Bangkapos.com - Sabtu, 30 Maret 2013 11:31 WIB
BANGKAPOS.COM, BELITUNG
- Mendoakan orangtua maupun leluhur bagi warga Tionghoa merupakan hal penting untuk dilakukan oleh keturunan yang masih hidup.Doa bisa dipanjatkan saat masa berlangsungnya ziarah kubur atau dikenal dengan sebutan Ceng Beng, di awal bulan tiga hingga awal bulan empat, penanggalan tahun Imlek.
"Sebisa mungkin, kita yang masih hidup ini untuk pulang kampung, untuk sembahyang kubur (Ceng Beng). Makanya saat sembahyang kubur lebih banyak yang pulang kampung dari pada saat Imlek," tutur Akim, perantau yang tinggal di Batam, saat ziarah di TPU warga Tionghoa
Yayasan Cin Fa Thai Cung Nyi San, di Kecamatan Damar, Belitung Timur, kepada Bangkapos.com, Sabtu (30/3/2013).
Bagi warga Tionghoa yang menganut agama Khonghucu, lanjut Akim, mendoakan orangtua dan leluhur yang sudah meninggal dunia, suatu peribadatan sangat penting.
"Sebab tanpa orang tua atau leluhur, kita tak mungkin ada didunia ini. Kita yakin, kalau mendoakan orang tua dan leluhur, akan diberikan keberkahan dalam hidup, sehat, rezeki yang melimpah," tutur Akim.
Sementara itu, Harjanto J, pengurus Yayasan Cin Fa Thai Cung Nyi San mengatakan, warga Tionghoa yang ziarah di TPU Yayasan Cin Fa Thai Cung Nyi San bukan hanya dari Beltim maupun Belitung, ada juga dari luar daerah, seperti Jakarta, Kalimantan, Batam, bahkan perantau yang tinggal di luar negeri juga pulang.
"Ada yang dari Australia, Singapura, Malaysia. Mereka ziarah kesini. Momen Ceng Beng ini selain untuk ziarah ke makam orang tua dan lelulur, juga ajang untuk kumpul-kupul dengan keluarga," ujar Harjanto.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pulang Kampung Saat Ceng Beng Lebih Diutamankan
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/03/pulang-kampung-saat-ceng-beng-lebih.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pulang Kampung Saat Ceng Beng Lebih Diutamankan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pulang Kampung Saat Ceng Beng Lebih Diutamankan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar