BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah selama sepekan ini terus mengalami pelemahan. Rupiah tertekan oleh global yang sudah mulai mengalami pemulihan.
Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah masih melemah setelah pelaku pasar merespons rilis membaiknya data-data ketenagakerjaan yang akan menguatkan alasan The Fed untuk mulai mengurangi stimulusnya.
"Ditambah lagi dengan masih besarnya nilai jual bersih (nett sell) asing di bursa saham dipersepsikan telah terjadi capital outflow," kata Reza di Jakarta, Jumat (5/7/2013).
Reza menambahkan, tekanan terhadap rupiah juga terjadi setelah euro melemah pasca-pelonjakan yield obligasi Portugal untuk tenor 10 tahun.
Di sisi lain, rupiah juga semakin tertekan akibat masalah geopolitik di Timur Tengah. Meski mengalami pelemahan, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo masih enggan berkomentar terhadap hal ini. Bahkan Agus juga tidak mau berbicara lebih soal posisi cadangan devisa saat ini.
"Memang cadangan devisa itu penting, tapi untuk posisi terakhir, pada saat sudah dipublikasikan, nanti akan kita jelaskan. Tapi yang saya ingin sampaikan bahwa ekonomi secara umum masih baik ke depan," kata Agus.
Berdasarkan kurs tengah BI, nilai tukar rupiah dalam sepekan ini memang terus mengalami pelemahan.
Di awal pekan ini, rupiah masih berada di level Rp 9.934 per dollar AS. Sedangkan di akhir pekan ini, rupiah bertahan di level Rp 9.945 per dollar AS.
Anda sedang membaca artikel tentang
Gara-gara Ini, NIlai Tukar Rupiah Melemah
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/07/gara-gara-ini-nilai-tukar-rupiah-melemah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Gara-gara Ini, NIlai Tukar Rupiah Melemah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Gara-gara Ini, NIlai Tukar Rupiah Melemah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar