BANGKAPOS.COM -- Sebuah penelitian di Universitas New South Wales menemukan banyak mahasiswa Australia yang menggunakan obat untuk membantu mereka dalam belajar. Penggunaan obat stimulus itu bahkan lebih luas dibandingkan dengan negara lain seperti AS dan Jerman.
Dr Jason Mazanov yang memimpin penelitian itu kepada ABC mengatakan, data yang ada menunjukkan tingginya angka penggunaan obat-obatan untuk menambah kinerja ini di kalangan mahasiswa Australia.
Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel 1.700 mahasiswa dari empat universitas. Ini merupakan penelitian pertama yang fokus pada apa yang disebut "doping akademik". Salah satu jenis obat yang digunakan para mahasiswa adalah Ritalin, yang banyak digunakan untuk meningkatkan konsentrasi.
Harga obat ini juga terbilang murah. Salah seorang mahasiswa kepada ABC mengatakan, ia biasa minum Ritalin sebelum menghadapi ujian. "Itu akan memungkinkan saya untuk belajar lebih keras dari biasanya," katanya. "Jadi, ini bukanlah obat yang akan membuat anda tambah pintar".
Menurut Dr Mazanov, para peneliti khawatir karena adanya mahasiswa yang minum berbagai campuran obat, baik yang berupa stimulus maupun yang berupa anti depresi.
Dijelaskan, mahasiswa di bidang studi hukum dan kedokteran yang tekanannya sangat tinggi, cenderung mengkonsumsi obat lebih tinggi.
Hasil penelitian ini dipublikasikan di Jurnal Performance Enhancement and Health pekan ini.
Anda sedang membaca artikel tentang
Banyak Mahasiswa Gunakan Obat untuk Bantu Belajar
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/10/banyak-mahasiswa-gunakan-obat-untuk.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Banyak Mahasiswa Gunakan Obat untuk Bantu Belajar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Banyak Mahasiswa Gunakan Obat untuk Bantu Belajar
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar