BANGKAPOS.COM — AS menyerukan semua pihak untuk "mundur dan menghindari provokasi dalam jenis apa pun" seiring meningkatnya ketegangan di kawasan Crimea, Ukraina. Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, ia telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia yang berjanji akan menghormati "integritas teritorial" Ukraina.
Namun, John Kerry memperingatkan bahwa Moskwa harus mendukung kata-katanya dengan perbuatan.
Sebelumnya, kelompok pria bersenjata pro-Rusia menyerbu parlemen daerah Crimea yang condong ingin menjadi bagian Rusia, sedangkan Rusia sudah beberapa lama melakukan latihan militer.
Sementara itu, parlemen Crimea mengumumkan akan mengadakan referendum untuk memperluas otonomi kawasan itu pada 25 Mei.
Crimea, yang mayoritas penduduknya adalah etnis Rusia, dialihkan dari Rusia ke Ukraina pada 1954.
Sementara etnis Ukraina, yang setia dengan Kiev serta etnis Muslim Tatars yang anti-Rusia, telah membentuk aliansi untuk menentang segala tindakan yang mengarah ke Moskwa.
Yanukovich di Rusia
Presiden terguling Ukraina Viktor Yanukovych juga dilaporkan tampak di Rusia, setelah menghilang setelah ia dipecat oleh parlemen pekan lalu. Media Ukraina mengatakan, ia tiba di kota Rostov-on-Don, Rusia selatan, pada hari Jumat, di mana ia juga dilaporkan akan berbicara di sebuah konferensi pers.
Ia mengeluarkan sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa ia masih menganggap dirinya sebagai presiden sah Ukraina.
Pemerintahan interim baru, termasuk Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk, disetujui oleh parlemen pada hari Kamis.
Anda sedang membaca artikel tentang
Krisis Ukraina, AS Minta Rusia Menahan Diri
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2014/02/krisis-ukraina-as-minta-rusia-menahan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Krisis Ukraina, AS Minta Rusia Menahan Diri
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Krisis Ukraina, AS Minta Rusia Menahan Diri
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar