SUNGAILIAT, BANGKA POS - Utusan DPRD Kabupaten Bangka, yang terdiri dari Wakil Ketua DPRD Rendra Basri serta dua anggota Komisi C, Mulkan dan Amzahri, gagal menemui Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN), Dahlan Iskan, di Jakarta, Kamis (28/11).
Kendati tidak berhasil menemui sang menteri, namun mereka tetap menyampaikan persoalan kelistrikan di daerah, khususnya Kabupaten Bangka, kepada kementerian tersebut.
"Kemarin itu kami ingin bertemu langsung dengan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, namun tidak behasil karena beliau ada kegiatan. Maka kami diterima oleh Kasubdit BUMN Anindyta didampingi Direktur Divisi Distribusi PLN wilayah Jawa-Bali-Sumatera, Eriadi," kata Rendra Basri kepada Bangka Pos Group, di kantor DPRD Kabupaten Bangka, Sabtu (30/12).
Rendra mengungkapkan, kedatangan mereka ke kementerian itu untuk mengetahui secara langsung persoalan kelistrikan di daerah, khususnya di Bangka dan umumnya di Bangka Belitung (Babel).
Belakangan ini, lanjut Rendra, masyarakat di Kabupaten Bangka maupun Babel resah menyusul seringnya terjadi pemadaman listrik tanpa konfirmasi dari PT PLN. "Kalau kita bertanya ke PLN, jawabnya selalu itu-itu saja. Kami tak bisa menekan direktur (kepala) ranting PLN yang ada di Bangka, karena beliau memang hanya itu kaspasitas tugasnya. Maka kami tak mau lagi mendengar jawaban dari direktur ranting maupun Direktur PLN Pangkalpinang," ujar Rendra.
Kepada dua pejabat di Kementerian BUMN, Anindyta dan Eriadi, Rendra mengaku, pihaknya mempertanykan Babel tidak masuk zona krisis listrik di Indonesia. Padahal pasokan listrik ke Babel sangat terbatas dan kerap terjadi pemadaman.
"Malah yang terakhir terjadi demo-demo di Pangkalpinang mempertanyakan soal ini. Kami ingin bertemu langsung dan memberi tahu kondisi riil yang dialami masyarakat di Babel, khususnya Kabupaten Bangka," cetus Rendra.
Selain itu, lanjut Rendra, pihaknya juga menanyakan kondisi PLTU Air Anyir Merawang kepada kedua pejabat Kementerian BUMN tersebut. "Selama ini kan PLN selalu beri jawaban kalau lampu mati, pasti karena adanya rusak ini itu pada mesin (di PLTU Air Anyir). Kita ini memang orang awam, tapi kita tahu PLTU itu kan baru dibangun. Kenapa itu sering terjadi pemadaman?" cetus Rendra.
Pihaknya, kata Rendra, meminta dilakukan investigasi terhadap PLTU Air Anyir. DPRD Kabupaten Bangka juga akan mendatangi PLN pusat guna menyampaikan masalah-masalah kelistrikan, khususnya kelistrikan di Kabupaten Bangka.
"Jawaban pihak kementerian memang bahwa itu (PLTU) dimulai start tahun 2008. Masih dalam proses testing komisioner (ujicoba). Tapi sampai kapan testing komisioner ini? Itu yang kami tanya ke beliau (Anindyta dan Eriadi). Namun kami malah disarankan untuk menghadap Direktur PLN pusat. Makanya rencana kami, minggu depan, Selasa atau Rabu nanti kami ke PLN pusat di Jakarta," ucapnya.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Bangka, Mulkan, mengatakan, pihaknya ingin mengetahui sejauhmana bentuk kerjasama PLN pusat dengan kontraktor China dalam hal pembangunan PLTU Air Anyir. "Karena kalau mereka (PLN) beralasan hanya sebagai testing komisioner, kemarin, kami petanyakan berapa lama?" kata Mulkan. (fly)
Anda sedang membaca artikel tentang
Kami Tak Bisa Tekan Ranting PLN
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/12/kami-tak-bisa-tekan-ranting-pln.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kami Tak Bisa Tekan Ranting PLN
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kami Tak Bisa Tekan Ranting PLN
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar