Laporan Wartawan Bangka Pos, Hendra
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Tak banyak yang mengenal Muhammad Nasir alias Jaki (30) pria asal Palembang, Sumsel yang saat ini tinggal di Kelurahan Baciang, Pangkalpinang.
Namun, di kalangan seniman tatto namanya cukup lama dikenal. Maklum, pria kelahiran Palembang 30 tahun yang lalu ini sejak kecil telah kenal dengan tatto. Karenanya ia dipanggil Jaki Tatto.
Kini ia tewas. Bukan alat tatto yang merenggutnya. Tapi alat setrum ikan yang telah merenggut nyawanya saat sedang mencari ikan di kolong kepoh, Kelurahan Baciang, Pangkalpinang.
Dodo adik Jaki, kepada bangkapos.com, Minggu (15/9) menceritakan ia dan Jaki sudah cukup lama merantu ke Bangka. Dengan bekal ahli membuat tatto, menjadi mata pencaharian utamanya. Tak hanya membuat tatto. Jaki juga kata Dodo, bisa menghilangkan tatto dari tubuh seseorang.
"Kami dari kecil memang sudah suka sama tatto. Kami belajar sama-sama membuat tatto. Akhirnya kita juga cari uang dari buat tatto dan menghilangkan tatto. Kadang saat pameran kita buka lapak buat tatto," kata Dodo.
"Karena kita dia suka tatto, tubuhnya dipenuhi juga sama tatto," ujarnya.
Sepinya permintaan pembuatan tatto membuat Jaki putar haluan. Ia pun sambil mencari ikan dan mengumpulkan barang bekas. Maklum, tatto masih hal yang sangat tabu dalam aturan agama. Karena itu peminatnya pun sangat sedikit. Bahkan, pemilik tatto dimata masyarakat terkesan seperti preman.
"Dia (Jaki) sempat bilang sekarang lagi sepi. Makanya cari tambahan lain, mungkin buat makan saja," kata Dodo.
Anda sedang membaca artikel tentang
Jaki Sejak Kecil Sudah Menyukai Tatto
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/09/jaki-sejak-kecil-sudah-menyukai-tatto.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jaki Sejak Kecil Sudah Menyukai Tatto
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jaki Sejak Kecil Sudah Menyukai Tatto
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar