Bangkapos.com - Minggu, 28 Oktober 2012 09:25 WIB
Misteri Parang Badau
Kini tak lebih dari tujuh bengkel yang masih memproduksi Parang Badau di Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung. Namun,keberadaan mereka menjadi 'benang merah' sejarah pengerjaan logam di Belitung ratusan tahun silam.
Oleh : Wahyu Kurniawan
SUDIRUN (45) satu di antara tujuh pemilik bengkel pembuatan Parang Badau di Desa Badau yang masih bertahan. Tangannya sangat piawai menempa sepotong per bekas mobil menjadi sebilah parang bermutu tinggi.
semula, sepotong per dibakar dalam bara api dan kemudian dibelah menjadi dua dengan menggunakan pahat. Kedua potongan per tersebut masing-masing dibelah lagi menjadi dua dengan pola menyerupai bentuk parang. Potongan yang sudah memiliki pola tersebut kemudian dibakar dan ditempa berkali-kali sampai mencapai benar-benar berbentuk parang.
Setelah mendapatkan bentuk yang diinginkan, parang kemudian diberi cap dan dihaluskan dengan menggunakan mesin pengasah. Setelah cukup mengkilap, parang kemudian disepuh.
Menurut Sudirun, proses ini merupakan kunci dari kekuatan Parang Badau. Parang yang sebelumnya sudah diasah kemudian dibakar lagi dalam bara api dan bagian mata parangnya dicelupkan ke dalam air di sebuah wadah bambu. Proses ini membuat mata parang mengelurkan efek berwarna biru mengkilap dan dipercaya membuat mata parang lebih awet.
Sudirun mengatakan dirinya tak pernah menggunakan cetakan ataupun ukuran berat tetap. Tapi setiap parang buatannya yang sudah siap pakai memiliki panjang kurang lebih 30 sentimeter dengan berat kurang lebih 4,5-5 ons.
Sedangkan, bentuk parang dibuat melonjong di bagian ulu. Bentuk ini membuat beban dipusatkan ke bagian ulu guna menimbulkan efek tebasan parang yang maksimal.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, Sudirun tak segan untuk memberikan garansi untuk setiap parang buatannya. Kepiawaiannya itu melengkapi citra Parang Badau yang selama ini dikenal sebagai perkakas nomor satu di Pulau Belitung.
"Keahlian ini sudah turun temurun, saya ini sudah generasi ketiga, saya belajar dari ayah saya, dan ayah saya belajar dari kakek saya," kata Sudirun ketika ditemui Bangkapos.com di kediamannya, Sabtu (27/10/2012) siang.
Anda sedang membaca artikel tentang
Misteri Parang Badau
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2012/10/misteri-parang-badau.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Misteri Parang Badau
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar