PANGKALPINANG, BANGKA POS - Pemerintah Provinsi Babel mengusulkan pembukaan Trans Babel yang menghubungkan Sumatera-Babel-Kalimantan. Usulan ini berkaitan dengan program Program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I).
Kepala Bappeda Babel, Yan Megawandi menjelaskan Trans Babel mencakup 344 kilometer jalan dan beberapa pelabuhan penghubung. Usulan Trans Babel adalah upaya Pemprov untuk menghubungkan Koridor I dan II sesuai program MP3I.
"Program MP3I terbagi dalam tiga koridor yakni Koridor I Sumatera, Koridor II Jawa dan Koridor III Kalimantan. Maka perencanaan usulan pembangunan kita yakni menghubungkan koridor satu dan tiga, dari Sumatera ke Kalimantan," kata Yan kepada Bangka Pos, Kamis (12/12).
Yan merinci Trans Babel diawali dari Pelabuhan Tanjung Api Api (TAA) yang baru diresmikan Rabu (11/12) lalu. Pelabuhan itu menghubungan Sumatera dan Babel melalui Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
Selanjutnya alur perjalanan menuju Pangkalpinang atau Sadai dan Tanjung Berikat. Yan menyebutkan rute kemudian berlanjut ke Tanjungpandan-Manggar, dan berakhir di Ketapang, Kalimantan Barat.
"Usulan trans Babel menjadi prioritas. Apalagi dengan sudah difungsikan pelabuhan TAA semakin membuka peluang transportasi laut yang cepat ke Bangka Belitung," ujarnya.
Terkait jalan tol dan kereta api, belum menjadi prioritas usulan akan tetapi tetap dilakukan kajian untuk diusulkan pada tahun-tahun mendatang.
"Perlintasan kereta api di Babel pernah ada tetapi lebih pada sarana transportasi pengangkut hasil tambang. Dan kemarin dalam pembukaan kawasan jalan lingkar timur sempat diwacanakan perluasan lahannya lebih besar sebagai cadangan untuk usulan transportasi kereta api," kata Yan.
Dia yakin yakin dengan terbukanya trans Babel akan semakin membantu menunjang pengembangan perekonomian di Bangka Belitung.
"Kita harapkan dukungan dari masyarakat, pemerintah kabupaten/kota sehingga pengembangan trans Babel menjadi lebih terencana dan terkoordinir," harap Yan Megawandi.
Dibukanya Pelabuhan TAA juga menjadi perhatian Gubernur Babel Rustam Effendi saat ditemui Kamis (12/12). Menurutnya selain mempersingkat perjalanan laut antara Sumatera dan Bangka, pengoperasian Pelabuhan TAA diharapkan memberikan manfaat yang lebih besar.
"Masyarakat yang ada di sekitar pantai bisa membuka kesempatan promosi wisata," kata Rustam.
Serupa disampaikan Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya saat ditemui terpisah, kemarin. "Jalur Tanjung Api-api dibuka merupakan peluang yang sangat bagus," ujar Didit.
"Dari satu sisi, dibukanya TAA akan mempermudah rentang kendali dalam pengiriman barang-barang," lanjutnya.
Tak hanya itu, Didit juga menegaskan pihak DPRD akan mendukung semua usulan dan rencana pembangunan yang pro rakyat dan mendukung pengembangan perekonomian Bangka Belitung. Termasuk Trans Babel yang merupakan suatu langkah strategis untuk membuka akses pengembangan ekonomi, pariwisata dan sumber daya alam lainnya pasca timah.
"Ini perlu perencanaan yang matang sehingga menjadi terkoordinir dengan baik," tegas Didit.
Langsung coba
Sehari setelah Pelabuhan Tanjung Api Api (TAA) Sumsel dioperasikan dan melayani pelayaran ke Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok Kabupaten Bangka Barat, membuat Nur warga Kecamatan Kelapa terobsesi ingin mencoba 'berlayar' menggunakan Kapal Feri ke Pelabuhan TAA, untuk pulang ke daerah asalnya di Palembang, Kamis (12/12).
Nur memilih jalur Tanjung Kalian-TAA, disamping karena ingin mencoba jalur baru, juga sebab harga tiket pelayarannya lebih murah, ketimbang harga tiket kapal feri saat rute pelayarannya masih ke Pelabuhan 35 Ilir Palembang.
"Kalau tujuan utama saya, mau lihat anak-anak disana (Palembang)," kata Nur.
Ketika akan menyeberang ke Palembang menggunakan kapal feri, Nur juga bertemu dengan beberapa rekannya yang sama-sama ingin menyeberang dari Tanjung Kalian-TAA.
Nur juga ingin tahu Pelabuhan TAA yang baru saja diresmikan tersebut, kemudian infrastruktur dari area Pelabuhan TAA ke Palembang, kondisinya seperti apa.
"Kalau dengar cerita kondisi jalannya belum mulus, masih dibangun, jadi harus jalan sekitar dua atau tiga jam dari Pelabuhan TAA ke kota, nggak apa-apa, karena kita mau nyoba saja," ujarnya.
Rencana yang sama juga dilontarkan Hendra, warga Muntok. Hanya saja, Hendra bakal menumpang kapal feri menuju TAA sembari membawa sepeda motornya.
"Sekadar main-main saja, ya intinya mau mencoba jalur pelayaran yang baru ini lah," ujar Hendra.
Belum ada peningkatan
Manager Usaha PT ASPD Indonesian Fery Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok A Kartiwan mengungkapkan, dampak sejak dioperasikannya pelabuhan TAA bagi Pelabuhan Tanjung Kalian, belum ada peningkatan arus kendaraan yang akan menyeberang ke Palembang, namun untuk penumpang ada peningkatan.
"Arus kendaraan baik yang datang maupun berangkat masih normal, namun khusus untuk penumpang ada peningkatan, hanya saja belum signifikan, terhitung masih normal," ujar Kartiwan.
Pantauan Bangka Pos, Kamis (12/12), antrean belasan kendaraan terjadi di pintu masuk jalur kendaraan dan penumpang menuju kapal. Kendaraan itu tiba sejak Rabu malam hingga Kamis pagi.
"Kendaraan ini masih menunggu kapal masuk ke ram door, dari pagi hingga siang jumlah kendaraan yang antre hanya belasan saja dan itu bisa nyeberang ke Tanjung Api Api, cukup dengan satu kapal," ujar Fajrin, seorang pegawai Pelabuhan Tanjung Kalian. (j2/rya/yik)
Anda sedang membaca artikel tentang
Babel Prioritas Usulkan Trans Babel
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/12/babel-prioritas-usulkan-trans-babel.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Babel Prioritas Usulkan Trans Babel
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Babel Prioritas Usulkan Trans Babel
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar