BANGKAPOS.COM, KENDARI – Sekitar 150 warga dari dua kecamatan dan satu desa di Kabupaten Konawe Selatan, membakar sejumlah fasilitas perusahaan tambang PT Rava.
Massa yang emosi karena ganti rugi lahan belum dilunasi itu, membakar basecamp karyawan, satu eskavator, dan seluruh pos pengamanan perusahaan. Namun demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polres Konawe Selatan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ares Lakalau mengatakan, penyerangan dan pembakaran sejumlah fasilitas perusahaan tambang terjadi pada Sabtu (30/11/2013) pukul 17. 00 wita.
"Kejadian sangat cepat, warga terlihat beringas langsung menyerang dan membakar basecamp, pos security dan satu eskavator hingga ludes, dua eskavator lainnya dirusak. Petugas pengamanan di lokasi tidak mampu menghalau massa, karena jumlah warga lebih banyak," ungkap Ares dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Minggu (1/12/2013).
Penyerangan fasilitas perusahaan tambang itu terjadi hingga Sabtu malam pukul 19.00 wita. Bahkan mereka menguasai lokasi pertambangan tersebut sampai pukul 22.30 wita, sebelum ratusan personil polisi dikerahkan di lokasi kejadian.
"Personil pengamanan dari dalmas masih lokasi pertambangan, hingga situasi kondusif. Bagian Reskrim juga tengah mencari sejumlah warga yang ketahuan melakukan pembakaran dan pengrusakan di perusahaan tambang," katanya.
Pihaknya, lanjut Ares, belum dapat menaksir jumlah kerugian akibat aksi masa itu. "Kami sudah identifikasi warga tersebut berasal dari SP 5 Kecamatan Basalah, SP 2 dan SP 4 Kecamatan Lalembu dan sebagai warga dari desa Lalonggasu, Kabupaten Konawe Selatan," tambahnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Warga Bakar Fasilitas Perusahaan Tambang
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/12/warga-bakar-fasilitas-perusahaan-tambang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Warga Bakar Fasilitas Perusahaan Tambang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Warga Bakar Fasilitas Perusahaan Tambang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar