Hartono Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

Written By Unknown on Sabtu, 16 November 2013 | 11.37

BANGKAPOS.COM, INDRALAYA - M Juhardi (8), bocah yang masih duduk di bangku kelas II SD Negeri 4 Tanah Abang Ilir, Kecamatan Muarakuang, Kabupaten Ogan Ilir, tewas dengan kondisi bagian leher nyaris putus usai ditebas menggunakan sebilah parang, Jumat (15/11) pukul 07.30. Ironis, pelaku ayah kandungnya, Hartono (38).

Jumat pukul 5.00, Sugiyarti (31) seperti biasa melaksanakan salat subuh dan menyiapkan sarapan serta melakukan kegiatan dapur lainnya. Pukul 06.00, Hartono bangun dari tidur dan mandi. Tak lama kemudian anaknya juga bangun tidur untuk segera berangkat sekolah.

Usai menyiapkan keperluan sekolah dan memberi makan, Sugiarti mengantar Juhardi berangkat ke sekolah.

Namun tiba-tiba sekitar pukul 07.15, Hartono membawa parang yang diacung-acungkan, kemudian langsung masuk kelas 2 SDN 4 Muarakuang untuk mengambil anaknya. Tanpa banyak omong, anaknya itu langsung dia gendong keluar kelas.

Kemudian menuju rumahnya anaknya diturunkan, dituntun berjalan kaki. Sambil mencari dan memanggil istrinya yang sedang berada di rumah tetangganya. Namun bukannya kembali ke rumah, Hartono malah membawa anaknya yang masih mengenakan seragam olahraga itu ke tempat pemakaman umum (TPU) sekitar 50 meter dari rumah.

Sugiarti sempat meminta anaknya jangan dibawa, Hartono malah menendang istrinya itu sambil berujar kalau dia hendak ke surga. Tak lama kemudian, sesampai di pemakaman, Juhardi disuruh ayahnya berdiri di depan batu nisan.

Sungguh Juhardi anak yang baik, dia menurut saja perintah sang ayah. Sugiarti saat itu posisinya masih dalam perjalanan menyusul usai terjatuh kena tendang.

Tak lama, Sugiarti mendengar suara tebasan. Dia yang berjarak 3 meter dari lokasi eksekusi berteriak histeris. Juhardi pun tewas dalam kondisi masih mengenakan seragam olahraga, luka bacokan pada bagian leher sebelah kiri sehingga mengakibatkan bocah itu tidak bernyawa lagi.

Kepala Desa Tanah Abang, Hendri (37) bersama warga, datang ke lokasi setelah mendapat laporan dari Kepala SDN 4, Ernasari (51).

Kades dan warga mendapati Juhardi sudah dalam keadaan tergeletak bersimbah darah dengan kondisi tidak bernyawa. Sedangkan Hartono pada saat itu masih memegang sebilah parang.

Hendri dibantu warga mencoba mengamankan Hartono, tetapi langsung dapat perlawanan. Beberapa warga yang mencoba menghalau sempat terkena sabetan, sehingga salah seorang warga desa setempat bernama Budi bin Mahmud terluka.

Hartono juga mengibaskan parang ke arah tubuhnya sendiri hingga mengakibatkan luka bacok pada bagian kepala sebelah kanan serta luka bacok di bagian leher belakangnya. Setalah polisi datang, barulah dia dapat diamankan. Budi dan Hartono kemudian dibawa ke puskesmas.

Menurut Hendri, Hartono warga pendatang yang baru tiga bulan tinggal di Tanah Abang. Sebelumnya dia tinggal di Tugumulyo, Kabupaten OKI.

Kapolsek Muara Kuang Iptu Robi Sugara SH membenarkan telah terjadinya peristiwa berdarah tersebut. "Dugaan sementara, pelaku mengidap gangguan jiwa," katanya.

Robi mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap motif pembunuhan tersebut. Beberapa orang saksi yang pada saat kejadian tersebut berada di TKP juga dimintai keterangan. Polisi juga memeriksa Kepsek Ernasari, walikelas Ernawijaya (46), dan guru olahraga Herman (48).

Hartono rencananya akan dibawa ke RS Jiwa di Palembang.

Peristiwa ini mengulang insiden sebelumnya pada pertengahan Oktober lalu di Desa Embacang Kecamatan Tanjung Batu, seorang ayah tega menghabisi nyawa anak dan istri dengan menggunakan sebuah Palu karena masalah keluarga.


Anda sedang membaca artikel tentang

Hartono Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

Dengan url

http://bangkabarita.blogspot.com/2013/11/hartono-diduga-mengalami-gangguan-jiwa.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Hartono Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Hartono Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger