Oleh: Dr. Zaprulkhan, M.S.I Inspiring Learner
PADA tahun 1990 raja real estate nomor wahid dunia Donald Trump mengalami kejatuhan fatal. Dari seorang yang mempunyai kekayaan miliaran dolar, Trump secara pribadi sampai berhutang $900 juta, sedangkan perusahaannya mempunyai hutang miliaran dolar. Dari seorang yang dipuja-puja oleh berbagai media massa, sampai-sampai Bussiness Week mengatakan tentang Trump: Everything he touches turns to gold, "Apa pun yang ia sentuh menjadi emas", Trump justru diolok-olok oleh media massa karena kejatuhannya. Dari seseorang yang hampir selama lebih dari 15 tahun berada di atas angin, kini Trump benar-benar terpuruk hingga tak seorang pun yang mempunyai pandangan positif tentang dirinya.
Tapi apakah Trump benar-benar kandas selamanya dan tidak bisa bangkit lagi? Hanya dalam waktu kurang dari lima tahun, Trump bangkit kembali menjadi miliuner terkaya dan pakar real estate kelas dunia. Bahkan tahun 1995 itu, Trump telah mengantongi kekayaan bersih lebih dari US$ 3 miliar. Padahal sebelum keterpurukannya ia hanya memiliki kekayaan sebesar US$1,6 miliar. Jadi setelah kejatuhannya, Trump justru mampu bangkit menjadi lebih besar daripada kesuksesan yang telah ia raih dalam tahun-tahun sebelumnya.
Pertanyaan yang mengganggu benak kita adalah apa yang mengantarkan Trump justru bisa bangkit lebih besar daripada kesuksesan sebelumnya dengan kejatuhan tersebut? Trump mempunyai mindset seorang pemenang. Apa mindset seorang pemenang itu? Pertama, mindset pemenang tidak dipengaruhi dengan faktor luar. Entah faktor eksternal itu baik atau buruk, mendukung atau menjatuhkan, menyenangkan atau menyakitkan, semua itu tidak akan mempengaruhi mindset seorang pemenang. Mereka lebih digerakkan motif internal di dalam diri mereka sendiri. Tatkala sudah sukses kembali, Trump pernah ditanya seseorang, "Apa mindset Anda ketika Anda berhutang miliaran dolar?" Dengan anggun Trump menjawab, "mindset saya ketika itu sama dengan sekarang, bahkan mindset saya sangat positif".
Trump mempunyai kekuatan internal yang sangat luar biasa. Sebagian kita atau mungkin sebagian besar kita, ketika sedang menghadapi ujian, tantangan, atau sesuatu yang menyakitkan, lazimnya kita pesimis dan cenderung berpikir negatif. Di dalam diri, kita melakukan dialog internal yang bersifat negatif. Namun menariknya Trump mampu mengenyahkan semua bisikan-bisikan negatif dalam dirinya dan justru mengganti dengan sudut pandang yang positif. Faktor negatif di luar tidak mewarnai pikiran negatif di dalam. Kekalahan di luar tidak membuat kekalahan di dalam. Keterpurukan ekternal tidak menyebabkan keterpurukan internal. Dan prahara di luar tidak menciptakan prahara di dalam.
Makanya Trump mempunyai advis yang amat powerful bagi kita tatkala kita sedang jatuh, kalah, gagal atau berduka: "Nasihat saya enyahkan segera semua pikiran negatif begitu pikiran itu muncul. Hentikan dialog internal yang penuh keraguan sebelum dialog bermula. Ini adalah musuh terbesar Anda. Anda boleh saja mempunyai musuh di dekat Anda, menghadapi krisis keuangan, menghadapi perseteruan hukum, dan menghadapi kesulitan terbesar dalam kehidupan, dan semua ini tidak akan mempengaruhi Anda selama Anda mampu mengendalikan dialog mental Anda." Kenapa demikian?, "The worst hell, kata Trump, you will ever face is the hell you create with your own mind", `Neraka terburuk yang Anda hadapi adalah neraka yang Anda ciptakan dengan pikiran Anda sendiri'. Artinya kekalahan internalah yang seringkali membuat kita kalah secara eksternal. Negativitas faktor luar sebenarnya tidak begitu besar. Tapi karena seluruh diri kita meresponnya secara negatif dan menyerah, maka kita benar-benar terluka dan kalah.
Kedua, kita harus bersandar pada potensi yang ada dalam diri kita, bukan faktor luar, apa pun itu. Dalam potensi yang bersemayam dalam diri kita masing-masing sebenarnya ada kemampuan, kegigihan, kehebatan, dan kekuatan yang amat mengagumkan yang belum kita aktualisasikan. Semua kekuatan besar dalam potensi kita ini tidak bisa dibatasi dan dikalahkan dengan kegagalan-kegagalan yang kita alami. Disinilah kita harus mengenali kekuatan-kekuatan yang masih terpendam dalam diri kita masing-masing agar kita menjadi percaya diri. Sehingga ketika satu waktu kegagalan dan kekalahan memukul kita, kegagalan itu tidak bisa mengalahkan kita. Percayalah: God has created us to be great, no average, Tuhan telah menciptakan kita semua untuk menjadi hebat, bukan hanya menjadi rata-rata. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Monday Inspiration: Mindset Pemenang
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/12/monday-inspiration-mindset-pemenang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Monday Inspiration: Mindset Pemenang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Monday Inspiration: Mindset Pemenang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar