Faisal Basri Ungkap Kenaikan Harga BBM

Written By Unknown on Minggu, 23 Juni 2013 | 11.37

Bangkapos.com - Minggu, 23 Juni 2013 06:04 WIB

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Faisal Basri, pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia mengatakan, langkah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan imbas dari kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di masa lalu.

Presiden, kata Faisal, menurunkan harga BBM sebanyak tiga kali dalam kurun waktu Desember 2008 hingga Januari 2009.

"Pak SBY secara heroik menurunkan tiga kali harga BBM. Dua kali pada Desember 2008, sekali pada Januari 2009, harga sudah Rp 6.000, dia turunkan dari Rp 5.500, lalu Rp 4.500. Kalau dia (SBY) tidak begitu, kenaikan BBM sebenarnya Rp 1.000 saja sudah cukup. Ini dia memakan kelakuannya sendiri," tuutr Faisal dalam diskusi bertajuk 'BBM Naik, Siapa Tercekik?" di Jakarta, Sabtu (22/6/2013).

Karena itu, menurut Faisal, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi saat ini bukanlah upaya menghemat keuangan negara.

Faisal memaparkan, pemerintah harus mengambil langkah ini semata-mata untuk menyelamatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sudah menggelembung.

"Sehingga postur APBN sekarang, kalau kata Hatta lebih baik dari APBN 2013, itu tidak benar, karena defisitnya naik dari satu koma menjadi dua koma, penerimaan juga turun," ungkap Faisal.

Pria yang pernah mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta menambahkan, rakyat miskin lah yang bakal terkena imbas dari kenaikan harga BBM bersubsidi ini.

"Yang miskin kenyataannya menelan pil pahit yang paling pahit. Orang kaya pada umumnya tidak menikmati subsidi karena memakai pertamax," ucap Faisal.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah akhirnya mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Harga premium naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 per liter. Sedangkan harga solar bersubsidi naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 5.500 per liter.

Rencana kenaikan harga BBM sebenarnya sudah diusulkan pemerintah sejak awal 2012, tapi ditolak DPR pada 30 Maret 2012.

Pemerintah pun ragu memutuskan kenaikan harga BBM, meski wewenang menaikkan harga BBM berada di tangan Presiden SBY. Kewenangan ini diatur dalam UU APBN 2013.

Namun, Presiden SBY tak mau menaikkan harga BBM tanpa mendapatkan dukungan Program Percepatan dan Perlindungan Sosial, sebagai langkah melindungi masyarakat dari dampak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Program itu akhirnya disetujui DPR dalam APBN-P 2013, melalui Rapat Paripurna DPR pada awal pekan ini. 


Anda sedang membaca artikel tentang

Faisal Basri Ungkap Kenaikan Harga BBM

Dengan url

http://bangkabarita.blogspot.com/2013/06/faisal-basri-ungkap-kenaikan-harga-bbm.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Faisal Basri Ungkap Kenaikan Harga BBM

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Faisal Basri Ungkap Kenaikan Harga BBM

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger