BANGKAPOS.COM, PINRANG- Seorang bayi berusia dua bulan meninggal di depan loket rumah sakit saat antre menunggu proses pelayanan yang bertele-tele.
Harian Tribun Timur (TRIBUNnews.com Network) melaporkan, Nailah Mustari, nama bayi perempuan berusia 2 bulan 10 hari itu meninggal dunia setelah gagal mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Lasinrang, Pinrang, Sulawesi Selatan, Rabu (30/10/2013) siang.
Tribun Timur muncul dengan judul headline, Bayi Naila Wafat di Depan Loket Kesehatan Gratis.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menerapkan program kesehatan gratis bagi warga miskin, tapi prosedur administrasi yang kaku tidak mampu menyelamatkan nyawa Nailah.
Kepada wartawan di Pinrang, Kamis (31/10/2013), Mustari, ayah almarhumah Naila, menyebutkan putrinya meninggal saat dia tengah mengurus administrasi asuransi kesehatan gratis di depan loket jaminan kesehatandaerah (jamkesda) di Ruang Tunggu Pasien RSUL di Jl Jl Macan No. 22, Macorawalie, Watang Sawitto, Pinrang.
Naila adalah putri pasangan Mustari dan Nursia. Mereka adalah warga Dusun Patommo, Desa Kaliang, Kecamatan Duampanua, Pinrang.
Nailah adalah pasien rujukan dari dokter Pusat Kesehatan Masyarakat (puskemas) Lampa, di Jl Poros Pekkabata, Pinrang, sekitar 32 km sebelah utara ibu kota kabupaten.
Naila terlambat mendapat perawatan medis karena proses administrasi yang berbelit-belit.
Padahal, kala itu bayi Naila sudah membutuhkan bantuan darurat karena napasnya yang tersengal-sengal.
Direktur RSUL Pinrang drg Sitti Hasnah Syam MARs, kepada Tribun, kemarin, mengkonfirmasikan keterlambatan pelayanan dan kekeliruan rujukan dari dokter puskesmas menjadi salah satu penyebab meninggalnya Naila itu.
"Kita belum periksa, sebab meninggal saat antre di depan loket. Tapi kita menduga, dia meninggal karena jadi suspect infeksi pernafasan dan paru-paru," kata Hasnah.
Hasnah yang saat kejadian tengah berada di luar rumah sakit, mengkonfirmasikan pernyataan Kepala Bidang Pelayanan RSU Lasinrang dr A Rivai, Kamis (31/10/2013), menyebtkan, layanan terlambat dan berbelit, karena rujukan dari dokter Puskesmas Lampa, langsung ke polianak, bukan ke unit gawat darurat, tempat dimana pasien yang alami sesak nafas akut atau kondisi darurat dirujuk.
"Mestinya rujukan yang diberikan, ditujukan ke UGD karena kondisi bayi tersebut sudah kritis.," katanya.
Selengkapnya baca Bangka Pos, Pos Belitung dan Babel News (BN) edisi cetak.
Anda sedang membaca artikel tentang
Seorang Bayi Meninggal di Depan Lokat RS
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/11/seorang-bayi-meninggal-di-depan-lokat-rs.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Seorang Bayi Meninggal di Depan Lokat RS
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Seorang Bayi Meninggal di Depan Lokat RS
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar