral anak bangsa, maka pendidikan agama dan guru agama dipandang sebagai senjata yang sangat vital dalam membangun watak dan peradaban bangsa yang bermartabat. Untuk itu seharusnyalah GPAI dapat terus memaksimalkan perannya dalam meningkatkan kompetensinya baik dalam proses pembelajaran.
Untuk menyadarkan GPAI kembali, bahwa peran GPAI yang dimaksud di atas adalah guru yang mampu menjalankan profesinya bukan hanya sebagai pengajar saja, namun lebih luas GPAI sebagai pendidik. GPAI sebagai pendidik menurut seorang tokoh pendidikan Darji Darmodiharjo adalah guru yang mampu menekankan pada pembentukan jiwa, karakter, dan kepribadian berdasarkan nilai-nilai. Artinya guru PAI dalam mendidik harus benar-benar memperhatikan pembentukan sikap peserta didiknya (domain afektif). Selain mampu sebagai pendidik, guru juga mampu mengajar yaitu lebih menekankan pada pengembangan penalaran yang kita kenal dengan domain kognitif. Yang terakhir guru PAI sebagai pembimbing, dimana mampu menekankan pada pengembangan kemampuan penerapan teknologi dengan cara melatih sebagai keterampilan (domain psikomotorik).
Selanjutnya untuk melahirkan generasi-generasi yang berkualitas melalui ketiga peran atau tugas guru tersebut tentunya GPAI harus melakukan berbagai macam metode PAI yaitu dapat melalui metode keteladanan. Pendidikan dengan keteladanan berarti pendidikan dengan memberi contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, cara berpikir, dan sebagainya. Metode pemberian keteladanan menurut banyak ahli merupakan metode yang paling berhasil. Hal ini karena dalam belajar lebih mudah menangkap hal yang kongkrit ketimbang yang abstrak. Metode selanjutnya adalah pembiasaan maksudnya adalah cara-cara bertindak yang dilatih secara terus menerus sehingga terpola dalam tingkah laku peserta didik. Metode pemberian nasehat tidak kalah pentingnya dalam melaksanakan peran GPAI. Nasehat sendiri menurut para ahli dimaksudkan disini adalah penjelasan tentang kebenaran dan kemaslahatan dengan tujuan menghindarkan orang yang dinasehati dari bahaya serta menunjukkan kejalan yang mendatangkan kemaslahatan. Dengan metode ini pendidikan dapat menanamkan pengaruh yang baik ke dalam jiwa apabila digunakan dengan cara yang dapat mengetuk relung jiwa melalui pintunya yang tepat.
Apabila metode-metode tersebut dapat diadopsi dengan baik oleh GPAI dalam menjalankan perannya sebagai langkah untuk pembinaan umat, maka dapat dipastikan akan mampu melahirkan generasi-generasi yang berkualitas, baik dari segi spritual, emosional, intelektual, maupun personal. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Opini: Peran GPAI dalam Pembinaan Umat
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2014/04/opini-peran-gpai-dalam-pembinaan-umat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Opini: Peran GPAI dalam Pembinaan Umat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Opini: Peran GPAI dalam Pembinaan Umat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar