Mayat Tanpa Identitas untuk Praktik 10 Mahasiswa

Written By Unknown on Minggu, 13 Oktober 2013 | 11.37

BANGKAPOS.COM, SURABAYA - Bedah anatomi mayat bukan masalah mudah. Mahasiswa yang menjalani praktikum membutuhkan langkah-langkah khusus saat menjalani bedah mayat. Atlas anatomi dijadikan panduan. Bahkan, saat ujian praktik, mahasiswa memberi bendera pada bagian kadaver tersebut.

Dengan proses belajar seperti ini, umur kadaver untuk praktik bisa lama, yakni 4-5 tahun. Artinya, FK UB tidak harus terus-menerus berburu mayat MR X untuk dijadikan bahan praktik mahasiswanya.

Menurut seorang mahasiswa Unair yang ditemui Surya, untuk mata kuliah bedah anatomi, satu kelompok berisi 8 sampai 10 mahasiswa. Sama dengan rekannya di kedokteran UB, masing-masing kelompok hanya mendapatkan jatah satu kadaver utuh.

Padahal, menurut beberapa dosen Unair dan UB yang diwawanacara Surya, idealnya satu kadaver digunakan 4-5 orang mahasiswa.

Terkait pasokan kadaver, sudah pasti kampus yang paling mudah mendapatkan pasokan kadaver tentunya FK Unair karena memang memiliki rumah sakit pendidikan sendiri. Begitu juga dengan FK UB yang tentunya berafiliasi dengan RSSA karena sama-sama berstatus negeri.

Meski demikian, sumber Surya di kamar jenazah RSU Dr Soetomo mengatakan, tidak lagi mengirim jenazah Mr X ke kampus FK Unair sejak empat tahun terakhir. Dapat (kadaver) dari mana saya tidak tahu. Rumah sakit sendiri jarang sekali, bahkan tidak pernah lagi memberikan kadaver ke FK Unair," ujar sumber Surya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Mayat Tanpa Identitas untuk Praktik 10 Mahasiswa

Dengan url

http://bangkabarita.blogspot.com/2013/10/mayat-tanpa-identitas-untuk-praktik-10.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Mayat Tanpa Identitas untuk Praktik 10 Mahasiswa

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Mayat Tanpa Identitas untuk Praktik 10 Mahasiswa

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger