"Masa Loe Gak Milih Pas Pemilu ?!"

Written By Unknown on Jumat, 03 Januari 2014 | 11.37

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Ucapan spontan dicetuskan dokter Karina Moegni soal Pemilihan Umum 2014. "Masa loe gak milih pas pemilu".

Ia bersama kawannya, Fransisca Situmorang, insinyur di perusahaan telekomunikasi, memastikan niatnya untuk memilih. Keduanya pun mengaku sudah terdaftar di Jakarta Timur.

"Gue pasti ikut milih daripada suara gue dipakai sama oknum-oknum," kata Sisca.

Pembicaraan lalu berlanjut ke soal memilih siapa. Bagaimana caranya mengetahui seorang calon itu berkualitas atau tidak? Karina mengutarakan pengalamannya soal teman ibunya yang calon anggota legislatif beberapa waktu lalu. Ia menyesal memilih orang itu karena belakangan ternyata korupsi. Karena itu, sekarang, ia akan mencari rekam jejak caleg-caleg. "Tapi di mana ya dapatnya?"

"Coba di kpu.go.id. Tapi untuk caleg DPR ada 6.600-an orang lho," kata temannya. Karina pun terkejut. "Banyak banget," katanya mengeluh.

Astrid, karyawati di sebuah industri manufaktur, punya rencana lain. Pertama-tama, ia akan melihat calon presiden lebih dulu yang diusulkan sebuah partai. Kalau calon itu ia sukai, barulah ia akan mencari daftar caleg dari partai itu untuk kemudian dicari kiprahnya lewat mesin pencari Google.

Namun, solusi ini masih menyisakan masalah. Karina menceritakan, salah seorang kawannya yang melakukan tes psikolog terhadap beberapa caleg sampai geleng-geleng kepala. Sementara, caleg yang diajukan sebuah partai berjumlah banyak.

"Bayangin deh, caleg-caleg itu ditanya pengalaman organisasi apa, eh jawabnya arisan," ceritanya seru.

Kelas menengah yang ingin memilih memang menghadapi masalah yang tidak mudah. Di tengah kesibukannya, mereka masih harus memverifikasi dan mencari referensi yang tepat tentang caleg yang sebaiknya dipilih.

Masih ada caleg bagus

Sisca mengatakan, biasanya menjelang pemilu, beberapa nama akan beredar dalam konteks hubungan saudara atau kenalan. Nama itulah yang biasanya akan dipilih. Toh, ia merasa, selama ini, keputusan DPR tidak terlalu berpengaruh dalam hidup. Sementara, Karina merasa keputusan DPR memengaruhi kehidupannya, baik langsung maupun tidak. Namun, karena begitu banyaknya caleg, ia merasa kesulitan.

"Tapi, pasti masih ada yang bagus ya," katanya positif.

Karina akan memilih caleg yang bersemangat berbuat perubahan. Sementara, ada juga yang mengatakan hanya akan memilih caleg yang berbasis saudara. Mereka juga memaklumi kalau kemudian artis jadi banyak yang terpilih menjadi anggota DPR hanya karena mereka lebih dikenal.

Pada akhirnya, Sisca, Karina, dan Astrid mengatakan, yang lebih realistis adalah kalau memiliki referensi dari teman atau kenalan tentang sosok caleg yang baik sehingga tidak perlu repot.

Warga ibu kota Jakarta saja sudah kerepotan menyeleksi caleg-caleg berkualitas, bagaimana dengan pemilih di daerah-daerah lain yang akses informasinya lebih terbatas. Tugas Komisi Pemilihan Umum untuk memfasilitasinya.

Simak berita lengkapnya di Bangka Pos/Pos Belitung/Koran BN edisi cetak nantinya.


Anda sedang membaca artikel tentang

"Masa Loe Gak Milih Pas Pemilu ?!"

Dengan url

http://bangkabarita.blogspot.com/2014/01/loe-gak-milih-pas-pemilu.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

"Masa Loe Gak Milih Pas Pemilu ?!"

namun jangan lupa untuk meletakkan link

"Masa Loe Gak Milih Pas Pemilu ?!"

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger