Bangkapos.com - Sabtu, 26 Januari 2013 10:54 WIB
Menurut salah satu kerabat korban, Olga Daud, Yonoli merupakan praja IPDN pindahan dari kampus IPDN Jatinagor, Sumedang, Jawa Barat. "Dia pernah dirawat di rumah sakit di Bandung dan koma selama 3 minggu sewaktu pertama kali masuk IPDN di sana," ujar Olga, Sabtu (26/1/2013).
Sewaktu melewati rintangan berisi air dan lumpur pada kegiatan pra-Menwa di kampusnya, korban kesulitan bernafas. Praja ini kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon.
Nahas bagi korban, nyawanya tidak dapat diselamatkan ketika berada di RS Gunung Maria. Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Prof Kandou untuk otopsi.
Salah satu rekan korban sewaktu SMA menjelaskan bahwa korban pernah bercerita kepada dirinya bagaimana tersiksanya berada di IPDN. Jika terlambat, korban sering dihukum merayap dari pintu gerbang hingga ke ruang kelas. Yonoli sendiri merupakan praja IPDN yang berasal dari Tual, Maluku Tenggara. Dia merupakan anak tunggal dari pasangan Untayana-Batkunde, Ayahnya baru saja meninggal pada November yang lalu.
Penyebab kematian dari praja IPDN ini belum pasti. Beberapa wartawan yang ingin melakukan konfirmasi ke kampus IPDN di Desa Tampusu, Kecamatan Remboken pagi ini tidak diizinkan masuk ke kampus. "Maaf kami diperintahkan untuk tidak mengizinkan ada yang masuk. Kami hanya melaksanakan perintah," ujar seorang petugas keamanan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Praja IPDN Tewas Saat Melewati Rintangan Air dan Lumpur
Dengan url
http://bangkabarita.blogspot.com/2013/01/praja-ipdn-tewas-saat-melewati.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Praja IPDN Tewas Saat Melewati Rintangan Air dan Lumpur
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Praja IPDN Tewas Saat Melewati Rintangan Air dan Lumpur
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar