Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Lada Tak Cocok di Kebun Sawit

Written By Unknown on Sabtu, 30 November 2013 | 11.37

SUNGAILIAT, BANGKA POS - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bangka tidak merekomendasikan sistem penanaman lada tumpangsari di kebun kelapa sawit. Dua jenis tanaman ini memiliki karakter berbeda yang dapat mengganggu produktivitas lada.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka, Rozali telah menerima informasi mengenai petani yang sukses menanam lada di sela perkebunan kelapa sawit. Rozali mengatakan pihaknya tidak menyarankan sistem tanam lada seperti itu.

"Untuk ladanya bagus. Kami tidak merekomendasikan sawit dengan lada. Kami rekomendasikan kalau mau ditumpangsari sawit dengan tanaman semusim, seperti jagung," kata Rozali, Jumat (29/11) kemarin.

Ia menjelaskan, tanaman lada pada akhirnya akan terganggu ketika pohon-pohon kelapa sawit sudah mulai rimbun. Mulai saat itu lada akan kekurangan sinar matahari. "Perhatikan faktor sinar matahari. Ketika umur sawit lima hingga enam tahun, (daun) hampir menutup jadi produksi tanaman lada bisa turun," jelas Rozali.

Ia tak menampik kemungkinan penyakit kuning pada lada yang ditanam di kebun kelapa sawit bakal berkurang. Hal ini berkat pengaruh pupuk sawit dan faktor lainnya. Namun demikian, Rozali memperkirakan produksi lada akan menurun. (chy)

Selengkapnya, baca Bangka Pos Edisi Cetak, Sabtu (30/11/2013)


11.37 | 0 komentar | Read More

Basel Gali PAD dari Air Tanah

- Distamben Sosialisasi Perda Nomor 12 Tahun 2012
- Usaha Air Isi Ulang Tetap Bisa Berjalan

TOBOALI, BANGKA POS - Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Basel Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Air Tanah, di Hotel Grand Marina Toboali, Kamis (28/11).

Sosialisasi dihadiri puluhan peserta, terdiri dari perwakilan pengusaha, kelurahan dan kecamatan yang ada di Basel.

Sekretaris Distamben Kabupaten Basel, Basu Priatna, mengatakan, sosialisasi itu untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat maupun aparatur pemerintah dan pengusaha, mengenai adanya Perda Nomor 12 Tahun 2012.

Selain itu, untuk mencari masukan dari stakeholder sebelum diterbitkannya peraturan bupati (perbup) mengenai pengelolaan air tanah. Perbup itu nanti sebagai petunjuk pelaksanaan Perda Nomor 12 Tahun 2012. (wan)

Selengkapnya, baca Bangka Pos Edisi Cetak, Sabtu (30/11/2013)


11.37 | 0 komentar | Read More

Mobil Bekas Dipamerkan di ATM

PANGKALPINANG, BANGKA POS -- Masyarakat Pangkalpinang dan sekitarnya kini bisa melihat langsung pameran mobil bekas (mobkas) di Alun-alun Taman Merdeka ATM) Pangkalpinang. Pameran ini telah dimulai hari Minggu (24/11) lalu dan rencananya akan digelar setiap hari minggu.

Hadirnya pameran mobil bekas ini memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan mobkas secara langsung.

Pameran ini digelar oleh beberapa pelaku penjual mobkas yang ada di Pangkalpinang. Awal mulanya pameran ini digelar karena saat ini pasaran mobkas sedang lesu.

"Kami menghadirkan pameran ini karena memang pasar mobkas lagi lesu. Kami ingin memamerkan mobkas secara langsung kepada masyarakat di Pangkalpinang dan sekitarnya," ujar Deni, salah satu penjual mobkas. (may)

Selengkapnya, baca Bangka Pos Edisi Cetak, Sabtu (30/11/2013)


11.37 | 0 komentar | Read More

Prajurit Jangan Jadi Sponsor Mengeluarkan Alat Berat

NAMANG, BANGKA POS - Komandan Korem (Danrem) 045 Garuda Jaya Kolonel Inf Untung Budiharto melakukan kunjungan kerja ke Kodim 0413 Bangka, Rabu (27/11).

Dalam kunjungan tersebut, Danrem memberikan pengarahan kepada 200 prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dan PNS, bertempat di aula Markas Kodim setempat.

Pada kesempatan itu, Danrem memerintahkan seluruh prajurit TNI AD yang bertugas di satuan teritorial, khususnya para Bintara Pembina Desa (Babinsa), agar selalu siaga. Terlebih lagi, Babinsa yang bertugas di daerah yang terjadi konflik.

Terkait konflik yang terjadi di masyarakat, lanjut Danrem, prajurit harus bisa mencegah agar konflik itu tidak berkembang dan segera dilokalisir. Caranya, Babinsa harus mengenali elemen masyarakat dan dekat dengan mereka, mulai dari tokoh masyarakat, perangkat pejabat dan seluruh masyarakat setempat.

"Selain menangani konflik, tentunya prajurit juga dapat memelihara sinergisitas dengan komponen lainnya, dimana indikantor keberhasilan dalam melaksanakan tugas pokok selaku aparat kewilayahan (Apwil). Tidak ada konflik  antara TNI dengan Polri, antara TNI dengan pemerintah daerah, khususnya dengan masyarakat, itu artinya pembinaan teritorialnya berhasil," kata Danrem dalam rilis yang disampaikan Kepala Penerangan Korem 045 Garuda Jaya kepada Bangka Pos Group, Kamis (28/11). (*/zky)

Selengkapnya, baca Bangka Pos Edisi Cetak, Sabtu (30/11/2013)


11.37 | 0 komentar | Read More

Penghuni Lahan Pemkab Dapat Bantuan Rp 2 Juta

- 13 KK Diminta Kosongkan Rumah
- Yayasan Setiabudi akan Bangun Sekolah

SUNGAILIAT, BANGKA POS - Sebanyak 13 kepala keluarga (KK) yang mendiami lahan milik Pemkab Bangka di kawasan Lokacin Sungailiat, diminta meninggalkan tempat tinggal mereka. Mereka harus mengosongkan rumah paling lambat akhir Januari 2014.

Sebab, lahan di kawasan itu sudah dipinjampakaikan kepada Yayasan Setiabudi. "Ada 13 KK yang menghuni aset itu, dan sudah bertahun-tahun. Itu aset pemerintah. Aset itu pinjam pakai dengan Yayasan Setiabudi, akan dibangun sekolah TK, PAUD," kata Camat Sungailiat, Thony Marza kepada Bangka Pos Group, Jumat (29/11).

Menurut Thony, 13 KK itu harus pindah rumah paling lambat 30 Januari 2014. Hal itu sesuai kesepakatan bersama antara Yayasan Setiabudi dengan warga yang mendiami lahan tersebut. Kesepakatan itu dibuat dalam pertemuan yang difasilitasi pihak Kecamatan Sungailiat, kemarin.

"Tadi (kemarin) pertemuan di kantor camat (Sungailiat), sebagian besar warga datang. Yang tidak datang itu ya yang mungkin tidak sempat datang saja," ujar Thony.

Dalam pertemuan itu, lanjut Thony, Yayasan Setiabudi juga sepakat memberikan uang bantuan Rp 2 juta kepada setiap KK. Uang itu sebagai bekal mereka untuk pindah rumah. (fly)

Selengkapnya, baca Bangka Pos Edisi Cetak, Sabtu (30/11/2013)


11.37 | 0 komentar | Read More

191 Warga di Daerah Ini Terjangkit HIV/AIDS

BANGKAPOS.COM, PAREPARE - Koordinator Program HIV/AIDS, Kota Parapare, Abd Samad Syam mengatakan penyebaran HIV/AIDS di Parepare cukup mengkhawatirkan.

Hal tersebut diungkapkan Abd Samad Syam, saat diwawancarai, terkait persiapan memperingati hari AIDS sedunia, Minggu (1/12/2013).

Kasus HIV/AIDS di Parepare, hingga Agustus 2013 mencapai 191 kasus. Menurutnya dalam kategori umur dari golongan anak dibawah umur 15 tahun sebanyak 5 anak (2 persen), 41 remaja/pemuda (21 persen) dan dewasa 145 orang (75 persen).

"Kategori jenis kelamin laki-laki 119 orang (62 persen) dan perempuan 72 (37 persen) serta kelompok berisiko sebanyak 114 orang (59 persen), pasangan berisiko 32 orang (16 persen) dan non beresiko 45 orang (23 persen). Data ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan," kata Samad.

Ia juga mengungkapkan program pencegahan dan penanggulangan saat ini sedang dilaksanakan dan telah berlangsung selama lima tahun terakhir.

"Sudah ada hasilnya, yaitu adanya perkembangan program dari segi capaian khususnya dalam penjangkauan dan pendampingan Most At Risk Population (MARP) atau populasi berisiko tinggi," ujarnya.

Ia juga mengatakan pihaknya menemukan fakta bahwa petugas di lapangan khusus pendamping PLHIV telah menemukan kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga dan anak.

"Ini berarti HIV/AIDS sudah masuk ke ranah domestik. Untuk itu, program pencegahan sangat perlu diperluas cakupannya, bukan hanya kelompok berisiko tetapi kepada masyarakat umum," imbaunya. (ali)


11.37 | 0 komentar | Read More

Cuaca Sering Berubah, Penderita ISPA di Belitung Diperkirakan Meningkat

Written By Unknown on Jumat, 29 November 2013 | 11.37

Cuaca Sering Berubah, Penderita ISPA DiBelitung Meningkat

Laporan Wartawan Pos Belitung, Evan Saputra

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Pelaksana tugas (Plt) Kabid Pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Belitung, Suhardi mengatakan, cuaca yang sering berubah-ubah dari panas kemudian turun hujan, menimbulkan gejala yang tidak baik pada kesehatan masyarakat. Perubahan cuaca ekstrem sangat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.

"Kalau cuaca seperti ini dampak kesehatan terhadap angka penderita ISPA berpengaruh dan bisa meningkat," kata Suhardi, kepada bangkapos.com, Jumat (29/11/2013).

Suhardi menjelaskan, ISPA merupakan Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah).

Banyaknya aktivitas tambang yang merusak hutan Belitung juga mempengaruhi kesehatan masyarakat, karena hutan merupakan bagian terpenting ekosistem alam lebih baik dan juga sangat penting utuk kehidupan manusia.

"Sekarang kita di daerah wilayah tambang dan pantai, udaranya musim barat, yang tinggi yang tinggal dipinggir pantai yang kena ISPA ini, rata-rata di puskesmas banyak yang menderita ini," ucapnya.

"Tambang itu merusak hutan, pada rusak semua hutan kita coba lihat dari pesawat, sedangkan penghijauan tidak ada," ujarnya lagi.


11.37 | 0 komentar | Read More

Asal Usul Batu Granit Belitung Masih Membingungkan

Laporan wartawan Pos Belitung Wahyu K

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Ardi, warga Tanjungpandan Kabupaten Belitung langsung tertawa ketika mengingat cerita tentang batu granit di Pantai Tanjung Tinggi. Ceritanya bermula ketika ia dan rekannya mengajak beberapa wisatawan berkunjung ke pantai tersebut.

Wisatawan yang masih kerabat dekat mereka itu tertarik dengan susunan batu granit di tepi pantai. Wisatawan itupun kemudian menanyakan asal usul terbentuknya susunan tersebut.

Tanpa beban, rekannya menjawab susunan batu granit itu terbentuk dari materi letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda. Pecahan materi letusan itu berjatuhan di Pulau Belitung dan tersusun indah pada masa sekarang.

Tapi, entah menguji atau tak sengaja wisatawan itu kemudian mengajukan pertanyaan ringan. Pertanyaan itu membuat rekan Ardi kelabakan dan membuat suasana menjadi sunyi untuk beberapa saat.

"Dia tanya, kalau dari Krakatau, kok cuman ada di Belitung ya, seharunya pecahan batu granit itu ada di mana-mana di sekitar Krakatau, kami pun hanya diam dan tersenyum malu," kata Ardi.

Kisah Ardi ini berlangsung jauh sebelum pariwisata Belitung booming. Namun, hingga kini pertanyaan mengenai asal usul susunan unik batu granit Belitung masih terus menarik rasa ingin tahu wisatawan.

Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Babel Agus Pahlevi mengatakan, hingga kini belum semua pemandu wisata mengetahui asal usul susunan batu granit Belitung. Kondisi ini membuat penjelasan antara pemandu satu dengan yang lainnya selalu berbeda.

"Setiap wisatawan yang ke Belitung selalu nanya soal batu granit itu, tapi permasalahnnya jawaban pemandu wisata berbeda-beda sehingga ini perlu disosialisasikan," kata Agus kepada Pos Belitung, Jumat (29/11/2013) pagi.

Kajian mengenai asal usul Batu Granit sebenarnya sudah ada. Kajian itu juga sudah disampaikan dalam kegiatan pelatihan perencanaan dan pengembangan geowisata untuk Belitung yang diselenggarakan atas kerja sama UNDP, Disbudpar Provinsi Bangka-Belitung, dan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan (P-P2Par) ITB, September 2013.

Namun kajian tersebut belum disampaikan secara khusus kepada para pemandu wisata. Pemerintah daerah juga belum menetapkan kajian itu sebagai sumber acuan untuk seluruh pemandu wisata.

"Sebenarnya kalau cuman informasi, wisatawan tinggal cari di google, hanya tetap saja berbeda ketika itu dijelaskan oleh guide lokal," kata Riviani, salah seorang pelaku tour and travel di Belitung.


11.37 | 0 komentar | Read More

Rustam Tak Dikantor, Asisten III Terima Mahasiswa

Laporan Wartawan Bangka Pos, Hendra

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Harapan aliansi Mahasiswa Babel untuk berdialog dengan Gubernur Babel urung dilakukan. Pasalnya, Gubernur Babel Rustam Effendi saat ini sedang berada di Koba, Kabupaten Bangka Tengah.

Mahasiswa yang hendak menyampaikan aspirasinya diterima langsung oleh Asisten III Andri Wahyono. Ajakan Andri ini pun akhirnya disetujui para mahasiswa.

"Gubernur sekarang tidak ada di tempat. Dia sedang ada acara di Koba. Jadi alangkah baiknya kita berdialog saja di ruang pertemuan," kata Andri mengajak para mahasiswa berdialog, Jumat (29/11/2013).

Dalam ruang pertemuan kantor gubernur, Andri tampak mencatat beberapa aspirasi dari mahasiswa. Yang intinya, mahasiswa meminta Gubernur Babel Rustam Effendi tegas dalam mengambil tindakan dan tidak takut dengan intervensi dari pihak luar.


11.37 | 0 komentar | Read More

Ibas Tiba di Bangka dengan Pesawat Jet

Laporan Wartawan Bangka Pos,Teddy Malaka

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sekjend Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono akhirnya tiba di Bandara Depati Amir, Pangkalan Baru, Bangka Tengah (Bateng), dengan menggunakan pesawat jet pribadi, Jumat (29/11/2013).

Ibas tiba dengan menggunakan pesawat jet PK-LRU berwarna putih. Pesawat yang ditumpangi putra bungsu presiden SBY itu dimiliki Lion Group.

"Kalau menggunakan pesawat pribadi, kita lebih mudah mengurusnya," kata staf pengamanan Bandara.

Ibas hadir ke Bangka dalam rangka kunjungan ke partaian. Ia akan meresmikan Kantor DPD Partai Demokrat Bangka Belitungdan Rakorda Partai Demokrat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono akan berkunjung ke Pangkalpinang hari ini, Jumat (29/11/2013). Ibas begitu ia disapa, datang dalam rangka agenda partai.

"Ibas akan menghadiri sejumlah agenda. Diantaranya peresmian Kantor DPD Partai Demokrat, dan Rakerda," ujar, panitia kedatangan Ibas, Rosdian Rasyid, kepada bangkapos.com.

Putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini akan tiba di Bandara Depati Amir Pangkalanbaru Bangka, pukul 10.00 Wib.


11.37 | 0 komentar | Read More

Ibas Disuguhi Pinang Sirih Saat Tiba di Bandara Depati Amir

Laporan Wartawan Bangka Pos, Teddy Malaka

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sekjend Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono saat tiba di Bandara Depati Amir, Jumat (29/11/2013) pagi, disambut dengan pinang sirih. Selain itu, putra bungsu dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, juga dikalungkan kain cual.

Di Bandara Depati Amir, Ibas disambut Ketua DPD Partai Demokrat Babel, Eko Wijaya dan sejumlah jajarannya.

Turut hadir di Bandara, Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya dan Wali Kota Pangkalpinang, M Irwansyah.

Rombongan sempat singgah ke ruang VIP Bandara Depati Amir Pangkalpinang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono akan berkunjung ke Pangkalpinang hari ini, Jumat (29/11/2013). Ibas begitu ia disapa, datang dalam rangka agenda partai.

"Ibas akan menghadiri sejumlah agenda. Diantaranya peresmian Kantor DPD Partai Demokrat, dan Rakerda," ujar, panitia kedatangan Ibas, Rosdian Rasyid, kepada bangkapos.com.

Putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini tiba di Bandara Depati Amir Pangkalanbaru Bangka, pukul 10.00 Wib.


11.37 | 0 komentar | Read More

PGSP-UNDP Dorong Penguatan Tata Kelola Kepemerintahan Babel

Laporan wartawan Bangka Pos Dodi Hendriyanto

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Meski baru tiga tahun hadir di Bangka Belitung, peran dan dukungan perwakilan United Nations Development Programme (UNDP) --atau badan Program Pembangunan PBB-- Kepulauan Bangka Belitung, telah banyak membantu peningkatan dan penguatan tata kelola pemerintahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Setidaknya ada tiga yang sangat berguna menunjang percepatan pembangunan di Babel ini, diantaranya pertama adalah Peningkatan kualitas kebijakan dan peraturan yang dapat memperkuat peran dan fungsi baik Pemerintah Provinsi, kedua Penguatan strategi perencanaan pembangunan ekonomi daerah, melalui penggunaan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam perencanaan dan penganggaran secara efektif dengan mekanisme pengambilan keputusan yang partisipatif, dan ketiga pencapaian hasil pembangunan yang lebih baik di tingkat provinsi melalui inovasi tata kelola penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), peningkatan pelayanan publik, pemantauan dan evaluasi partisipatif.

"Sebenarnya kita sudah bersinegeri dengan Provinsi Babel ini sejak tahun 2008, tetapi langsung dari Jakarta. Baru tahun 2011 lalu kita secara resmi menempatkan perwakilan di Babel ini. Dengan kehadiran kita langsung di sini, maka semakin mendekatkan peran kita bersama di sini," ujar Loui Thenu, Communications Officer dari Provincial Governance Strengthening Programme (PGSP) UNDP, didampingi Muhammad Ikhsan, Development Officer PSGP UNDP Bangka Belitung, saat berdiskusi dengan Bangka Pos Group, di Redaksi Bangka Pos, Kamis (28/11/2013).

Menurut Loui,  Program PGSP yang mengarah pengembangan kapasitas yang terkait dengan sistem, organisasi dan individu yang berhubungan dengan tata kelola kepemerintahan provinsi dan bukan kegiatan fisik. Pada level nasional, PGSP-UNDP bekerjasama dengan Bappenas telah mendukung dalam proses kebijakan singkronisasi perencanaan nasional, provinsi dan kabupaten/kota dan evaluasi tengah periode RPJMN.

Sementara itu, menurut M Ikhsan, pada level provinsi, dimana Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai salah satu dari tiga Provinsi Pilot dari Program PGSP, pada tahun 2012 dan 2013 bekerjasama dengan Sekretaris Daerah dan Biro Organisasi Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mendukung Penyusunan dan Launching Roadmap Reformasi Birokrasi sehingga menghasilkan 8 Quick Wins Reformasi Birokrasi di Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Dalam penguatan perencanaan pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, PGSP-UNDP telah bekerjasama dengan Bappeda Babel telah membantu proses pengembangan kapasitas skill perencana provinsi; Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) MDG Babel; bagian proses tahapan penyusunan RPJMD Babel; skill alat (tool) Pro Poor Planning Budgeting and Monitoring (P3BM) perencana Provinsi dan Kabupaten Belitung Timur; dan Pada tahun 2013 juga pengembangan kapasitas skill alat (tool) integrasi data tabular dan spasial dalam pengelolaan data dan indikator RPJMD dan MDGs Babel," ujar Ikhsan.


11.37 | 0 komentar | Read More

Bangka Masih Butuh Uang Komite

Written By Unknown on Kamis, 28 November 2013 | 11.37

- Pembebasan Kemungkinan Terealisasi di 2018 

SUNGAILIAT, BANGKA POS - Pembebasan uang komite SMK dan SMA di Kabupaten Bangka akan dilakukan secara bertahap. Pembebasan itu kemungkinan terealisasi di tahun 2018 mendatang, bukan tahun 2014.
Hal itu disampaikan Asisten Bidang Administrasi dan Umum Setda Bangka, Surtam M Amin, kepada Bangka Pos Group, di ruang kerjanya, Rabu (27/11). 

"Perlu saya klarifikasi, sebetulnya kemarin yang sampaikan di SMKN 1 dalam acara implementasi kurikulum 2013 itu, apa yang disampaikan dalam Bangka Pos bebaskan uang komite tahun 2014, itu keliru. Yang benar adalah pada tahun 2014 Pemkab Bangka akan menaikkan BOS (bantuan operasional sekolah) SMA dan SMK.
Sehingga dengan bertambahnya dana BOS tahun 2014,  uang komite bisa lebih ringan. Dan, secara bertahap nanti pada tahun 2018 mungkin uang komite itu sudah dibebaskan," kata Surtam didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka, Teddy Sudarsono.

"Kami menambah BOS daerah (yang bersumber dari APBD Kabupaten Bangka--red) dengan tujuan untuk mengurangi uang iuran komite pada tahun 2014, bukan pembebasan pada tahun 2014. Ini agar masyarakat tidak salah persepsi," lanjut Surtam. (chy)

Selengkapnya Baca Bangka Pos Edisi Cetak, Kamis (28/11/2013)


11.37 | 0 komentar | Read More

Supriadi: Ku Kira Akan Terjadi Tsunami

Laporan Wartawan Bangka Pos Riyadi

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Rasa kaget yang dialami Supriadi warga Kampung Teluk Rubiah Muntok Kabupaten Bangka Barat (Babar), hingga saat ini masih dirasakannya. Pasalnya, saat terjadinya angin puting beliung pada Kamis (28/11/2013) dini hari tadi, Supariadi belum tidur. Ia masih menonton siaran di televisi swasta nasional, Kamis (28/11/2013) sekitar pukul 01.00 WIB.

Di tengah asyiknya nonton televisi, Supriadi mengaku dikagetkan dengan suara gemuruh dan listrik mendadak padam. Suara gemuruh dari arah laut makin menjadi dan berlangsung sekitar 10 menit.

"Ku kira mau ada tsunami, suaranya la gemuruh, dak berapa menit kemudian, langsung dar!, dar!, dar!, suara itu dimana, rupanya ya atap rumah, atap seng, baja ringan dari arah pasar terbang dan jatuh di area perumahan penduduk Teluk Rubiah, saya menyaksikan betul, karena saya belum tidur," kata Supriadi kepada bangkapos.com Kamis (28/11/2013).

Seperti diberitakan sebelumnya, angin puting beliung menerjang beberapa titik di pusat kota Muntok yang merupakan ibu kota Kabupaten Bangka Barat, Kamis (28/11/2013) dini hari tadi.

Adapun daerah yang diterjang puting beliung, yakni mulai pelabuhan, terminal, jalan tembus Mayor, pasar ikan lama, belakang pasar ikan baru, kampung Teluk Rubiyah Laut Muntok.

"Kondisi warga aman, tidak ada korban," kata Camat Muntok H Rahmad Dalu, kepada bangkapos.com. Kamis (28/11/2013).

Akibat kejadian tersebut, sejumlah bangunan rusak, rata-rata atap rumah (seng dan asbes), baik bangunan petak ruko di terminal, toko milik warga yang berbatasan dengan jalan Mayor.

"Terdapat juga pepohonan di terminal yang tumbang, kabel-kabel PLN lepas, tapi PLN sudah memperbaiki, kita bersama pihak polsek, koramil dan PLN turun sama-sama," ucapnya.


11.37 | 0 komentar | Read More

Masyarakat Tidak Mampu Tak Perlu Risau

- Pemkab Tetap Lanjutkan Program JKSS
- Tahun 2013 Dianggarkan Rp 13 Miliar

SUNGAILIAT, BANGKA POS - Pemkab Bangka berkomitmen melanjutkan program Jaminan Kesehatan Sepintu Sedulang (JKSS) di tahun 2014.  Untuk itu, masyarakat di Kabupaten Bangka, khususnya yang tidak mampu, diharapkan tidak risau memikirkan biaya pengobatan ketika menderita sakit.

Sebab, Pemkab Bangka tetap akan menanggung biaya berobat masyarakat tidak mampu tersebut melalui program JKSS.

"Program Pemkab Bangka terutama dinas kesehatan melalui JKSS, melayani semua masyarakat tanpa kecuali. Bagi masyarakat tidak mampu, saya harapkan tidak usah pusing dan risau. Yang jelas semua biaya yang dikeluarkan melalui pengobatan akan ditanggung oleh JKSS," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Bangka Boy Yandra kepada Bangka Pos Group, di Sungailiat, Selasa (26/11).

Untuk tahun 2013, Boy mengungkapkan, Pemkab Bangka menganggarkan dana dalam APBD senilai Rp 13 miliar hingga Rp 14 miliar untuk program JKSS. (chy)

Selengkapnya Baca Bangka Pos Edisi Cetak, Kamis (28/11/2013)


11.37 | 0 komentar | Read More

PNS Rebutan Menangkap Bebek Berhadiah Motor

KOBA, BANGKA POS - Kegiatan Family Gathering Pemkab Bangka Tengah (Bateng) 2013 di pantai Kembang Kemilau Arung Dalam Kecamatan Koba, Rabu (27/11), berlangsung semarak. Berbagai lomba mewarnai kegiatan yang dihadiri para PNS di Kabupaten Bateng dan keluarganya tersebut.

Beberapa lomba  tersebut, di antaranya lomba futsal menggunakan kain sarung, lomba memasak lempah kuning, lomba sembilun, karaoke, dan  lomba menangkap bebek. Lomba menangkap bebek tersebut memperebutkan hadiah utama satu unit sepeda motor.

Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan penanaman pohon, dan donor darah gratis. Hadir dalam kegiatan itu Bupati Bateng, Erzaldi Rosman, Ketua DPRD Bateng, Adet Mastur, Kapolres Bateng, AKBP M Zainul, Kepala Kejaksaan Negeri Koba, Ami Martoni, Sekda Bateng, Ibnu Saleh, sejumlah kepala SKPD serta undangan lainnya. (zky)

Selengkapnya Baca Bangka Pos Edisi Cetak, Kamis (28/11/2013)


11.37 | 0 komentar | Read More

Mau Jual Sabu-sabu, Ar Tertangkap Buruh Polisi

Laporan Wartawan Bangka Pos Riyadi

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Seorang pria, Ar (27) warga Dusun Kemang Masam Desa Air Putih Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat, diringkus tim gabungan Sat Narkoba, Sat Intelkam dan Polsek Muntok, Rabu (27/11/2013) malam. Ar tertangkap tangan ketika hendak menjual Narkoba jenis Sabu-sabu.

Dari pelaku diamankan barang bukti berupa 5 paket sabusabu yang terdiri dari 2 paket besar dan 3 paket kecil, 1 unit timbangan digital, 2 unit HP Nokia.

Kapolres Bangka Barat AKBP Djoko Purnomo SIK melalui Kasat Res Narkoba Iptu Raden Hasir  mengatakan, penangkapan terhadap pelaku tersebut tidak terlepas dari peran serta masyarakat dalam memberikan informasi.

"Saat ini pelaku beserta barang bukti diamankan di Mapolres Babar guna dilakukan proses Penyidikan. Pelaku akan dijerat Pasl 112 Subs Pasal 114 UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika," kata Raden kepada bangkapos.com Kamis (28/11/2013).


11.37 | 0 komentar | Read More

Jangan Nembak Kaki Kena Kepala

- Latihan Tembak Lanal Babel Meriah

SUNGAILIAT, BANGKA POS - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bangka Belitung (Babel) menggelar latihan tembak bersama,  di Lapangan Tembak Kudai Sungailiat, Rabu (27/11). Latihan itu berlangsung meriah, diikuti berbagai jajaran di Kabupaten Bangka.

Peserta yang hadir selain dari TNI AL, adalah dari Polres Bangka, Kejari Sungailiat, Pemkab Bangka, PT Timah, Bank SumselBabel dan berbagai utusan.

Kepada Bangka Pos Group, Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa  didampingi Pasops Mayor Laut (P) MB Panjaitan mengatakan, latihan itu digelar secara rutin dua kali setahun. Tujuannya, selain mempererat silaturahmi antarjajaran, juga mengasah kemampuan anggota Lanal Babel membidik sasaran tembak.

"Kami melatih skill prajurit, senapan dan pistol harus bisa. Jangan sampai kita tak bisa gunakan, sasaran harus tepat. Jangan nembak kaki kena kepala," kata Iwa. (fly)

Selengkapnya Baca Bangka Pos Edisi Cetak, Kamis (28/11/2013)


11.37 | 0 komentar | Read More

Laskar Merah Putih Minta DPRD Buat Pansus Krisis Listrik

Written By Unknown on Rabu, 27 November 2013 | 11.37

Laskar Merah Putih Minta DPRD Buat Pansus Krisis Listrik

bangkapos.com/alza

Massa dari Laskar Merah Putih, Pemuda Panca Marga (PPM) dan sejumlah LSM melakukan demo, di DPRD Babel, Rabu (27/11/2013).

Laporan Wartawan Bangka Pos, Teddy Malaka

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Demonstran dari Laskar Merah Putih meminta DPRD membentuk panitia khusus untuk menyelesaikan krisis listrik di Bangka. PLN syarat dengan masalah.

Demikian disampaikan Juhari, juru bicara Laskar Merah Putih saat melakukan orasinya di gedung DPRD Bangka Belitung, Rabu (27/11/2013).

"PLTU baru jadi, malah rusak. Ini ada apa, kami minta diaudit PLTU, DPRD harus buat pansus," ujarnya.

Ia mengatakan krisis listrik tak kunung selesai. "PLN terus beralasan klasik," katanya.


11.37 | 0 komentar | Read More

Julianta Melarang Keras Pengelolaan Hutan Secara Ilegal

Laporan Wartawan Pos Belitung, Evan Saputra

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Dinas Pertanian dan Kehutanan Belitung terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak merambah hutan termasuk mengambil kayu bakar, serta tidak memanfaatkan kawasan hutan lindung sebagai tempat bercocok tanam, Rabu (27/11/2013).

Kepala Bidang Kehutanan, Dinas Pertanian dan Kehutanan, Belitung, Julianta Edi Pramana mengatakan, hal ini untuk menjaga keadaan hutan tetap baik.

"Kita gelar sosialisai kemasyarakat, ada beberapa desa kita arahkan untuk tidak merambah kawasan hutan, kita melarang mengelola kawasan hutan secara ilegal," kata Julianta kepada bangkapos.com.

Menurut Julianta, kondisi sebagian kawasan hutan Belitung secara kwantitas sudah sesuai dengan undang-undang.

"Secara kwantitas kita masih sesuai undang-undang yaitu 30 persen dari luasan wilayah kepulauan," ucapnya.


11.37 | 0 komentar | Read More

Massa ARBT Unjuk Rasa Tolak HTI di Beltim

Laporan wartawan Pos Belitung Rusmiadi

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Massa Aliansi Rakyat Belitung Timur (ARBT) menggelar unjuk rasa  penolakan pembukaan lahan oleh perusahaan hutan tanaman industri (HTI) di wilayah Kabupaten Beltim, di halaman DPRD Kabupaten Beltim, Rabu (27/11/2013).

Mereka berasal dari sejumlah desa, diampingi oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bangka Belitung. Beragam tulisan dari bentangan spanduk yang berisi penolakan HTI.

"Tolak HTI, tanah untuk rakyat," seru Direktur Eksekutif Walhi Babel Ratno Budi saat mempin orasi.

Aksi demontrasi ini merupakan upaya kongkrit masyarakat guna menyelamatkan hutan desa dan lahan pertanian warga, di 34 desa yang akan dikonversi menjadi areal industri kayu HTI.

Aliansi Rakyat Belitong Timur menolak keras rencana pembukaan lahan untuk perusahaan Industri HTI, serta mendesak kepada pemerintah agar mencabut dan membatalkan seluruh perizinan yang telah dikeluarkan.


11.37 | 0 komentar | Read More

Julianta Bantah Penyebab Banjir Karena Hutan Kritis

Laporan Wartawan Pos Belitung, Evan Saputra

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Kepala Bidang Kehutanan, Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Belitung,  Julianta Edi Pramana mengatakan, penyebab terjadinya banjir di sejumlah wilayah yang ada di Belitung, lebih dikarenakan kondisi tanah yang rendah dari permukaan laut.

"Banjir itu lebih cenderung karena kondisi tanah rendah dari pada peremukaan air laut, juga karena curah hujan melebihi dan terjadinya pendangkalan sungai karena aktivitas tambang," kata Julianta, kepada bangkapos.com, Rabu (27/11/2013).

"Faktor hutan ada juga kemungkinannya, ada dampaknya, hutan ini sebagai resapan air, kalau di Belitung saya tidak melihat penyebab itu dari kawasan hutannya, banjir itu akibat pendangkalan sungai," ucapnya lagi.


11.37 | 0 komentar | Read More

Massa Desak DPRD Babel Panggil GM PLN Babel

Massa Desak DPRD Babel Panggil GM PLN Babel

bangkapos.com/alza

Massa dari Laskar Merah Putih, Pemuda Panca Marga (PPM) dan sejumlah LSM melakukan demo, di DPRD Babel, Rabu (27/11/2013).

Laporan Wartawan Bangka Pos, Alza Munzi

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Massa dari Laskar Merah Putih, Pemuda Panca Marga (PPM) dan sejumlah LSM mendesak DPRD Babel melakukan hak inisiatif untuk memanggil GM PT PLN Babel, Rabu (27/11/2013).

Pasalnya, krisis listrik di Babel sudah sangat meresahkan. Sementara, pimpinan PLN Babel hanya memberikan janji-janji tanpa hasil yang jelas.

"Kami ingin DPRD Babel menanyakan soal proyek PLTU Airanyir yang tidak selesai-selesai," kata Rikki Permana dari PPM di depan Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya.

Menurut Rikki, PT PLN harus bertanggung jawab atas kerusakan alat-alat elektronik warga akibat pemadaman listrik yang mendadak.


11.37 | 0 komentar | Read More

Poli Spesialis di RSUD Depati Hamzah Hari Ini Diliburkan

Laporan Wartawan Bangka Pos Gilang Puspita

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Poli spesialis di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang hari ini diliburkan, Rabu (27/11/2013). Hal ini terkait dengan aksi solidaritas para dokter menolak tindakan kriminalisasi bagi dokter.

Walau demikian, suasana rumah sakit tersebut tetap berjalan seperti biasa. Masih ada beberapa pasien yang datang berobat khususnya di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Kawan-kawan (para dokter) diberi kebebasan untuk berpartisipasi. Mereka tidak ke lapangan, namun yang melayani spesialis hari ini libur dahulu," ujar Dirut RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, dr. Ristum Alamsyah, Rabu (27/11/2013).

Akan tetapi, dikatakan dr. Ristum, rumah sakit tetap melayani pasien IGD dan poli umum. Begitu juga dengan kasus-kasus emergency lainnya, akan tetap dilayani.

Beberapa poli yang diliburkan di RSUD Depati Hamzah yakni, poli syaraf, kebidanan dan kandungan, bedah, paru, kulit, tulip, penyakit dalam.

Cap: RSUD Depati Hamzah tetap melayani pasien IGD, Rabu (27/11/2013).


11.37 | 0 komentar | Read More

Ada Razia di Jalan Raya Sijuk

Written By Unknown on Senin, 25 November 2013 | 11.37

Ada Razia di Jalan Raya Sijuk

bangkapos.com/Edi Yusmanto

Suasana razia penertiban kendaraan roda empat di jalan raya Sijuk, Kabupaten Belitung, Senin (25/11/2013).

Laporan Wartawan Pos Belitung, Edi Yusmanto

BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung bekerja sama dengan Samsat, Satlantas Polres Belitung dan Jasa Raharja menggelar razia penertiban kendaraan roda empat di jalan raya Sijuk, Kabupaten Belitung,  Senin (25/11/2013).

Sebagian besar pengendara telah melengkapi persyaratan berkendara. Rencananya, penertiban ini akan dilaksanakan rutin tiga bulan sekali.

"Kami lebih mengedepankan pembinaan. Dan sejauh ini semua berjalan lancar," kata Abul Azwat, Kasi Lalu Lintas Angkutan Jalan dan Penyeberangan Dishubtel Kabupaten Belitung kepada Pos Belitung (Bangkapos.com), Senin pagi.

Simak berita lengkap di Bangka Pos/Pos Belitung/Koran BN edisi cetak nantinya


11.37 | 0 komentar | Read More

Pengembangan Pariwisata Babel

NAMA Bangka Belitung sudah menjadi salah satu destinasi wisata favorit para penggemar jalan-jalan. Jumlah kunjungan wisatawan ke provinsi ini pun terus meningkat. Pemerintah daerah berharap adanya dukungan program serta anggaran dari pemerintah pusat untuk mendorong perkembangan pariwisata di bumi Serumpun Sebalai.
Pemprov Babel mencatat ratusan obyek yang berpotensi dikembangkan menjadi tujuan wisata di Bangka Belitung. Potensinya begitu beragam, terdiri dari 56 wisata bahari, 8 wisata sejarah, 45 wisata budaya, wisata religi, dan 20 obyek agro wisata. Di samping itu masih banyak pesona alam dan budaya Babel lainnya yang layak diangkat mengingat keunikan daerah kepulauan serta kemajemukan penduduk daerah ini.
Usaha sektor pariwisata memberi kontribusi positif terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) di Babel. Badan Pusat Statistik (BPS) Babel mencatat, selama tahun 2011-2012 sektor pariwisata telah menyumbang pendapatan sebesar 4,84 persen dari Rp 29,85 triliun PDRB Babel. Persentase itu menyangkut pemasukan yang nilainya sebesar Rp 1,44 triliun ke dalam kas Babel pada 2011-2012.
Angka-angka PDRB ini memberi harapan bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih meningkatkan pembangunan industri pariwisata. Apalagi dampak terhadap lapangan kerja juga besar karena industri pariwisata memiliki efek bergulir dalam wujud berbagai usaha pendukung.
Serapan tenaga kerja yang terkait sektor pariwisata di Babel jumlahnya diperkirakan mencapai 20 ribuan tenaga kerja. Lapangan kerja di sektor ini terbuka kian lebar seiring meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dalam negeri maupun mancanegara ke Babel. Sebagai gambaran, wisatawan yang melancong ke Babel pada tahun 2011 mencapai 169.275 orang. Jumlahnya meningkat sekitar 12,31 persen  pada tahun 2012 hingga menembus 190.109 orang.
Untuk lebih menggairahkan investasi di sektor ini, pemerintah perlu menyediakan layanan serta insentif menarik agar pemilik modal dari luar daerah maupun pengusaha Babel tertarik turut serta membangun pariwisata Bangka Belitung. Investor tentu sangat terbantu apabila mendapat tawaran berupa birokrasi perizinan yang tak rumit, keringanan di bidang pajak, dan berbagai bentuk kemudahan lainnya. Investor tentu memperhitungkan posisi Bangka Belitung yang semakin tenar sebagai daerah tujuan wisata di Indonesia.
Penting pula untuk mengingatkan agar perkembangan sektor pariwisata ini tidak semata-mata urusan kepentingan ekonomi belaka. Pariwisata dan lingkungan hidup harus berjalan seiring. Dalam membangun serta mengembangkan program pariwisata Babel, pemerintah serta masyarakat tentu saja harus berpatokan pada kelestarian lingkungan.
Jangan sampai pembangunan pariwisata malah mengorbankan lingkungan hidup. Keindahan panorama Bangka Belitung adalah faktor penting yang mengundang minat wisatawan datang berkunjung.
Di tengah berkembangnya pariwisata Babel, kita juga tetap harus menjaga kelestarian budaya, kehidupan religi masyarakat, kondisi sosial dan kekataan alam. Budaya masyarakat jangan sampai tergerus penetrasi pengaruh budaya luar karena semakin meningkatnya kunjungan tamu-tamu dari berbagai belahan dunia. Kearifan budaya lokal adalah kekayaan kita dan turut menjadi bagian dari daya tarik Babel.
 Pesona alam dan kekayaan budaya adalah berkah bagi rakyat Bangka Belitung. Kita berharap pemerintah mampu melaksanakan pembangunan industri pariwisata dengan sebaik-baiknya. Kesuksesan merangkul seluruh pemangku kepentingan akan membantu mendorong kenaikan pendapatan dan kemakmuran masyarakat serta daerah melalui sektor wisata.


11.37 | 0 komentar | Read More

Jangan Memberatkan Warga Kami

JAKARTA, BANGKA POS - Ketua DPRD Bangka Parulian, Wakil Ketua DPRD Bangka Rendra Basri, dan dua anggotanya, Mulkan dan Amzahri tak menelan mentah-mentah penjelasan pejabat Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) RI dalam pertemuan di Lantai III Kantor Bappebti RI, Jakarta, Jumat (22/11).

Kritik setidaknya dilontarkan Rendra, Mulkan, dan Amzahri dalam pertemuan dengan Kepala Biro Analisis Pasar Bappebti RI Marjoko dan Biro Hukum Sri Haryati tersebut. Ketiga legislatif daerah ini besuara keras menyidnir penjelasan terkait Permendag Nomor 32 Tahun 2013 maupun Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011.

"Proses timbulnya (Permendag 32 dan UU Nomor 10 ini) bagaimana? Ini kan tak lepas dari peran Bappebti menyusun aturan itu. Kami berasumsi, apakah, kami bisa menurunkan Perda juga. Tapi itu kan tak mungkin, karena ada aturan lebih tinggi," kata Rendra Basri.

Rendra menilai terbitnya Permendag 32 sangat merugikan rakyat di Bangka. "Ada hak merampas isi perut warga kami dengan adanya peraturan ini. Kami patuh aturan itu, tapi jangan memberatkan warga kami. Karena sejak adanya Permendag 32, penjualan timah, pembayaran lambat, sehingga sirkulasi atau cashflow pemain tambang di sana berat. Sedangkan masyarakat dominan mengantungkan diri dari timah sebagai tulang punggung di sana (Bangka)," lanjutnya.

Mulkan, Anggota DPRD Bangka yang duduk di Komisi C membidangi pertambangan, tak kalah keras. Ia mengkritisi produk hukum antara Permendag 32 Tahun 2013 dan UU Nomor 10 Tahun 2011, seolah tumpang tindih. Begitu juga dengan Permendag 78 Tahun 2012 yang baru terbit 6 bulan seolah dimodifikasi dengan terbitnya Permendag 32 Tahun 2013.

"Pasal 11 Permendag 78 Tahun 2012 di sana disebutkan timah dapat diperdagnagkan melalui bursa. Sedangkan Revisi Permendag 32 diwajibkan (timah wajib diperdagangkan melalui bursa). Hirarkinya bagaimana ini? Kami bigung," kata Mulkan.

Anggota DPRD Bangka, Amzahri juga ikut berbicara pada pertemuan itu. "Dengan diterapkan peraturan ini masyarakat sangat terasa imbasnya. Harus proaktif pemerintah pusat. Hari ini masyarakat kami bisa beli beras, tapi dua hari lagi belum tentu, mungkin tak bisa lagi," kata Amzahri.

Amzahri juga menuding, Bappebti seolah 'tutup mata'. Badan pengawas ini menurut Amzahri, baru bertindak setelah ada reaksi keras dari daerah. Padahal, seharusnya kata Amzahri,
Jauh sebelumya, badan ini harus tanggap sebelum aturan-aturan diturunkan.

"Bapak (Bappebti) tadi katakan ada solusinya, itu karena ada reaksi. Coba kalau tidak ada.Harusnya ada penjelasan ke kami. Tapi tolong pahami masyarakat di lapangan," katanya.

Tidak tumpang tindih
Menanggapinya, Biro Hukum Bappebti RI, Sri Haryati menjelaskan Permendag Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 11 Ayat 1 tidak tumpang tindih dengan UU Nomor  10 Tahun 2011, Pasal 15 ayat 1 tentang bursa timah.

"Yang pertama Kita Pahami dulu dalam UU No 10 diatur bahwa bursa "dapat". Dalam hal itu Menperindag yang dapat menentukan kebijakan umum, misal ekspor.  Karena Pak Menteri (Menperindag) menganggap ekspor timah perlu adanya (perbaikan), bagaimana caranya harga meningkat yang dampaknya untuk masyarakat Bangka. Karena ironisnya, kita memiliki timah tapi harga ditetukan negara lain? Maka bapak mentri perdagangan diberikan UU ini untuk memberikan kebijakan umum. Kalau dalam UU ada kata "dapat"... itu bursanya," kata Sri.

Sri menambahkan, Permendag 78 Tahun 2012 direvisi menjadi Permegdag 32 Tahun 2013 dengan alasan yang jelas. "Pada Permendag 78 ada istilah kata "dapat" (dapat melalui bursa atau tidak melalui bursa). Tapi itu (Permendag 78) tujuan tidak tercapai maka direvisi dengan Permendag 32. Pada Permedag 32 ekspor wajib melalui bursa. Tapi beda dengan undang-undang (UU Nomo 10 Tahun 2011), subjeknya bukan komoditi, tapi bursanya.. bursanya yang dapat," tegasnya.

Pernyataan Sri diperkuat oleh Marjoko. Menurut Marjoko revisi Permendag dilakukan karena tak mampu mendongkrat harga timah. "Karena Permendag 78 harga tak naik-naik. Kalau dengan adanya bursa, timahnya bisa tedeksi, tercatat dan terawasi dengan baik," tambahnya. (fly)


11.37 | 0 komentar | Read More

Kapolres: Pejabat Baru Segera Menyesuaikan Diri

Laporan Wartawan Bangka Pos Riyadi

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kapolres Bangka Barat AKBP Djoko Purnomo meminta pejabat baru di Polres Bangka Barat (Babar) agar segera menyesuaikan diri dengan tempat, budaya dan karakteristik wilayah.

Tujuannya agar dapat maksimal dalam setiap pelaksanaan tugas-tugas Kepolisian dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan ke masyarakat," kata Djoko dalam Sertijab Wakapolres dan Kabag Ren Polres Bangka Barat Senin (25/11/2013).

Pejabat yang melaksanakan Kompol Jojo Sutarjo SIK MH, yang sebelumnya sebagai Wakapolres Bangka Barat, akan menjalani tugas baru sebagai Kasubdit 1 Dit Reskrimum Polda Kepulauan Babel.

Pos Wakapolres dijabat Kompol Bayu Wijanarko SIK, yang sebelumnya sebagai Korspripim Polda Kepulauan Babel.

Kabag Ren diisi oleh Kompol Hariansyah yang sebelumnya bertugas di Dit Binmas Polda Kepulauan Babel, pejabat sebelumnya Kompol Hesman S Napitupulu SIK mendapat tugas baru sebagai Kasubag Renmin Dit Lantas Polda Kepulauan Babel.


11.37 | 0 komentar | Read More

80 Warga Binaan Ikuti Pesantren Kilat

Laporan wartawan Bangka Pos Anthoni

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Sebanyak 80 warga binaan mengikuti pasantren kilat. Bertempat digedung serba guna aula Lembaga Permasyarakatan (lapas) Tuatunu Pangkalpinang, Senin (25/11/2013)

Acara yang bertema "Pelihara Kesehatan dalam Kehidupan" diikuti sebanyak 65 warga binaan laki-laki dan 15 perempuan. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari  mulai Senin hingga Jumat,  25-29 November 2013 mendatang.

Narasumber pada acara tersebut yakni, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pangkalpinang Abdul karim Syamsuri dan ketua yayasan Siti Soleha, Siti Lailatul Soleha.


11.37 | 0 komentar | Read More

Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat Hari Guru

Laporan Wartawan Bangka Pos, Nurhayati

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ribuan warga, Minggu (24/11/2013) kemarin mengikuti jalan sehat yang digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  tahun 2013 di Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka.

Antusiasme warga terlihat jelas dalam kegiatan kemarin dimana ribuan warga mulai dari para pelajar SD,SMP, dan SMA, dan juga warga tampak sudah memenuhi lapangan bola Batu Rusa, Merawang menunggu jalan sehat tersebut dimulai.

Sekitar pukul 07.00 WIB, Bupati Bangka H Tarmizi H Saat bersama istri yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangka Hj Mina Tarmizi,  memulai kegiatan tersebut yang ditandai dengan pengibaran bendera start. Ribuan warga kemudian memulai jalan sehat tersebut yang finish di Pantai Emas Air Anyir, Merawang.

Hadir pada kegiatan tersebut, Anggota DPR RI Rudianto Tjen dan H Azhar Romli, Ketua DPRD Bangka Parulian, Kajari Sungailiat Hartawi, SH, Kapolres Bangka, Danlanal Babel, dan para tamu undangan lainnya.

Bupati Bangka H Tarmizi H Saatdalam sambutannya mengatakan, Pemkab Bangka sangat mendukung kegiatan olahraga yang diselenggarakan masyarakat dan untuk kegiatan yang diselenggarakan PGRI Kecamatan Merawang ini. Apalagi diikuti oleh ribuan warga.

"Kita mengucapkan terima kasih kepada PGRI yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dan kita turut mengucapkan selamat HUT PGRI,"ungkap Bupati Bangka.

Lebih lanjut, Bupati Bangka mengatakan, bahwa dengan berolahraga masyarakat bisa menjadi sehat dan kuat serta bisa mengisi pembangunan dengan lebih baik dan berkualitas.

"Mari kita membangun kabupaten Bangka dan mengisi pembangunan ini dengan lebih baik dan berkualitas dan dengan jiwa dan raga yang sehat maka akan menjadi lebih sejahtera," jelas Bupati Bangka.

Pada kegiatan tersebut, Bupati Bangka bersama dengan para tamu undangan lainnya juga melakukan peninjauan pantai Emas Air Anyir yang merupakan salah satu objek wisata Kabupaten Bangka.


11.37 | 0 komentar | Read More

Bobol SMP PGRI 2, Wahyu Diringkus Polisi

Written By Unknown on Sabtu, 23 November 2013 | 11.37

Laporan wartawan Bangka Pos Anthoni

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Wahyu alias Dodo (28) warga Taga Buntung Palembang, Sumatera Selatan tak berkutik saat polisi menggerebek rumah kontrakannya, di Kelurahan Bukit Sari, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang, Jumat (22/11/2013) malam.

Pria yang bekerja sebagai seniman tato ini, diringkus Unit Intelkam  Polsek Gerunggang dan Polres Pangkalpinang lantaran melakukan tindak pidana pencurian di SMP PGRI 2 Bukit Merapin, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinnag.

Kapolsek Gerunggang AKP Jhoni Hartono mengatakan, pelaku ditangkap di rumah kontrakan di Kelurahan Bukit Sari, Jumat (22/11/2013) malam. Pelaku merupakan pelaku tunggal pencurian di SMP PGRI 2 Bukit Merapin.

" Pelaku kami tangkap malam tadi, sekitar pukul 23.00 WIB. Dodo merupakan pelaku tunggal yang dengan TKP SMP PGRI 2," ujar Kapolsek Gerunggang saat ditemui Bangkapos.com, Sabtu (23/11/2013)


11.37 | 0 komentar | Read More

Koran 'Berita Kota Superball' Masuk Nominasi Jakarta Tourism Award

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Harian Berita Kota Superball menjadi salah satu nominator penerima penghargaan di bidang pariwisata DKI Jakarta, Anugerah Adikarya Wisata 2013-2014.

Berita Kota bersama Poskota, Indopos, dan Koran Jakarta akan memperebutkan penghargaan yang akan diberikan Gubernur DKI Jokowi pada 2014 mendatang.

  "Anugerah diperebutkan oleh ratusan entitas di bisnis akomodasi, restoran, hiburan dan rekreasi, biro perjalanan wisata, bisnis Meeting, MICE (Meetings, incentives, conferences, and exhibitions)  dan impresariat, atraksi buatan, transportasi, pendidikan dan pelatihan pariwisata, dan media massa," ujarnya dalam acara Konperensi Pers Nominasi Adikarya Wisata di Hotel Park Lane, Jakarta Selatan, Jumat (22/11).

Adikarya Wisata merupakan penghargaan tertinggi dari Gubernur DKI Jakarta kepada industri wisata dan jasa yang terkait dan sumber daya manusia (SDM) yang telah berdedikasi dan berkontribusi  terhadap pembangunan Kepariwisataan Jakarta.

Seluruh nominasi ini akan dinilai oleh dewan penilai. Penilaian akan dilakukan mulai dari bulan Maret hingga November 2014. Kemudian akan diumumkan pemenangnya pada akhir tahun 2014 mendatang.          

Dikatakan Arie, dewan penilai anugerah terdiri dari pakar dan profesional dan praktisi bisnis yang independen.

23 anggota dewan penilai antara lain Staf Ahli Menteri Perhubungan Budhi M Suyitno, Anggota DPR RI Parlindungan Hutabarat, Pengurus harian YLKI Sudaryatmo, Ketua Kadin DKI Jakarta Eddy Kuntadi, Ketua Asita Herna P Danuningrat, Rektor IKJ Wagiono Sunarto, dan dosen Komunikasi Fisip UI Henny Widyaningsih.

Dari kategori media massa, terbagi menjadi empat sub kategori. Yaitu sub kategori surat kabar lokal, surat kabar nasional, sub kategori stasiun TV Lokal, dan sub kategori stasiun Televisi Nasional.

   Arie menjelaskan, penghargaan ini adalah bentuk pengakuan pemerintah, agar industri pariwisata bisa meningkatkan daya saing dan meningkatkan kinerja mereka,

"Tentunya pada akhirnya pasti memberikan konstribusi bagi pembangunan pariwisata di DKI Jakarta," kata Arie. Disparbud DKI bekerja sama dengan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM-FEUI) melakukan validasi dan verifikasi terhadap 6000 lebih instansi.

Kemudian akhirnya didapat 161 nominator entitas bisnis yang berhak dinilai lebih lanjut oleh Dewan Penilai Adikarya Wisata 2013/2014 yang akan diumumkan pemenangnya pada Desember 2014 nanti.

161 nominator dari sembilan kategori adalah kategori akomodasi yang terdiri dari hotel bintang 5, hotel bintang 4, hotel bintang 3, hotel bintang 2 dan 1 serta hotel non bintang. Kategori kedua restoran dengan subkategori restoran Indonesia Fine Dining, Restoran Tradisional Indonesia, Restoran Amerika dan Eropa, Restoran Asia dan Restoran Timur Tengah.

Kategori hiburan dan rekreasi, dengan sub kategori Club dan Diskotik, Karaoke, SPA, Golf, Musik Hidup atau Live Music. Kategori keempat yaitu biro perjalanan wisata. Kategori kelima bisnis MICE dan Impresariat dengan sub kategori Bisnis Mice dan Impresariat.

Lalu kategori keenam transportasi terdiri dari sub kategori maskapai penerbangan nasional full service, maskapai penerbangan nasional low cost service, maskapai penerbangan internasional, taksi dan bus wisata.

Kategori tujuh atraksi buatan dengan sub kategori pusat perbelanjaan/mal dan museum. Kategori  ke delapan Diklat dan Pariwisata dengan sub kategori sekolah menengah kejuruan dan sekolah tinggi pariwisata.


11.37 | 0 komentar | Read More

Inilah Cara Rina Nose Mengobati Luka Hatinya

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Dua kali membangun bahtera perkawinan, dua kali itu pula presenter dan komedian Nurina Permata Putri (29) atau yang populer disapa Rina Nose mengalami kegagalan. Rina mengaku tidak mudah melupakan pengalaman pahitnya itu.

Setiap kali sendiri dan tiba-tiba teringat masa lalu yang pahit itu, Rina masih sering menangis. "Sampai kapanpun, pasti akan teringat ya," kata Rina setelah syuting 'Show Imah' di Gedung TransTV, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2013).

Meski sudah berlalu, Rina sering teringat pada dua kali kegagalan perkawinannya. Namun Rina punya cara 'mengobati' hatinya yang sampai kini masih terluka itu. "Kalau lagi sedih ya menangis saja," kata Rina.

Sambil menangis sendiri, Rina kerap memikirkan kisah pilunya yang membuat hatinya terluka dan hancur berkeping-keping.

"Setelah menangis, ya lega, lalu bekerja biasa sambil berpikir positif," cerita komedian jebolan API ini.

Ditanya kemungkinannya mencari suami baru untuk melupakan masa lalunya yang pahit, Rina belum mau memikirkan saat ini. "Soalnya nggak ada yang deketin juga sekarang. Saya bersikap biasa-biasa saja. Tidak mau cari dulu," lanjutnya.

Pernikahan kedua Rina berakhir setelah dirinya menggugat cerai Ridwan Feberani Anwar di Pengadilan Agama Jakarta Timur, 13 Mei 2013. Hanya dua bulan, hakim memutus perceraian Rina dan Ridwan secara verstek, 17 Juli lalu.

Perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat, 16 Januari 1984, ini menikah dengan Ridwan tanpa sepengetahuan publik di Bali pada 12 Desember 2012. Baru tujuh bulan menjadi suami dan istri, Rina menggugat cerai Ridwan.


11.37 | 0 komentar | Read More

Polisi Sita Barang Bukti Hasil Kejahatan Wahyu

Laporan wartawan Bangka Pos Anthoni

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Dari tangan Wahyu alias Dodo (28) polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa, satu kamera digital merek Nikon tipe L 27 SN 71001473 warna hitam, laptop merek Wearnes dan notebook merek Dell putih.

Kapolsek Gerunggang AKP Jhoni Hartono mengatakan, saat dilakukan penggerbekan dirumah kontrakan Dodo dikawasan Bukit Sari, anggota berhasil menemukan barang bukti, laptop, nootbook, kamera digital.

" Saat dilakukan penggeledahan dirumahnya, anggota menemukan barang bukti laptop, nootbook, dan camera digital," ujar Jhoni kepada Bangkapos.com, Sabtu (23/11/2013)

Sebelumnya Wahyu Alias Dodo (28) diringkus unit Intelkam Polsek Gerunggang dan Polres Pangkalpinnag lantara diduga menjadi pelaku tunggal pencurian di SMP PGRI 2 Kelurahan Bukit Merapin Pangkalpinang yang terjadi, Kamis (21/11/2013) malam.


11.37 | 0 komentar | Read More

Maria Eva Tetap Sekolahkan Anaknya ke Australia

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Meski hubungan diplomatik Indonesia dan Australia tengah kisruh, rupanya tak menyurutkan niat pedangdut Maria Eva menyekolahkan putranya, Okky Ardiansyah ke negeri Kangguru itu.

"Ya tetap sekolah dong. Nggak ada hubungannya dengan masalah RI Australia tentang penyadapan," kata Maria Eva kepada Wartakotalive.com.

Seperti marak diberitakan, hubungan Indonesia dengan Australi meregang terkait penyadapan Australia terhadap sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Alasan pelantun Bias Bestari itu tidak terpengaruh karena issue tersebut menurut pendapatnya hanyalah pengalihan issue. "Issue semacam itu sengaja dihembuskan oleh pemerintah RI untuk menutupi masalah-masalah KKN dan masalah lainnya yang ada di Indonesia," katanya.

Lebih lanjut, biduan yang pernah menjadi Wakil Bendahara DPP-AMPI itu mengatakan, bahwa masalah penyadapan itu terlalu dibesar-besarkan. "Kan sebenarnya masyarakat umum sudah sangat tahu, kalau penyadapan itu gampang terjadi," katanya.

Dia memberi alasan," Pertama karena satelit Amerika dan Australia diluncurkan di atas bumi Indonesia, kedua semua provider telepon kita seperti Telkomsel, Indosat dan lainnya sudah dijual ke asing. Jadi pastilah dengan gampang semua gerakan-gerakan kita semua mudah dimonitor oleh asing," tutur biduan bernama asli Maria Ulfah itu.

Dengan dugaan itu, maka pedangdut asal Sidoarjo, Jawa Timur merasa tidak ada kendala untuk menyekolahkan putra yang kini berusia 19 tahun ke Australia.

"Insya Allah awal Februari (2014) ini berangkat, karena November sampai Januari musim dingin sekolah di Aussy (Australia) libur," ujar biduan yang namanya baru-baru ini diisukan telah menikah siri dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Parepare, Sulawesi Selatan, Imran Ramli.


11.37 | 0 komentar | Read More

Baru Sebulan Bebas Penjara Dodo Kembali Berulah

Laporan wartawan Bangka Pos Anthoni

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Baru sebulan menghirup udara segar, Wahyu Alias Dodo Kembali berulah.

Warga Taga Buntung Palembang, Sumatera Selatan ini kembali berurusan dengan polisi lantaran terlibat aksi pencurian di SMP PGRI 2 Kelurahan, Bukit Merapin, Kecamatan Gerunggang Pangkalpinang, Kamis (21/11/2013) malam lalu.

Dodo mengaku jika dirinya baru saja keluar penjara sekitar satu bulan yang lalu dengan kasus yang sama. Sebelumnya ia pernah di hukum selama dua tahun di Lembaga Permasyarakatan (lapas) Bukit Semut, Sungailiat, Kabupatern Bangka.

" Baru satu bulan keluar, kemarin kena dua tahun dilapas Bukit semut," ujar Dodo kepada Bangkapos.com, Sabtu (23/11/2013)


11.37 | 0 komentar | Read More

Gustina: Saat Diperiksa, Saya Nunggu di Luar

Written By Unknown on Jumat, 22 November 2013 | 11.37

Laporan Wartawan Bangka Pos, Hendra

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Gustina warga kelurahan Gabek, Pangkalpinang, membantah bila dirinya mendampingi anaknya Darpin saat di BAP di Polres Pangkalpinang.

Kepada bangkapos.com, Jumat (22/11/2013) mengatakan apa yang katakan oleh Kasat Reskrim AKP Alfret Jacob Tilukay tidak benar adanya. Sebaliknya, Gustina mengaku sempat diusir saat hendak mendampingi anaknya.

"Saya nunggu di luar, tidak pernah kalau saat diBAP. Saya mau mendampingi anak saya," kata Gustina.

Sebelumnya, Afret membantah adanya kekerasan fisik yang dilakukan anggotanya terhadap Darpin. Sewaktu menjalani pemeriksaan pun Darpin ditemani orang tuanya. Untuk itu pihaknya masih menunggu hasil visum yang dilakukan pihak RSBT Pangkalpinang.

"Tidak ada kekerasan, kalau ada pun pasti ada bekas di kepalanya, sewaktu menjalani pemeriksaan juga Darpin didampingi orang tuanya," kata Alfret.

Alfret menambahkan, jika rekomendasi dari RS jiwa Darpin memang terbukti mengalami gangguan jiwa, kasusnya akan dihentikan. Akan tetapi jika normal, kasusnya akan dilanjutkan kembali.

Simak berita lengkapnya di Bangka Pos/Pos Belitung/Koran BN edisi cetak nantinya.


11.37 | 0 komentar | Read More

Dishutbun Bagikan Bibit Tanaman Gratis

MUNTOK, BANGKA POS - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bangka Barat membagikan bibit tanaman secara gratis, Rabu (20/11). Pembagian bibit tanaman tersebut berlangsung di kantor Dishutbun setempat.
Kepala Bidang Rehabilitasi Lahan Hutan dan Bina Produksi Dishutbun Kabupaten Bangka Barat, Slamet Taryana, mengatakan, bibit tanaman itu dibagikan kepada masyarakat, dinas-dinas, Desa Air Belo, dan sekolah-sekolah.
"Tujuannya untuk kepentingan penghijauan lingkungan. Mayoritas yang kami bagikan berupa bibit buah-buahan seperti lengkeng, rambutan, mangga dan lainnya," kata Slamet kepada Bangka Pos Group, Rabu (20/10).
Dia menambahkan, bibit tanaman itu merupakan bantuan dari Dishutbun dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Secara keseluruhan bantuan bibit tanaman itu berjumlah 11 ribu batang.
Dari jumlah itu, lanjut Slamet, kurang lebih 30 persen merupakan bibit tanaman buah-buahan seperti mangga, lengkeng, dan rambutan.
Selain bibit tanaman buah-buahan, terdapat pula bibit tanaman hutan, yakni bibit kayu tanjung dan ketapang.
Menurut Slamet, sebagian dari bibit itu disiapkan untuk penanaman pohon pada acara Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Parittiga.
"Ada juga nanti pembagian ke sekolah-sekolah dan masyarakat di Parittiga saat HMPI," beber Slamet. (yik)


11.37 | 0 komentar | Read More

Perusahaan Pasir Kuarsa Diminta Libatkan BUMDes

LUBUKBESAR, BANGKA POS - Puluhan warga Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah (Bateng), melakukan unjuk rasa di halaman kantor PT Wali Tampas di kawasan Kayu Ara, desa setempat,  Kamis (21/11).
Mereka menuding perusahaan tambang pasir kuarsa itu tidak memberdayakan masyarakat setempat secara keseluruhan, terkait aktivitas penambangan di Kayu Ara Desa Perlang.
Menurut mereka, PT Wali Tampas hanya melibatkan CV Era Global sebagai mitra kerja di bidang jasa pengangkutan pasir kuarsa.
Untuk itu, sejumlah warga mendesak pengelolaan jasa pengangkutan pasir kuarsa dilakukan bersama-sama oleh CV Era Global dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Perlang.
Unjuk rasa puluhan warga itu tidak berujung ricuh. Kapolres Bangka Tengah (Bateng), AKBP M Zainul,  Camat Lubuk Besar, Juhari, Kapolsek Lubuk Besar, Ipda Hendri Amor, dan Kepala Desa Perlang, Palbi, turun langsung ke lokasi berlangsungnya unjuk rasa. Keberadaan mereka untuk menenangkan para pengunjuk rasa.
Tak hanya itu, Kapolres Bateng, AKBP M Zainul, juga memediasi pertemuan antara perwakilan warga dan Kades Perlang dengan Direktur PT Wali Tampas, Iwan. Namun, mediasi itu belum menghasilkan kesepakatan. Rencananya, pertemuan akan kembali digelar pada Jumat (29/11) mendatang.
"Kami masyarakat Desa Perlang merasa tidak ada keadilan. BUMDes sudah ada, tetapi tidak dilibatkan bekerja di aset desa seperti ini. Justru hanya dinikmati secara pribadi oleh CV Era Global. Mereka ini bukan rekomendasi dari masyarakat. Kontribusi untuk desa juga tidak ada," kata pemuda Desa Perlang, Yadi.
Warga Desa Perlang, Kasmir, mengatakan,  keinginan sebagian besar masyarakat agar BUMDes Perlang dilibatkan menjadi mitra PT Wali Tampas, sepertinya dipersulit. Hal itu menyusul belum kunjung dikeluarkannya perizinan yang diajukan sejak tiga bulan lalu melalui pihak notaris.
"Saat kami tanyakan kepada pihak notaris mengapa belum juga selesai, ternyata ada salah satu syarat yang harus dilengkapi. Dan itu sudah kami lengkapi beberapa hari yang lalu, tetapi belum juga selesai. Namun kalau mau mengajukan tidak masalah, tetapi sampai sekarang tidak ada kejelasan," ujar Kasmir.
Sementara itu, Direktur PT Wali Tampas, Iwan, menyatakan, pihaknya akan melakukan pembahasan bersama masyarakat maupun CV Era Global untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
"Jumlah tenaga kerja kami saat ini sebanyak 29 orang. Dari jumlah itu masyarakat Desa Perlang yang kami pekerjakan sebanyak 16 orang. Kalau untuk mobil pengangkut pasir yang kami operasikan sebanyak 10 unit. Sedangkan yang dioperasikan oleh CV Era Global sebanyak 60 unit mobil. Kalau dari keterangan CV Era Global yang kami dapat, pekerjanya warga Perlang juga," kata Iwan saat dikonfirmasi, kemarin.
Terpisah, Kapolres Bateng, AKBP M Zainul, menilai, permasalahan itu dapat diselesaikan dengan musyawarah dan jangan mengedepankan kekerasan. "Cari solusi yang terbaik, sehingga tercipta ketenteraman dan  aktivitas pertambangan pasir ini pun dapat berjalan baik," kata M  Zainul seraya menyatakan, izin operasional  PT Wali Tampas tidak bermasalah dan sudah lengkap semua. (zky)


11.37 | 0 komentar | Read More

Kades: Masyarakat Ingin Bekerja

KEPALA Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Palbi, mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan puluhan warga desanya di halaman kantor PT Wali Tampas, kemarin, dipicu oleh adanya kesenjangan sosial antara pihak desa dengan CV Era Global.
Sebab, lanjut Palbi, CV Era Global merupakan milik pribadi sedangkan BUMDes Perlang milik masyarakat setempat. "Tuntutan masyarakat itu ingin dilibatkan bekerja, itu saja. Dan mereka tidak mau menjadi penonton. Kami sudah siapkan konsepnya. Nantinya, kalau BUMDes dilibatkan, yang bekerja seluruhnya masyarakat. BUMDes kami sudah siap untuk menjadi mitra PT Wali Tampas. Tinggal permasalahannya apakah PT Wali Tampas mau atau tidak," kata Palbi.
Dia menambahkan, selama ini kontribusi CV Era Global secara langsung kepada pihak desa belum ada.
Sementara itu, Komis III DPRD Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) akan memanggil Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) setempat. Dalam pemanggilan itu nanti Komisi III meminta Distamben menjelaskan duduk persoalan terkait aktivitas penambangan pasir kuarsa di kawasan Kayu Ara Desa Perlang.
"Kami akan panggil Distamben untuk menjelaskan persoalan ini, terutama soal perizinannya. Sebab, sepengetahuan masyarakat, itu bekas tailing PT Koba Tin. Sudah direklamasi, kenapa dirusak lagi dan pasirnya dikirim ke luar. Ini juga menjadi pertanyaan kami, seperti apa pelepasan haknya," kata Ketua Komisi III DPRD Bateng, Syamsu Hairil didampingi anggota Komisi III, Yoswandi, kepada Bangka Pos Group, Kamis (21/11). (zky)


11.37 | 0 komentar | Read More

SMPN 1 Siap Deklarasikan Jam Wajib Belajar Malam

MENDOBARAT, BANGKA POS - SMPN 1 Mendobarat, Selasa (26/11) mendatang, akan menggelar deklarasi jam wajib belajar malam bagi siswa-siswi sekolah tersebut.
Deklarasi yang digagas oleh komite sekolah dan para guru sekolah tersebut, selain bertujuan mempersempit ruang gerak siswa-siswi untuk melakukan perbuatan-perbuatan asusila khususnya di malam hari, juga dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan prestasi peserta didik sehingga menjadi insan yang bermoral dan berprestasi.
Ketua Komite SMPN 1 Mendobarat, Ichsan Mokoginta Dasin, saat ditemui Bangka Pos Group, Kamis (21/11) mengatakan, degradasi moral yang menerpa siswa-siswi SMPN 1 Mendobarat pada saat ini sudah pada titik yang mengkhawatirkan.
Oleh karena itu, kata dia, perlu langkah preventif yang tepat dalam menyikapi persoalan tersebut.
Ichsan mengatakan, selaku Ketua Komite sekaligus alumni SMPN 1 Mendobarat, dirinya merasa terpanggil dan bertanggung jawab menyelamatkan siswa-siswi di sekolah tersebut agar tidak terlalu jauh terjerumus ke jurang hitam.
"Untuk tujuan mulia ini, kita perlu kebersamaan. Persoalan sekolah dan anak didik, tidak hanya menjadi tanggung jawab guru dan komite, tapi partisipasi wali murid, masyarakat, aparat terkait sangat dibutuhkan," kata Ichsan.
Melalui rumusan deklarasi yang saat ini sedang digodok, lanjut Ichsan, pihaknya berharap ke depan SMPN 1 Mendobarat akan menjadi pionir sebagai sekolah yang mampu mengangkat marwah Kecamatan Mendobarat sebagai Kecamatan Santri dengan out put yang bermoral dan berprestasi. (doi)


11.37 | 0 komentar | Read More

DPRD Bangka Berhasil Temui Bappebti

Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari

BANGKAPOS.COM, JAKARTA-- Akhirnya Tim Legislatif Bangka berhasil temui Pejabat  Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) RI di Jakarta, Jumat (22/11/2013) siang. Pertemuan berlangsung alot sekitar 2 jam di Lantai III Gedung Bappebti, Menteng Jakarta.

Tim legilatif masing-masing terdiri dari Ketua DPRD Bangka Parulian, Wakil Ketua DPRD Bangka, Rendra Basri, dan dua anggotanya, Mulkan dan Amzahri. Sedangkan Bappebti masing-masing Marjoko, Kabiro Analisis Pasar Bapppebti dan Sri Hartati, Biro Hukum Bappebti.

"Intinya kita telah berhasil bertemu pejabat Bappebti dan menggelar pertemuan sesuai yang kita inginkan terkait persoalan timah di Bangka," kata Rendra dan Mulkan kepada bangkapos.com, siang ini


11.37 | 0 komentar | Read More

Yo Kite Bangun Babel dengan Cinta

Written By Unknown on Kamis, 21 November 2013 | 11.37

Oleh: Riswardi, M. Pd., Putra Belinyu-Riau Silip; Ketua Formabri; Kabag SDM KPU Babel

KAMIS, 21 Nopember 2013 ini masyarakat di Negeri Laskar Pelangi, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali memperingati dan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-13. Sebuah kegiatan seremonial yang setiap tahunnya telah menjadi agenda tetap di pulau timah. Sebuah pertunjukan kepedulian terhadap perjuangan pembentukan provinsi ke-32 yang telah dirintis puluhan tahun oleh anak-anak negeri serumpun sebalai. Sebuah bentuk perhatian dan penghormatan yang tahun-tahun sebelumnya hanya dimanifestasikan dalam bentuk upacara bendera dan berbagai perlombaan sederhana yang terkesan "hanya dinikmati oleh PNS Pemprov di lingkungan Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung".
Sebuah perhelatan rutin yang jelas-jelas perlu dikoreksi dan direposisi pada mindset dan mainframe spirit membangun daerah yang sebenar-benarnya. Bahkan, Peraturan Gubernur yang meregulasi tata cara peringatan HUT Provinsi Kepulauan Babel kabarnya baru di tahun  2013 ini disusun dan menjadi acuan bersama, terutama bagi anak-anak negeri yang tersebar di kabupaten/kota. Sebuah realita memprihatinkan betapa anak-anak negeri ini masih kurang begitu mensyukuri nikmat Alloh berupa sebuah provinsi yang konon kabarnya termasuk provinsi hasil pemekaran yang sukses di era otonomi daerah.
Sejak lahir 21 Nopember 2013 yakni pengesahan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang kemudian diperkuat   dengan   Peraturan   Daerah   Nomor  58  Tahun  2003, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung telah menorehkan prestasi gemilang sebagai salah satu provinsi yang maju dan berkembang secara positif di era otonomi daerah. Bayangkan hanya dalam beberapa   tahun   provinsi   ini   telah   berdiri  sejajar dengan provinsi induknya, yakni
Provinsi Sumatera Selatan. Angka kemiskinan yang terus menurun, indeks pembangunan manusia (HDI) yang meningkat secara signifikan, pertumbuhan ekonomi yang  cukup stabil dan bahkan meningkat secara agregat per tahunnya, ikon pariwisata laskar pelangi yang telah menasional dan bahkan go internasional, serta dukungan stabilitas keamanan dan politik seakan terus melecut level provinsi ini ke jajaran provinsi berkelas.
Di balik hingar bingar berita gembira dan membanggakan tentang Bangka Belitung, kita dihadapkan pada kondisi yang sangat berpeluang menghentikan laju geliat pembangunan provinsi yang kaya dengan timah ini. Potensi negatif yang bakal memicu konflik ekonomi yang akan berakhir pada konflik sosial tersebut adalah persoalan eksploitasi biji timah yang membenturkan regulasi pemerintah pusat melalui UU Minerba dalam rangka mengendalikan fluktuasi harga timah dunia demi mendongkrak penerimaan pajak dan meminimalisasi pen penyelundupan timah pada satu sisi, upaya represif penertiban para penambang dan pengumpul ilegal oleh pihak kepolisian, serta mata pencaharian masyarakat penambang di Babel yang tentu tidak berkompromi pada kondisi di mana timah tidak bisa dijual sembarangan.
Kasus izin PT Kobatin di Bangka Tengah yang tidak lagi diperpanjang oleh pemerintah pusat yang berdampak serius pada penurunan kemampuan ekonomi masyarakat dan mengancam stabilitas keamanan kian menambah muram potret masa depan pertimahan di Babel.  Memperhatikan  fakta  ini, tentu kita semua perlu berempati luar biasa terhadap negeri
melayu yang kaya sumber daya alam ini. Rasa simpati dan keprihatinan kita terhadap nasib timah di pulau timah ini perlu dimanifestasikan dengan ikut memikirkan nasib saudara-saudara kita para penambang yang kian terpuruk, tidak tahu lagi harus mengadu nasibnya ke mana. Belum selesai persoalan biji timah, pro dan kontra seputar izin perluasan perkebunan sawit oleh pihak swasta berskala besar semakin menambah runyam.

Catatan kritis
Terbitnya Pergub yang mengatur tentang Pedoman dan Tata Cara Peringatan/Perayaan HUT Babel adalah langkah maju untuk meningkatkan rasa hormat   dan  penghargaan  seluruh  elemen  masyarakat Babel terhadap pejuang dan  proses perjuangan provinsi ini yang telah menyedot biaya, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit. Tanpa menjadi provinsi, tentu Babel tidak akan semaju ini. Tanpa menjadi provinsi, tentu anak-anak Babel hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri. Karena itu,   gebyar   peringatan  dan  perayaan   HUT Babel perlu bergema hingga ke pelosok-pelosok agar masyarakat Babel semakin mencintai negerinya. Bila perlu, gebyar peringatan HUT Babel juga dilaksanakan di Pulau Tujuh yang kini sedang dipersengketakan untuk menunjukkan perhatian yang tulus kepada saudara-saudara kita di sana.
Kedua, dalam konteks dinamika pembangunan daerah, usia Babel yang baru menginjak usia 13 tahun tentu tergolong muda dan belum berpengalaman.
Karena itu, pondasi provinsi timah ini perlu dibangun dengan hati-hati dan tentunya selaras dengan keinginan masyarakat Babel. Jargon bahwa provinsi ini dibentuk untuk kesejahteraan masyarakat Babel dalam konteks kepemilikan yang sah atas Negeri Serumpun Sebalai perlu dimanifestasikan secara nyata. Perlu dikaji kembali siapakah sebenarnya yang menikmati kekayaan alam berlimpah berupa timah yang sudah sekian ratus tahun digali
dari perut Babel. Apakah mereka adalah segelintir penguasa, sedikit pengusaha, atau bahkan orang luar yang mengadu nasib di negeri ini. Atau, jangan-jangan nasib masyarakat Babel sama dengan penduduk di Papua.
Di Papua keberadaan PT Free Port justru kurang memberikan kontribusi signifikan bagi kesejahteraan masyarakatnya yang justru menjadi penonton. Emas di bumi Papua justru dinikmati orang luar Papua. Perlu kembali dipertanyakan, apakah timah di Babel telah mampu meningkatkan income   perkapita   masyarakat   asli Babel? Selanjutnya, pertanyaan yang lebih krusial  lagi, apakah timah mampu menjadi andalan kesejahteraan masyarakat Babel dalam jangka panjang? Bagaimana kerusakan tanah, hutan, dan air akibat penambangan yang perlu segera direklamasi untuk anak cucu kita kelak?
Ketiga, HUT Babel tahun ini tentu diperingati dalam suasana keprihatinan, yakni adanya ancaman terhadap eksistensi masa depan pertimahan sebagai penopang utama perekonomian masyarakat. Kasus pelarangan aktivitas pembelian timah dan nasib   PT   Kobatin   yang   hingga  kini masih belum tuntas dan dampaknya terhadap
penurunan daya beli masyarakat harus menjadi PR bersama yang harus segera ditangani. Era pasca timah yang sebenarnya sudah lama didengung-dengungkan oleh para pemimpin di negeri ini sudah saatnya dipikirkan dan dicarikan jalan keluarnya sesegera mungkin.
Para pemimpin Babel, baik Gubernur, Bupati, dan Walikota harus bersinergi duduk bersama untuk menyusun langkah strategis mempersiapkan kondisi pasca timah sekarang juga. Mereka tidak boleh terlena dengan royalti timah yang dibagikan Pemerintah Pusat setiap tahunnya. Fakta bahwa struktur perekonomian masyarakat Babel yang cenderung labil dan fluktuatif harus  disikapi secara serius karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah. Geliat membangun sektor kepariwisataan sebagai salah satu sektor utama penyumbang PAD harus dimulai sekarang. Pada tataran aplikasi, para pelaku pariwisata dan pengemban
kewenangan kebijakan perpariwisataan haruslah diberi ruang yang cukup untuk mengkreasi bagaimana format pengembangan pariwisata yang ideal. Kepala Dinas Pariwisata haruslah berjiwa entrepreneuhenship dan benar-benar menguasai wilayah Babel.   Karena   itu,   personalnya haruslah orang Babel asli yang tahu benar wilayah-wilayah kepariwisataan di Babel, memiliki sense of owning, dan tentunya sangat mencintai tamah airnya sendiri.
Akhirnya, tentu semua pemimpin dan rakyat di Negeri Serumpun Sebalai ini harus bersepakat bahwa provinsi ini bukanlah titipan maupun hadiah dari siapa-siapa, bukanlah terbentuk dengan serta-merta, dan bukanlah dilahirkan dengan sia-sia.
Provinsi ini adalah hasil perjuangan berpuluh-puluh tahun, memakan tenaga, biaya, dan menguras pikiran yang luar biasa. Bahkan beberapa pejuang pembentukan provinsi ini telah terlebih dahulu dipanggil Sang Pencipta dan belum sempat menikmati kesejahteraan    masyarakat    Babel     dalam     konteks    yang    sesungguhnya. Yang memprihatinkan, ada kecenderungan bahwa Babel kini telah menjadi rebutan orang-orang luar yang mengadu nasib di negeri timah ini. Para peserta tes CPNS tanggal 3 Nopember 2013 lalu lebih dari 40 persen adalah orang luar. Sudah bukan rahasia umum bahwa selama ini ada kecenderungan Babel menjadi tempat transisi para pelamar PNS untuk kembali ke daerahnya. Dalam bisnis eksploitasi bahan tambang, tak terbilang sudah banyak pengusaha luar yang sukses meraup rupiah dari kekayaan perut bumi Babel.
Pada sisi birokrasi pemerintahan, dominasi "orang luar" masih demikian kuatnya. Ini dapat dilihat dari sebaran posisi-posisi jabatan penting birokrasi pada level pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota yang belum menunjukkan angka ideal untuk sebuah daerah pemekaran yang tentunya lebih mengedepankan porsi berlebih untuk putra daerah, misalnya 80 persen berbanding 20 persen. Kehadiran putra daerah dalam posisi-posisi strategis jajaran birokrasi pemerintahan dalam teori manajemen pembangunan daerah baru akan merupakan jaminan utama bagi tersedianya   pondasi    pembangunan    daerah   yang kuat.
Saatnya Gubernur, Bupati, Walikota memberi ruang yang lebih luas bagi para pejabat "putra daerah" untuk membangun daerahnya sembari menyiapkan mereka dalam menghadapi era kompetisi ketika Babel sudah maju dan berkembang seperti DKI Jakarta, Palembang, atau Medan di mana persaingan yang ada adalah adu kompetensi, pengalaman, dan skill yang sesuai dengan kebutuhan daerah. Yo kite bangun Babel dengan cinta dan ketulusan. Dirgahayu Babel ke-13, semoga semakin maju dan sejahtera.(*)

Kamis, 21 Nopember 2013 ini masyarakat di Negeri Laskar Pelangi, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali memperingati dan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-13. Sebuah kegiatan seremonial yang setiap tahunnya telah menjadi agenda tetap di pulau timah. Sebuah pertunjukan kepedulian terhadap perjuangan pembentukan provinsi ke-32 yang telah dirintis puluhan tahun oleh anak-anak negeri serumpun sebalai. Sebuah bentuk perhatian dan penghormatan yang tahun-tahun sebelumnya hanya dimanifestasikan dalam bentuk upacara bendera dan berbagai perlombaan sederhana yang terkesan "hanya dinikmati oleh PNS Pemprov di lingkungan Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung".
Sebuah perhelatan rutin yang jelas-jelas perlu dikoreksi dan direposisi pada mindset dan mainframe spirit membangun daerah yang sebenar-benarnya. Bahkan, Peraturan Gubernur yang meregulasi tata cara peringatan HUT Provinsi Kepulauan Babel kabarnya baru di tahun 2013 ini disusun dan menjadi acuan bersama, terutama bagi anak-anak negeri yang tersebar di kabupaten/kota. Sebuah realita memprihatinkan betapa anak-anak negeri ini masih kurang begitu mensyukuri nikmat Alloh berupa sebuah provinsi yang konon kabarnya termasuk provinsi hasil pemekaran yang sukses di era otonomi daerah.
Sejak lahir 21 Nopember 2013 yakni pengesahan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang kemudian diperkuat dengan Peraturan Daerah Nomor 58 Tahun 2003, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung telah menorehkan prestasi gemilang sebagai salah satu provinsi yang maju dan berkembang secara positif di era otonomi daerah. Bayangkan hanya dalam beberapa tahun provinsi ini telah berdiri sejajar dengan provinsi induknya, yakni
Provinsi Sumatera Selatan. Angka kemiskinan yang terus menurun, indeks pembangunan manusia (HDI) yang meningkat secara signifikan, pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dan bahkan meningkat secara agregat per tahunnya, ikon pariwisata laskar pelangi yang telah menasional dan bahkan go internasional, serta dukungan stabilitas keamanan dan politik seakan terus melecut level provinsi ini ke jajaran provinsi berkelas.
Di balik hingar bingar berita gembira dan membanggakan tentang Bangka Belitung, kita dihadapkan pada kondisi yang sangat berpeluang menghentikan laju geliat pembangunan provinsi yang kaya dengan timah ini. Potensi negatif yang bakal memicu konflik ekonomi yang akan berakhir pada konflik sosial tersebut adalah persoalan eksploitasi biji timah yang membenturkan regulasi pemerintah pusat melalui UU Minerba dalam rangka mengendalikan fluktuasi harga timah dunia demi mendongkrak penerimaan pajak dan meminimalisasi pen penyelundupan timah pada satu sisi, upaya represif penertiban para penambang dan pengumpul ilegal oleh pihak kepolisian, serta mata pencaharian masyarakat penambang di Babel yang tentu tidak berkompromi pada kondisi di mana timah tidak bisa dijual sembarangan.
Kasus izin PT Kobatin di Bangka Tengah yang tidak lagi diperpanjang oleh pemerintah pusat yang berdampak serius pada penurunan kemampuan ekonomi masyarakat dan mengancam stabilitas keamanan kian menambah muram potret masa depan pertimahan di Babel. Memperhatikan fakta ini, tentu kita semua perlu berempati luar biasa terhadap negeri
melayu yang kaya sumber daya alam ini. Rasa simpati dan keprihatinan kita terhadap nasib timah di pulau timah ini perlu dimanifestasikan dengan ikut memikirkan nasib saudara-saudara kita para penambang yang kian terpuruk, tidak tahu lagi harus mengadu nasibnya ke mana. Belum selesai persoalan biji timah, pro dan kontra seputar izin perluasan perkebunan sawit oleh pihak swasta berskala besar semakin menambah runyam.

Catatan kritis
Terbitnya Pergub yang mengatur tentang Pedoman dan Tata Cara Peringatan/Perayaan HUT Babel adalah langkah maju untuk meningkatkan rasa hormat dan penghargaan seluruh elemen masyarakat Babel terhadap pejuang dan proses perjuangan provinsi ini yang telah menyedot biaya, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit. Tanpa menjadi provinsi, tentu Babel tidak akan semaju ini. Tanpa menjadi provinsi, tentu anak-anak Babel hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri. Karena itu, gebyar peringatan dan perayaan HUT Babel perlu bergema hingga ke pelosok-pelosok agar masyarakat Babel semakin mencintai negerinya. Bila perlu, gebyar peringatan HUT Babel juga dilaksanakan di Pulau Tujuh yang kini sedang dipersengketakan untuk menunjukkan perhatian yang tulus kepada saudara-saudara kita di sana.
Kedua, dalam konteks dinamika pembangunan daerah, usia Babel yang baru menginjak usia 13 tahun tentu tergolong muda dan belum berpengalaman.
Karena itu, pondasi provinsi timah ini perlu dibangun dengan hati-hati dan tentunya selaras dengan keinginan masyarakat Babel. Jargon bahwa provinsi ini dibentuk untuk kesejahteraan masyarakat Babel dalam konteks kepemilikan yang sah atas Negeri Serumpun Sebalai perlu dimanifestasikan secara nyata. Perlu dikaji kembali siapakah sebenarnya yang menikmati kekayaan alam berlimpah berupa timah yang sudah sekian ratus tahun digali
dari perut Babel. Apakah mereka adalah segelintir penguasa, sedikit pengusaha, atau bahkan orang luar yang mengadu nasib di negeri ini. Atau, jangan-jangan nasib masyarakat Babel sama dengan penduduk di Papua.
Di Papua keberadaan PT Free Port justru kurang memberikan kontribusi signifikan bagi kesejahteraan masyarakatnya yang justru menjadi penonton. Emas di bumi Papua justru dinikmati orang luar Papua. Perlu kembali dipertanyakan, apakah timah di Babel telah mampu meningkatkan income perkapita masyarakat asli Babel? Selanjutnya, pertanyaan yang lebih krusial lagi, apakah timah mampu menjadi andalan kesejahteraan masyarakat Babel dalam jangka panjang? Bagaimana kerusakan tanah, hutan, dan air akibat penambangan yang perlu segera direklamasi untuk anak cucu kita kelak?
Ketiga, HUT Babel tahun ini tentu diperingati dalam suasana keprihatinan, yakni adanya ancaman terhadap eksistensi masa depan pertimahan sebagai penopang utama perekonomian masyarakat. Kasus pelarangan aktivitas pembelian timah dan nasib PT Kobatin yang hingga kini masih belum tuntas dan dampaknya terhadap
penurunan daya beli masyarakat harus menjadi PR bersama yang harus segera ditangani. Era pasca timah yang sebenarnya sudah lama didengung-dengungkan oleh para pemimpin di negeri ini sudah saatnya dipikirkan dan dicarikan jalan keluarnya sesegera mungkin.
Para pemimpin Babel, baik Gubernur, Bupati, dan Walikota harus bersinergi duduk bersama untuk menyusun langkah strategis mempersiapkan kondisi pasca timah sekarang juga. Mereka tidak boleh terlena dengan royalti timah yang dibagikan Pemerintah Pusat setiap tahunnya. Fakta bahwa struktur perekonomian masyarakat Babel yang cenderung labil dan fluktuatif harus disikapi secara serius karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah. Geliat membangun sektor kepariwisataan sebagai salah satu sektor utama penyumbang PAD harus dimulai sekarang. Pada tataran aplikasi, para pelaku pariwisata dan pengemban
kewenangan kebijakan perpariwisataan haruslah diberi ruang yang cukup untuk mengkreasi bagaimana format pengembangan pariwisata yang ideal. Kepala Dinas Pariwisata haruslah berjiwa entrepreneuhenship dan benar-benar menguasai wilayah Babel. Karena itu, personalnya haruslah orang Babel asli yang tahu benar wilayah-wilayah kepariwisataan di Babel, memiliki sense of owning, dan tentunya sangat mencintai tamah airnya sendiri.
Akhirnya, tentu semua pemimpin dan rakyat di Negeri Serumpun Sebalai ini harus bersepakat bahwa provinsi ini bukanlah titipan maupun hadiah dari siapa-siapa, bukanlah terbentuk dengan serta-merta, dan bukanlah dilahirkan dengan sia-sia.
Provinsi ini adalah hasil perjuangan berpuluh-puluh tahun, memakan tenaga, biaya, dan menguras pikiran yang luar biasa. Bahkan beberapa pejuang pembentukan provinsi ini telah terlebih dahulu dipanggil Sang Pencipta dan belum sempat menikmati kesejahteraan masyarakat Babel dalam konteks yang sesungguhnya. Yang memprihatinkan, ada kecenderungan bahwa Babel kini telah menjadi rebutan orang-orang luar yang mengadu nasib di negeri timah ini. Para peserta tes CPNS tanggal 3 Nopember 2013 lalu lebih dari 40 persen adalah orang luar. Sudah bukan rahasia umum bahwa selama ini ada kecenderungan Babel menjadi tempat transisi para pelamar PNS untuk kembali ke daerahnya. Dalam bisnis eksploitasi bahan tambang, tak terbilang sudah banyak pengusaha luar yang sukses meraup rupiah dari kekayaan perut bumi Babel.
Pada sisi birokrasi pemerintahan, dominasi "orang luar" masih demikian kuatnya. Ini dapat dilihat dari sebaran posisi-posisi jabatan penting birokrasi pada level pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota yang belum menunjukkan angka ideal untuk sebuah daerah pemekaran yang tentunya lebih mengedepankan porsi berlebih untuk putra daerah, misalnya 80 persen berbanding 20 persen. Kehadiran putra daerah dalam posisi-posisi strategis jajaran birokrasi pemerintahan dalam teori manajemen pembangunan daerah baru akan merupakan jaminan utama bagi tersedianya pondasi pembangunan daerah yang kuat.
Saatnya Gubernur, Bupati, Walikota memberi ruang yang lebih luas bagi para pejabat "putra daerah" untuk membangun daerahnya sembari menyiapkan mereka dalam menghadapi era kompetisi ketika Babel sudah maju dan berkembang seperti DKI Jakarta, Palembang, atau Medan di mana persaingan yang ada adalah adu kompetensi, pengalaman, dan skill yang sesuai dengan kebutuhan daerah. Yo kite bangun Babel dengan cinta dan ketulusan. Dirgahayu Babel ke-13, semoga semakin maju dan sejahtera.(*)


11.37 | 0 komentar | Read More

Rakor Gubernur Desak Pembangunan Pembangkit Listrik

Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatera yang dibuka secara resmi oleh Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan mewakili Menkokersa, Hata Rajasa, Rabu (20/11) di Novotel Bangka menghasilkan beberapa kesepakatan. Percepatan pembangunan pembangkit listrik menjadi salah satu poin diantaranya. Alasannya tidak lain karena Sumatera termasuk penghasil batubara yang menjadi sumber energi pembangkit listrik di sebagian besar daerah di Indonesia.

PERCEPATAN pembangunan pembangkit listrik tak sekadar didorong Bangka Belitung yang kebetulan bertindak sebagai tuan rumah Rakor kali ini. Desakan serupa dilontarkan Sumatera Utara yang diwakili Gubernurnya, Gatot Pujo Nugroho.
"Sebagain wilayah Sumatera masih kesulitan energi listrik. Maka produksi batubara tidak hanya diekspor tetapi bisa dimanfaatkan untuk sumber pembangkit listrik," ungkap Gatot Pujo Nugroho, kemarin.
Selain itu, para gubernur se-Sumatera mendesak percepatan pembangunan jalan tol se wilayah Sumatera, percepatan pembangunan jembatan Selat Sunda, percepatan peningkatan Jalan lintas Barat Sumatera dan Pembangunan Jembatan Mesuji.
"Percepatan pembangunan trans Sumatera termasuk salah satu prioritas perhatian," katanya.
Gubernur Babel, Rustam Effendi mendukung kesepakatan percepatan pembangunan pembangkit listrik wilayah Sumatera. Hal ini menurut Rustam Effendi dapat membantu mensuplai kebutuh listrik masyarakat Bangka Belitung.
"Kita sekarang sedang melakukan proses pembangunan jaring listrik kabel bawah laut dari Sumatera. Percepatan pembangunan pembangkit listrik di wilayah Sumatera dapat membantu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Babel," ujar Rustam di tempat yang sama.
Selain percepatan pembangunan pembangkit Listrik, Rustam Effendi, pun mendesak agar trans Sumatera dari Tanjung Siapi-Api ke Mentok dan Ketapang masuk dalam agenda tindak lanjut rapat koordinasi.
"Trans Sumatera akan membuka jalur perhubungan yang baru, cepat dan memadai sehingga mendongkrak pembangunan ekonomi," katanya.
Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, menjelaskan bahwa pembangunan koridor ekonomi Sumatera mengusung tema besar yakni Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Enegeri Nasional. Tema ini, menurut Zulkifli Hasan, ditujukan untuk membangun kutub-kutub pertumbuhan baru di Sumatera yang berbasiskan pada pengelolaan komoditas ekonomi unggulan Sumatera yakni kelapa sawit, karet, batubara, perkapalan dan besi baja. Komoditas ekonomi tersebut dipilih karena Sumatera memiliki 50% kanduangan batubara nasional dan lebih dari 60% produksi sawit dan karet nasional.
"Guna mencapai target itu, kita kembangkan klaster-klaster industri berbasis karet, sawit, batubara, besi baja dan perkapalan mulai dari Aceh hingga Bandar Lampung yang didukung dengan pembangunan konektivitas utama berupa jalan raya dan rel kereta api, serta infrastruktur perhubungan lainnya," ungkap Zulkifli Hasan.
Tak sepakat sengketa
Rakor Gubernur se-Sumatera turut dimanfaatkan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Soerya Respationo dan Gubernur Babel Rustam Effendi untuk membahas Pulau Tujuh. Wagub Kepri Soerya Respationo menegaskan belum ada status sengketa antara Provinsi Kepri dan Bangka Belitung terkait pulau tujuh. Pasalnya, menurut Soerya, persoalan tersebut belum sampai ke persoalan hukum tetapi masih dalam proses penyelesaian secara musyawarah.
"Saya luruskan bahwa belum ada sengketa pulau tujuh antara Kepri dan Babel. Kita sudah membentuk tim, demikian juga Babel. Kedua tim penyelesaian persoalan pulau tujuh tersebut akan difasilitasi oleh kementerian dalam negeri," ungkap Soerya saat konferensi pers Rakor Gubernur Se-Sumater di Novotel Bangka, Rabu (20/11).
Menurut Soerya, persoalan pulau tujuh masih bisa diselesaikan secara musyawarah.
Gubernur Babel, Rustam Effendi menjelaskan pihaknya sudah membentuk tim dan menyurati Menteri Dalam Negeri terkait persoalan pulau tujuh.
"Persoalan tersebut masih dikaji oleh tim penyelesaian batas wilayah Kementerian Dalam Negeri. Kita harapkan agar bisa terselesaikan dengan baik," harap Rustam Effendi. (j2/rap)

Kesepakatan Gubernur Se-Sumatera
1. Percepatan Peningkatan Jalan Lintas Barat Sumatera dan Pembangunan Jembatan Mesuji
2. Percepatan Pembangunan Jalan Tol Se-Wilayah Sumatera
3. Percepatan Pembangunan Jembatan Selat Sunda
4. Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Di Wilayah Sumatera.

Sumber : Panitia Rakor Gubernur Se-Sumatera (j2)


11.37 | 0 komentar | Read More

Tambang Berwawasan Lingkungan

MASALAH pertimahan seolah tiada habisnya di Negeri Serumpun Sebalai. Sulit mencari titik temu tata kelola pertambangan timah yang baik, minimal ramah lingkungan dan jaminan penambangan legal bagi masyarakat.
Kebijakan pusat, mulai dari Undang-Undang Minerba yang sudah diuji di Mahkamah Konstitusi sampai terakhir Permendag Nomor 32 tahun 2013 juga dinilai daerah bermasalah. Permasalahan makin kompleks ketika kepolisian melakukan razia PETI, yang ternyata hasilnya tidak sia-sia karena mampu menjaring pelaku illegal mining beserta barang bukti 37 ton timah. Semoga terus berlanjut.
Dari sisi regulasi, UU Minerba secara eksplisit menyatakan tujuan pengelolaan mineral dan batu bara harus sesuai prinsip-prinsip manfaat, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, keberpihakan nasional dengan menjaga kebutuhan dalam negeri dan mendukung perekonomian nasional dan lokal, serta menjamin kepastian hukum.
Tujuan inilah yang kemudian penting diwujudkan ke dalam berbagai regulasi dibawahnya yang bersifat teknis, termasuk usaha untuk mulai menertibkan illegal mining secara preventif maupun represif, disertai upaya-upaya perbaikan tata kelola pertimahan dari berbagai sektor.
Munculnya Permendag No 32 Tahun 2013 yang mengatur bahwa timah yang akan diekspor wajib dilakukan verifikasi sebelum muat barang dan penjualannya wajib diperdagangkan melalui bursa timah satu pintu tentunya merupakan langkah maju guna peningkatan pendapatan negara, perbaikan kualitas timah ekspor, meminimalisir illegal mining dan sedikit banyak berdampak pada berkurangnya kerusakan lingkungan yang selama ini tidak jelas siapa yang harus bertanggungjawab.
Namun sekali lagi, timah tidak hanya bicara ekpor dan penertiban illegal mining, tetapi fokus tata kelola pertimahan penting pula untuk segera menyelesaikan berbagai persoalan lain, seperti lambannya WPR ditetapkan dan terkait kewajiban reklamasi yang masih setengah hati dengan hasil apa adanya.
Adanya pro kontra terhadap berbagai regulasi terkait tata kelola pertimahan harus dilihat secara jernih karena banyak pihak yang berkepentingan di dalamnya, mulai dari masyarakat penambang sampai investor dan elit lokal, serta investor nasional bahkan internasional. Tentu banyak yang sepakat tata kelola timah terus diperbaiki mengarah pada good mining practice, ramah lingkungan dan mensejahterakan masyarakat.
Tetapi tidak sedikit pula yang berada pada posisi menginginkan tata kelola timah tetap kusut dengan meninggalkan warisan kerusakan lingkungan dan kepentingan profit jangka pendek segelintir orang saja.
Mari bersepakat untuk mengelola timah yang tersisa sekarang dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dan mewujudkan kesejahteraan sosial, agar timah menjadi berkah dan bukan malapetaka (gea).


11.37 | 0 komentar | Read More

Perempuan dan Pusaran Korupsi

Oleh: Ery Chandra, Aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat

Pemberitaan dimedia massa beberapa pekan terakhir bertubi-tubi dengan deretan tersangka korupsi berjenis kelamin perempuan. Mereka dikenal sebagai sosialita, figur publik, dan pemegang jabatan terhormat di institusi pengambilan keputusan negeri ini. Fenomena itu memunculkan hujatan, kecaman, sekaligus mematahkan argumen dan teori yang pernah jadi referensi. Studi Universitas Maryland (1999), Bank Dunia (1999), Transparency International (TI) Kenya (2001), Universitas Queensland (tanpa tahun), dan Ricol, Lasterie & Associatés (2007) menyatakan bahwa perempuan membayar suap lebih jarang dan korupsi akan turun kalau lebih banyak perempuan terwakili di parlemen.
Pada spektrum berbeda terdapat studi dan kajian yang menunjukkan temuan berbeda. Penelitian Universitas Sussex (tanpa tahun), Dewan Eropa (2004), TI (2007), dan GTZ (2004) menunjukkan pengaruh jender pada korupsi tak universal dan tak ada hubungan kausalitas antara peningkatan partisipasi perempuan dan penurunan korupsi. Jika akses terhadap kekuasaan dibuka, belum tentu perempuan tak korupsi dan lebih tak korup.

Gender dan korupsi
Kelemahan utama kajian perempuan dan korupsi adalah cara pandang yang melihat perempuan dari identitas jenis kelamin yang homogen. Kategori ini sering dikatakan bersifat esensialis. Identitas jender perempuan sesungguhnya sangat majemuk: kelas sosial, ideologi, afiliasi politik, pendidikan, akses pada sumber daya, kepentingan, dan lain-lain. Melihat gejala korupsi dan perempuan hanya dari lensa analisis jenis kelamin sungguh sangat menyesatkan. Analisis ini mengasumsikan bahwa perempuan, karena identitas seksualnya secara biologis, di mana pun sama. Maka, mereka akan berperilaku dan berpikir serta mempunyai kepentingan sama.
Dengan perspektif ini, hubungan korupsi dan perempuan menghasilkan temuan yang sifatnya esensialis: biasanya dengan menyebut bahwa perempuan lebih bersih, lebih tidak suka menyuap, dan sifat moral yang lebih baik. Kaitan perempuan dan korupsi lewat analisis jender akan lebih menjelaskan gejala ini lebih jernih. Analisis jender selalu melihat relasi antara perempuan dan laki-laki; tak melihat perempuan sebagai identitas jender tunggal.
Jender perempuan tidak dengan sendirinya akan selalu menjadi kelompok yang teropresi. Perempuan dengan kelas sosial tinggi juga bisa lebih opresif terhadap laki laki dan terhadap perempuan dengan kelas sosial yang lebih rendah di jabatan yang sama. Analisis kelas, jender, sosial, maupun analisis politik dibutuhkan ketika kita ingin melihat lebih jernih gejala perempuan dan korupsi di Indonesia.
Jadi, perempuan dan laki laki sama-sama berpotensi menjadi pelaku, aktor korupsi, dan korban perilaku koruptif. Menelisik kasus Angelina Sondakh, Wa Ode Nurhayati, Miranda Goeltom, Nunun Nurbaeti, dan Ratu Atut Chosiyah, media telah menyajikan beragam modus korupsi yang dituduhkan. Lebih jauh bisa diketahui pemeran utama dan pemeran pembantu dari kasus yang menjerat mereka.
Tidak demokratis
Pola rekrutmen dan nominasi serta promosi di partai politik atas kandidat perempuan masih menunjukkan pola yang tak demokratis dan tak terinstitusiona-lisasi. Potensi korupsi sudah terbuka sejak mereka mengajukan diri menjadi kandidat atau ingin dinominasikan. Ruang korupsi itu terbentang lewat jaringan kekerabatan, modal ekonomi karena kelas sosial yang lebih tinggi, maupun lewat jalur afiliasi organisasi keagamaan, dan jalur kedaerahan. Arena politik yang dibangun lewat patronase politik sangat rentan korupsi. Di arena politik formal seperti parlemen, perempuan lebih belakangan masuk. Pertimbangannya tak selalu kepentingan perempuan dan kepentingan publik. Namun, juga ada pertimbangan lain: identitas jender beragam dengan kepentingan beragam pula.
Pilihan sebagian besar perempuan dalam institusi politik formal adalah ikut arus. Namun, sebagai pihak yang rentan dalam relasi kuasa yang timpang dan jumlahnya kecil (dalam lembaga politik), perempuan adalah pihak pertama yang dikorbankan melindungi kepentingan politik yang lebih besar, yang berpotensi menjerat pemain utama dalam kasus mega korupsi. Kita semua sepakat, korupsi adalah kejahatan berat yang harus ditindak tegas. Siapa pun pelakunya, lelaki atau perempuan, layak mendapat hukuman setimpal. Namun, masalah perempuan dan korupsi harus dilihat jernih dan tidak asal menggeneralisasi lewat kasus yang terjadi.
Agenda antikorupsi tak relevan dikaitkan dengan agenda peningkatan representasi perempuan di arena politik. Peningkatan representasi perempuan menyangkut soal HAM dan prinsip keadilan demokrasi. Perempuan penting hadir dalam institusi pengambilan keputusan mewakili kategori kelompok yang jumlahnya sangat besar dengan pengalaman khas yang hanya bisa dipahami sesama perempuan.(*)


11.37 | 0 komentar | Read More

Pantai Nek Aji Rawan Tindak Asusila

TOBOALI, BANGKA POS - Ketua Fraksi Demokrat dan Kebangkitan Nasional Ulama DPRD Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Samson Asrimono, berharap Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) setempat membuat terobosan terhadap objek-objek wisata.
Menurut Samson, saat ini objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Basel belum mendapat sentuhan maksimal. "Seperti misalnya kalau bisa tempat wisata diberi penerangan. Selama ini kami lihat objek wisata, khususnya yang terdekat di Toboali, kesannya tidak terurus. Seperti Benteng Toboali dan pantai Nek Aji," kata Samson, Selasa (19/11).
Di malam hari, lanjut Samson, kondisi dua objek wisata tersebut gelap gulita sehingga rawan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut Samson mengatakan, Kabupaten Basel memiliki potensi pariwisata luar biasa, yang bisa menjadi alternatif penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) jika dikelola dengan baik. "Pantai-pantai kita luar biasa, seperti Gunung Namak dan Kubu, tapi belum ada sentuhan sama sekali," ucap Samson.
Wiwid, warga Toboali, juga menilai objek wisata di Toboali kurang sentuhan dari pihak terkait. "Seperti pantai Nek Aji, sebagai salah satu objek wisata terdekat di Toboali. Kalau malam kondisinya gelap gulita, rentan tindak kejahatan dan asusila bagi anak-anak muda," kata Wiwid, kemarin.
Dia menambahkan, kondisi Benteng Toboali tidak jauh berbeda dengan kondisi pantai Nek Aji. "Padahal jika diurus benar-benar, tempat-tempat tesebut merupakan tempat bersantai warga Toboali yang memiliki nilai jual tinggi. Kita punya banyak objek wisata dibandingkan daerah lain. Tetapi sayang, belum diperhatikan secara serius ,"cetus Wiwid.
Sementara itu, Kepala Disparbudpora Kabupaten Basel, Saminuddin, mengatakan, pihaknya belum memiliki anggaraan untuk pengadaan lampu penerangan di objek-objek wisata di Kabupaten Basel.
"Hari ini pengesahan KUA PPAS. Untuk destinasi belum ada kost (biaya). Mungkin ke depan," kata Saminuddin keapad harian ini melalui pesan singkat, kemarin. (wan)


11.37 | 0 komentar | Read More

PS Bangka Pilih 23 Pesepakbola Babel

SUNGAILIAT, BANGKA POS - Sebanyak 23 pesepakbola lokal Bangka Belitung (Babel) terpilih sebagai calon pemain PS Bangka untuk kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013-2014 mendatang. Mereka terdiri dari 19 pemain dan empat penjaga gawang.
Pemilihan terhadap 23 pesepakbola itu dilakukan setelah PS Bangka menggelar seleksi di Stadion Orom Sungailiat, mulai 18 November dan berakhir Rabu (20/11) kemarin.
Ke 23 pesepakbola ini selanjutnya akan mengikuti seleksi gabungan dengan para pemain PS Bangka musim lalu yang akan kembali dipanggil, dan sejumlah pemain dari beberapa klub lainnya di Indonesia.
"Walaupun hanya beberapa pemain yang kemampuannya memuaskan, namun kami beri kesempatan pemain lokal yang terlihat kemampuannya bisa dimaksimalkan," kata pelatih PS Bangka, Lapril AS, Rabu (20/11).
Lapril berharap ke 23 pesepakbola lokal Babel tersebut mempersiapkan diri, baik dalam hal kemampuan fisik maupun skill, untuk mengahadapi seleksi gabungan nanti. "Kalau memang mau menjadi pilihan, mereka (para pesepakbola lokal Babel) harus benar-benar siap, dan masih ada waktu beberapa minggu ke depan," ujar Lapril.
Asisten Manajer PS Bangka, Mintra Jaya, mengatakan, pihaknya masih akan membahas nama-nama pemain PS Bangka musim lalu yang akan kembali dipanggil. Pemanggilan itu nanti berdasarkan penilaian pelatih dan manajemen PS Bangka selama mereka memperkuat klub sepakbola tersebut di Divisi Utama musim lalu.
Menurut Akwen, sapaan akrab Mintra Jaya, penilaian tidak hanya menyangkut permaianan di lapangan, namun juga menyangkut tingkah laku mereka.
Akwen menyebutkan, pemanggilan para pemain PS Bangka musim lalu dan pemain dari klub lainnya akan dilakukan usai pertemuan manajemen PS Bangka dengan Pemprov Babel dan Bupati Bangka.
"Jika tidak ada halangan, maka paling lambat pertengahan Desember sudah kami panggil untuk seleksi bersama di Stadion Orom, yang hasilnya adalah pemain yang direkrut untuk musim 2014," ujar Akwen. (die)

Para pesepakbola Lokal Babel yang lolos seleksi PS Bangka:
Pemain: Nazari Button (Delas), Dani Putra (Pangkalpinang), Ferdi Ardian (Pangkalpinang), Joe Sidabutar (Sungailiat), Ziki Azuma (Penyamun), Khairul Huda (SFC, Zed), Rio Fajri (Sungailiat), Bayu Suwingyo (Pusuk), Romel Hesar (Pangkalpinang), Rizal Iskandar (Pangkalniur), Bobby Audian Pahlevi (Pangkalpinang), Aminudin Aming (Nibung), Harmidun (Pangkalpinang), Indra (Jurung), Sutrisno Dino (Pangkalniur), Ongky Budianto (Nibung), Dalno Putra (Pangkalpinang), Yulianto (Sengir)
Kiper : Hartomi (Tempilang), Prayogi (Sungailiat), Suryadi (Sungailiat), Asep Muslim (Pangkalpinang)


11.37 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger