KEPALA Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Palbi, mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan puluhan warga desanya di halaman kantor PT Wali Tampas, kemarin, dipicu oleh adanya kesenjangan sosial antara pihak desa dengan CV Era Global.
Sebab, lanjut Palbi, CV Era Global merupakan milik pribadi sedangkan BUMDes Perlang milik masyarakat setempat. "Tuntutan masyarakat itu ingin dilibatkan bekerja, itu saja. Dan mereka tidak mau menjadi penonton. Kami sudah siapkan konsepnya. Nantinya, kalau BUMDes dilibatkan, yang bekerja seluruhnya masyarakat. BUMDes kami sudah siap untuk menjadi mitra PT Wali Tampas. Tinggal permasalahannya apakah PT Wali Tampas mau atau tidak," kata Palbi.
Dia menambahkan, selama ini kontribusi CV Era Global secara langsung kepada pihak desa belum ada.
Sementara itu, Komis III DPRD Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) akan memanggil Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) setempat. Dalam pemanggilan itu nanti Komisi III meminta Distamben menjelaskan duduk persoalan terkait aktivitas penambangan pasir kuarsa di kawasan Kayu Ara Desa Perlang.
"Kami akan panggil Distamben untuk menjelaskan persoalan ini, terutama soal perizinannya. Sebab, sepengetahuan masyarakat, itu bekas tailing PT Koba Tin. Sudah direklamasi, kenapa dirusak lagi dan pasirnya dikirim ke luar. Ini juga menjadi pertanyaan kami, seperti apa pelepasan haknya," kata Ketua Komisi III DPRD Bateng, Syamsu Hairil didampingi anggota Komisi III, Yoswandi, kepada Bangka Pos Group, Kamis (21/11). (zky)
Anda sedang membaca artikel tentang
Kades: Masyarakat Ingin Bekerja
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/11/kades-masyarakat-ingin-bekerja.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kades: Masyarakat Ingin Bekerja
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kades: Masyarakat Ingin Bekerja
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar